Setelah selesai makan malam Dikta pun pulang,dan berpamintan dengan keluarga Darin.
"Tante..om..Saya pulang dulu ya" ucap Dikta dengan wajah yang sangat senang.
"Iya hati hati ya Dik..Darin kamu anterin Dikta sampai depan" ucap papa.
Darin pun mengantarkan dikta sampai depan rumahnya dan saat didepan rumahnya ternyata Dikta memberi bunga kepada Darin.
"Rin...nih buat lo" ucap Dikta sambil memberikan bunga kepada Darin.
"Ihh..ini apaan dah?" ucap Darin.
"Jangan pura pura ngaa tau deh lo...ya ini bunga lah" ucap Dikta."Iya gue tau dodol,maksud gue buat apaan bunganya ?" ucap Darin.
"Buat rasa makasih gue karena udah boleh diner di rumahlu" ucap Dikta.
"Elah sampe sigitunya...yaudah gue terima ya,makasih ya Dik.." ucap Darin.
Dikta pun memandanginya lagi dengan tajam seakan akan ada kesalahan dari Darin.
"Ngapa sih lo??" ucap Darin.
"Lo cantik malam ini" ucap Dikta sambil tersenyum manis kepada Darin.
"Iya..apa...serius.." ucap Darin dengan hati yang berbunga-bunga.
"Iya serius lo cantik...lo gini aja terus biar lo cantik terus" ucap Dikta.
"Ahh..bisa aja lo" ucap Darin sambil mencubit perut Dikta.
"Aww..sakit tau Rin.." ucap Dikta.
"Emang sakit..." ucap Darin.
"Sakit lah..." ucap Dikta.
"Ehh..sorry sorry Dik..gue cuma bercanda" ucap Darin.
"Its okay..cantik" ucap Dikta.
"Ihh apaan sih.. lo ngaa pulang?" ucap Darin yang tiba tiba pipinya memerah.
"Yaudah ya gue pulang ya...kalo kangen w.a aja" ucap Dikta.
"Ihh..apaan banget sih Dik...udah sana pulang!" ucap Darin.
"Bye.." ucap dikta sambil melambaikan tangan kepada Darin.
Darin pun membalas lambaian tangan Dikta,dan masuk kedalam rumah dengan wajah bahagia.
"Apaan itu...?" ucap Dean yang tiba tiba mengejukan Darin.
"Apaan sih...kaget tau gua" ucap Darin.
"Ditembak sama Dikta?" ucap Dean.
"Ngaaa..." ucap Darin.
"Itu bunga apaan? ucap Dean.
"Ya..bunga,udah ah gue capek ngomong sama lo nanti ujung ujungnya debat lagi sama lo" ucap Darin.
"Tanda tanda tuh kalo,cowo udah ngasih bunga artinya dia suka sama lo tuh.." ucap Dikta.
"Ihhh kepo lo...udah ah lo diem aja,gue ngantuk" ucap Darin yang menuju kekamarnya.
Darin pun membaringkan badannya dikasurnya,hatinya masih merasa berbunga bunga karena omongan Dikta tadi namun entah kenapa ia teringat akan kata kata Dean.
Ia merasa takut kalau Dikta beneran suka sama dia dan nanti hubungan persahabatannya dengan Sarah menjadi rumit, tetapi Darin tetap bersih tegas agar tidak suka dengan Dikta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Above Vacillation
Teen FictionApa salah, jika cinta membutakan tiap-tiap hati seseorang? Itu yang dirasakan Sarah, ia dibutakan oleh cinta seorang laki-laki yang mencintai orang lain. Apa salah jika membantu teman yang sedang jatuh cinta? Itu yang dirasakan seorang Darin, ia mem...