Aku sudah siap dari tadi. Kini aku sudah berada di meja makan untuk melakukan rutinitas yaitu sarapan. Sejak tadi Venus belum keluar dari kamar. Aku kesal kepadanya. Ini hari pertama sekolah dan tinggal 20 menit lagi sekolah akan ditutup.
"Venus cepat keluarnya. Kita telat nih." Teriak kesal aku ke dia.
Venus baru saja keluar dari kamar dengan raut muka yang tidak karuan. Matanya sangat sembab, mukanya pucat pasih badannya lemas seperti mayat yang hidup. Papi bertanya ke Venus apa yang terjadi. Aku menjawab spontan.
"Biasa pi, dia tidur larut malam karena nonton drakor pi." Ucapku yang membuat Venus mengumpat dibalik bibirnya.
Papi melotot kepada Venus. Pasalnya Venus tidak pernah tidur larut malam kalau yang berhubungan dengan pelajaran. Biasanya ia belajar hanya paling lama 2 jam, itupun ia hanya mencoret-coret bukunya.
Oh iya Venus penggemar Korea. Memory di hpnya dipenuhi semua yang berhubungan dengan K-Pop.
"Kau ini. Kau mau jadi apa kalo besar nanti." Kata papi yang marah ke Venus.
"Mau jadi psikolog pi"
"Kalo begitu belajar yang baik. Jangan terus di otakmu itu hanya ada Korea. Kita ini tinggal di Indonesia. Bukan di Korea." Tegas Papi
"Tidak papakan kita belajar negara orang. Masa hanya negara sendiri yang di pelajari. Kan bosan. Kita dapat menambah wawasan apalagi negara korea yang terkenal banyak cogan dan cecannya." Ngaur Venus. Aku tidak mengerti apa yang dibicarakan Venus. Dia memang selalu ngaur.
Tidak begitu lama, aku, Venus dan papi sudah berada dalam mobil. Setelah pamit dari mami, papi mulai menghidupkan mesin dan menelusuri derasnya hujan.
Aku menatap di luar jendela. Lagi, hari ini turun hujan. Menggambarkan bumi sedang bersedih saat ini. Aku hanya tersenyum, menunggu datangnya embun.
Tidak terasa hujan reda seiring sampainya aku dan Venus di sekolah. SMA ANTHARIKSA tertulis besar di bagian depan. Ada udara yang segar ketika baru memasuki sekolah. Apalagi ini hari pertama aku menggunakan rok abu-abu.
Pembina Osis mengarahkanku ke barisan paling belakang, dimana barisan itu bersampingan langsung dengan kelas 12.
Apa aku yang ke geeran?ataukah hanya firasatku saja kalau lelaki di sampingku ini sejak tadi melihati aku. Tapi aku harus tetap tenang. Dia kakak kelas. Dia senior. Aku harus bersikap seperti junior. Junior yang selalu hormati seniornya.
Berawal dari upacara, hatiku berdegup kencang mendapati dia yang melihatiku. Berawal dari sini lah akan kuceritakan kisah ku dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMBUN
Teen Fiction*73 Rank (Cinta Remaja) - 24 Mei 2019 FOLLOW DULU BARU BACA!!! Embun bersumpah untuk tidak jatuh cinta lagi! Tapi, Ezo dan Rhezy yang merupakan kakak kelasnya itu datang mengusik hidupnya. Satunya membawa hati yang patah. Dan Satunya membawa hati ri...