Happy reading guyss
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Prilly pov
Di sini lah aku sekarang , di depan rumah megah bak istana yang tampak elegan .
yaa hari ini aku pergi ke rumah ali , sejak aku menerima lamarannya ia menjadi sangat bersemangat untuk membawaku kerumahnya .
Padahal sebelum ali melamarku ia terlihat sangat menutupi tentang keluarganya .
jika biasanya sekertaris ceo itu sering masuk ke dalam ruang pribadi bossnya , berbeda denganku yang hanya tau tampak luar nya saja .
" prill kenapa diem aja ? Ayo masuk " tegur ali halus
Apa aku melamun terlalu lama hingga ali dan maleqa sudah berada di depan pintu , sedangkan aku masih berada di samping mobil .
" iya li " ucapku lalu berlari kecil kearahnya yg sedang menggendong maleqa.
Aku sangat gugup sekarang , bagaimana jika mama ali tidak suka pada dirinya dan maleqa ? Bagaimana jika kami tidak di restui ? Kalimat itu terngiang di otak ku
" hey prill, kamu gk papa?" tanya ali khawatir
"Gpp kok li , aku cuma gugup aja " ucap ku sembari tersenyum
Dengan gerakan cepat ia mengecup lembut punggung tanganku
" kamu sama maleqa bakal baik2 aja kok sayang , tenang ya " ucap ali berbisik , setelah itu ia mengetuk pintu rumahnya
tak lama ada seorang wanita tua yg membuka kan pintu untuk kami
" eh ada den ali , ayo masuk den silahkan " ucap bi isna sopan , ali pernah bercerita tentang bi isna .
jadi aku tau siapa dia , ali tak pernah menganggap bi isna sebagai pembantu tapi ia sudah menganggap bi isna sebagai ibunya .
Setelah ayah ali meninggal 5 tahun lalu dan ibu nya mengalami stress ringan karena tak terima suaminya meninggal , ali di asuh oleh bi isna yang baru saja menjadi pembantu di rumah ali pada saat itu .
" eh ali... udh sampe kalian " sapa seorang wanita kepala empat yg terlihat masih cantik
" ayo duduk dulu " ucap wanita itu yg ku yakin dia mama ali
aku , maleqa dan ali pun duduk di bangku yg sama ssedangkan mama ali iya duduk bersebrangan dengan kami.
" kamu yang namanya prilly " ucap mama ali memecahkan keheningan
Matanya memonitor tubuh ku dari atas sampai bawah" iya tante , dan yg di gendong ali itu anak saya maleqa" ucap prilly tanpa menatap mama ali
" ali sering cerita tentang kamu dan maleqa " ucapan mama ali kali ini terdengar lebih lembut dari sebelumnya .
Mendengar itu aku menatap tajam kearah ali , sedangkan ali hanya cengengesan .
" kamu bisa masak ?" tanya mama ali
" bisa tan , dikit - dikit sih " ucap ku cengengesan
" boleh kamu masakin buat kita ? " ucap mama resi
" boleh kok tante , tunjukin aja dapurnya nanti aku masakin " ucap ku mantap
" dapur nya ada di sebelah sana " ucap mama ali sembari menunjuk pojok ruangan yg berisi peralatan dapur
" emm tante aku harus bikin brp porsi ya ? aku mau bikin ayam tepung cincang di lumurin sama barbeque nih tan " ucap ku bersemangat
" wah enak tuh kayanya , bikin 4 porsi aja prill " ucap mama ali tak kalah semangat
Dengan semangat aku berjalan kearah dapur dengan riang , sedangkan ali ia hanya tersenyum kecil melihat tingkah ku
author pov
Saat prilly sedang berkutat di dapur , mama ali menggendong cucu nya yg baru saja bangun kearah ruang makan.
Di duduk kan nya sang cucu di kursi , disusul oleh dirinya dan ali serta maleqa.
Tak lama prilly membawa nampan berisi 4 piring
Lalu ia menaruh piring berisi ayam barbeque serta nasi itu di depan ali , mama ali dan juga seorang anak laki2 yg sedang menelusupkan kepalanya dengan tangan
" hai adek kecil bangun yuk makan dulu " sapa prilly pada seorang anak laki2 itu
merasa di panggil, anak laki2 tersebut mendongakan kepalanya . Lalu ia melihat ada makanan kesukaannya di depannya .
prilly terus menatap anak laki2 di depannya , merasa di tatap oleh seorang di sampingnya . maliq menengok kearah prilly
Sungguh prilly sangat kaget begitu pun dengan maliq , lalu mereka memekik bersamaan
" umiiii "
" maliq "Sedangkan ali dan mamanya hanya menatap bingung keduanya
" maliq kangen umii " ucap maliq lalu memeluk prilly erat
" umi juga kangen sama maliq , maliq jangan tinggalin umi lagi ya " ucap prilly sembari menangis tersedu sedu
" umi jangan nangis , papa bani kan udh gk ada jadi gk ada yg jahatin umi lagi " ucap maliq lalu ia mengambil tissu dan menghapus air mata prilly
" jadi prilly umi nya maliq " ucap mama ali kaget
" iya tante " ucap prilly
" ade eqaa , ih ade udh besar " ucap maliq sembari mencoba menggendong maleqa yg sedang tertidur di sofa
Tring!
Bunyi hp prilly membuat mereka yg sedang tertawa melihat maliq terhenti
" aku angkat telfon dulu ya li , tan " ucap prilly sopan , lalu prilly berjalan ke arah taman
" halo pak ada apa? "
" .............."
" harus cepet2 banget ya pak "
"..............."
" iya deh pak , secepat mungkin saya kesana "
lalu prilly menutup sambungan telfonnya
hayolo prilly di telfon sama Siapa.. Hahaha jadi udh pada seneng blm prilly ketemu maliq ?😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Abi Untuk Maliq
FanfictionHidup ku sangat sengsara karna perjodohan ku dan anak sahabat papa dan sekarang dia seperti tidak waras dia adalah bani. aku mempunyai anak bernama maliq dan maleqa- aurelia prilly latuconsina Maliq adalah nama anak yg sekarang aku rawat. dia ditol...