Bab 10 (Marching Band)

96 15 0
                                    

" Mungkin salah mencintainya saat ini. Salah karena dia mulai jatuh cinta dengan orang lain sedangkan gue masih menunggunya tanpa ia tahu yang sebenarnya "

Sejak 10 menit lalu jam sekolah telah usai. Kini Embun berada tepat di depan BaseCamp Marching Band. Ia juga mengumpulkan formulirnya di eskul ini.

Setelah mendapat pesan dari pengurus MB semalam, Embun mempersiapkan dirinya untuk ikut di kegiatan " Temu Perdana " organisasi MB.

Mereka sudah dikumpulkan di salah satu ruang kelas. Kini acaranya sedang berlangsung. Mereka diminta untuk memperkenalkan dirinya masing-masing.

" Perkenalkan nama saya Anjhany Embun Fradisha. Biasa dipanggil Embun. Saya dari kelas X Sastra1. Motivasi saya mau bergabung ialah karena saya ingin mengembangkan bakat seni dan kepemimpinan yang saya miliki " jelas Embun tanpa gugup. Dirinya cukup percaya diri.

"Oke semua sudah kenal satu sama lainkan. Latihan perdananya itu hari sabtu jam 3 sore sampai jam 6 sore memakai baju kaos lengan panjang, training dan juga bawa topi masing-masing " jelas Sisil ketua Umum eskul MB saat ini.

Mereka satu per satu meninggalkan ruangan. Embun segera berdiri dan mendapatkan Ezo sedang menghampirinya.

Tentunya, seluruh badan milik Embun kaku seperti es.

" Gue nunggu loe di bc. Loe udah janjikan untuk ke bc. Jadi gue nunggu loe tapi nggak datang " ucap Ezo setelah berada tepat di depan Embun.

" Maaf kak. Tadi gue mau bilang kak tapi hp gue low jadinya tidak bisa ngomong ke kakak. Maaf telah inggkar janji " ujar Embun bersalah.

" Santai aja. Nggak papako " Balas Ezo sambil mengacak rambut milik Embon.

Sentuhan pertama yang ia rasakan dari Ezo. Sama ketika kalian tersengat aliran listrik. Bahagia mungkin yang sekarang Embun rasakan.

" Mau pulang sama gue gak? " tanya Ezo dan dihadiahi tatapan tajam oleh Embun.

" Nggak usah kak. Gue pulang sama Venus saja kak. Lain kali aja kak ". Tolak Embun.

" Ihh imutnya " gemes Ezo sambil mencubit kedua pipi Embun.

Dua insan tersebut saling tertawa. Mereka sedang berbahagia. Namun tanpa disadari, ada dua pasang orang yang menatapnya diluar kelas.

" Masih suka yah sama dia? " tanya cowok yang berkecamata minus itu.

" Mungkin salah mencintainya saat ini. Salah karena dia mulai jatuh cinta dengan orang lain sedangkan gue masih menunggunya tanpa ia tahu yang sebenarnya "

EMBUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang