Dikta dan darin pun kembali kevila dan terjadilah saat saat yang diluar dugaan Darin. Tiba-tiba saat darin ingin mencapai gagang pintu Dikta menarik tangan darin dan menyatakan sesuatu kepadanya.
"Rin.. mungkin ini saat yang tepat buat gua nyatain semuanya ke lo, Rin.. gue suka sama lo." Ucap Dikta memegang tangan darin
"Lo bercanda kan ta.." ucap darin yang langsung melepaskan tangan dikta.
"Gue serius gue ngak bercanda"
"Tapi-..." ucapan darin terpotong oleh sarah yang melihat kejadian tersebut dengan air mata yang sudah mengalir dari sudut matanya.
"Owh jadi gini yang namanya temen... good luck rin.. lo udah berhasil ngerebut orang yang gue cinta, bagus bagus" ucap sarah mendekat kearah darin dan dikta.
"Sar.. tapi ini diatas dugaan gue ,gue pun ngak tau kalau bakal kayak gini, lo masih mau kan denger penjelasan gue? " ucap darin sambil memegang erat tangan sarah.
"Gue ngak perduli sama pejelasan lo gue kira lo bakal nge-deketin gue sama dikta tapi kenapa harus lo ,lo ngak tau gimana sakitnya gue sekarang dan lo harus tau gue ngak mau tidur sama orang yang muna kayak lo" isak tangis sarah makan kencang dan nada meninggi lalu ia meninggal kan darin yang masih terdiam pada tempatnya.
Dikta hanya bisa memandangi kedua perempuan yang salah satu ia cintai dan sedangkan yang satunya tersakiti.
Darin mengejar sarah ke kamar namun sarah sudah duluan menutup pintu kamar dan darin hanya berteriak dari depan pintu kamar.
"Sar... dengerin gue dulu ini diluar ekspetasi gue sar.. gue ngak tau bakal jadi kayak gini.. pleaseee , trust me i can't see you cry like this." Isak tangis darin memuncak dia pun akhirnya duduk dilantai sambil menangis.
"Udah rin mulai sekarang lo jauhin gue ,gue ngak mau berteman sama lo lagi ,karena berteman sama lo bisa buat gue tambah sakit i don't care about you and him because " ucap sarah dari dalam lalu sarah pun terjun kekasur dan menutupi wajahnya dengan guling.
"Sar please... dengerin gue dulu sarah!.." darin semakin kecang menangis sehingga tangisannya terdengar oleh dikta yang masih berada diteras vila.
Dikta langsung menemui darin ia pun sangat bersalah karena dia sudah membuat kedua perempuan masuk kedalam hidupnya ia tau resikonya bahwa salah satu dari mereka akan tersakiti.
Dikta melihat darin yang sedang nangis dan duduk dilantai.
"Rin..." panggilnya.
Darin langsung menarik dikta pergi ke teras atas vila.
"Mulai sekarang jauhin gue karena gue ngak mau liat temen gue sakit karena lo dan gue ,dan tentang pertanyaan lo tadi gue harap lo pikir ulang lagi karena ngak se-gampang itu buat nyatain cinta lo bakal tau resikonya kalau lo nyatain cinta ke orang yang salah dan orang yang tulus ke lo bakal tersakiti" ucap darin dalam tanggisnya.
"Bukannya emang itu seharusnya cinta awalnya datang ke orang yang salah ,tapu kenapa lo harus ngejauhin gue ,gue bisa ngejelasin semua kesarah rin..." ucap dikta
"Ngak se-gampang itu juga ,lo ngasih perjelasan ke satu cewe karena belum tentu cewe itu mau dengerin penjelasan lo dan belum tentu cewe itu mau balik sama lo karena dia ngak mau jatuh untuk kali kedua karena lo" ucap darin dan pergi meninggalkan dikta namun dikta berhasil menahan tangan darin alhasil darin membalikan badannya.
"Kenapa lagi? Lo belum puas sama semuanya" ucap darin.
"Dengerin gue rin.. gue bakal ngejelasin semua ke sarah dan suatu saat nanti sarah pasti bakal ngerelain gue buat lo" ucap dikta.
Satu gamparan jatuh kearah pipi dikta lalu dikta memegang pipi yang ditampar darin.
"Enaknya jadi cowo cuma ngasih penjelasan ke cewe trus cewenya bisa ngerti tapi ngak semua cewe kayak gitu ta... ngak semua cewe punya hati yang luas buat lo keluar masuk hatinya" ucap darin kemudian meninggalkan dikta diteras atas vila sendiri.
Dikta pun langsung mengacak rambutnya dan dia sangat menyesal dengan semuanya.
"Bodoh lo dikta bodoh! Lo biarin dua cewe masuk kehati lo bodoh!" Ucap dikta dengan nada menyesal.
---------
Maaf baru update maaf banget yang udah nuggu maaf banget ya 😊 happy eid mubarak😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Above Vacillation
Teen FictionApa salah, jika cinta membutakan tiap-tiap hati seseorang? Itu yang dirasakan Sarah, ia dibutakan oleh cinta seorang laki-laki yang mencintai orang lain. Apa salah jika membantu teman yang sedang jatuh cinta? Itu yang dirasakan seorang Darin, ia mem...