Pada malam harinya,Dikta pun bersiap siap untuk diner bersama Darin dirumahnya begitu pun dengan Darin.Darin pun sudah memberi tahu ke mama dan papa nya bahwa temannya akan datang untuk diner dirumahnya.
"Rin.." ucap mama yang mengetok pintu kamar Darin.
"Iya mah...Masuk aja" ucap Darin yang sedang mengacak-acak semua isi lemarinya dengan kaki yang masih pincang ,mencari baju yang pas untuk ia diner nanti.
"Masyaallah Darin..!! ini kok berantakan banget sih kamu lagi ngapain kok bisa berantak begini?" ucap mama dengan nada sedikit ketus saat melihat Darin sedang mengacak acak lemarinya.
"Jangan marah dulu mah... Ini aku lagi nyari baju" ucap Darin yang berusaha menenangkan hati mamanya yang marah terhadapnya.
"Ya..tapi kan ngaa gini juga nyari bajunya Darin..!!nanti beresin lagi mama gak mau tanggung jawab,ini nanti kamu yang tanggung jawab" ucap mama dengan nada sangat ketus.
"Iya mah...Mah menurut mama baju nya yang bagus yang mana?" ucap Darin sambil memegang baju di kedua tangannya.
"Ini bagus kok menurut mama..." ucap mama sambil menunjuk ke arah tangan kanan Darin dan bebicara dengan nada pelan seakan akan lupa dengan marahnya tadi.
"Iya sih..aku juga suka sama baju ini,aku pake ini deh" ucap Darin sambil memegang baju yang ditujuk mamanya tadi dan meletakan bajunya satunya lagi.
"Udah mama keluar dulu ya..aku mau ganti baju" ucap Darin.
"Emang kenapa kalo mama disini...orang mama masih mau disini kok" ucap mama.
"Ihh..aku mau ganti baju,mending mama nyiapin makanan deh dibawah sambil nunggu aku selesai ganti baju ya" ucap Darin.
"Yaudah mama kebawah nih.." ucap mama yang senang mengoda Darin.
"Ihhh iya...udah sana... " ucap Darin.
Mama Darin pun langsung keluar dari kamar Darin,Dan menyiapkan makanan kebawah sambil menunggu Darin selesai Ganti baju.
Namun saat selesai ganti baju Darin berfikir untuk berdandan dulu,tapi sebenarnya ia tidak bisa dandan tetapi hatinya memaksa untuk berdandan dan akhirnya ia mencoba berdandan juga.
Ia pun melihat semua make-up yang berada diatas meja dandannya dan merasa binggung saat melihat semua make-up tesebut.
Darin pun mengambil bedak tabur yang berada persis di depannya dan mengaplikasikan ke wajahnya,sebenarnya tidak pakai make-up pun Darin sudah cantik.Namun dengan memakai make-up sedikit setidaknya bisa menghilangkan wajah kusutnya.
Darin pun tidak tau cara mengaplikasikan bedak ke wajahnya,ia pun langsung meng-aplikasikan bedak ke wajahnya dengan tidak merata.Mengambil lipstick dan memakaikannya dibibirnya dengan tidak merata juga pun lama lama membuatnya risih dan menghapusnya.
Bedak yang ia pakai pun juga dihapus dan akhirnya ia keluar dari kamarnya dengan bekas dari hapusan make-up tetapi Darin masih tetap terlihat cantik dan anggun.
Tak lama kemudian suara mobil pun terdengar dari dalam rumah Darin.
TOK!TOK!TOK!..suara ketukan pintu.
"Sebentar..!!" ucap Darin sambil membukakan pintu rumahnya.
"Dikta..!!masuk Dik..ini rumah gue,itu mama sama papa gue dan itu haha..lo pasti udah kenal kan sama Dean..." ucap Darin sambil menatap Dean dengan mata judes.
"Tante..om saya Dikta temen ya Darin" ucap Dikta sambil salaman dengan mama dan papanya Darin.
"Iya...ayooo duduk sini..kita makan bareng disini" ucap mama Darin.
Dikta pun tersenyum dan terpesona melihat cantiknya Darin malam ini.
"Ayooo kita makan..." ucap papa Darin.
Dikta pun menatap Darin dan terpesona melihat cantiknya Darin sampai sampai melupakan makanan yang telah disiapkan.
"Dikta...!" ucap Darin mengejutkan Dikta.
"Eh..iya.." ucap Dikta.
"Ayooo dimakan..." ucap papa.
Dikta pun tersenyum manis namun masih belum bisa melepaskan pandangannya dari Darin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Above Vacillation
Teen FictionApa salah, jika cinta membutakan tiap-tiap hati seseorang? Itu yang dirasakan Sarah, ia dibutakan oleh cinta seorang laki-laki yang mencintai orang lain. Apa salah jika membantu teman yang sedang jatuh cinta? Itu yang dirasakan seorang Darin, ia mem...