Bab 27 ( Rain )

14 1 0
                                    

Hujan tanda bukti bahwa aku merindukanmu

***

Hari ini adalah hari terakhir ujian semester genap. Begitu pula yang dirasakan oleh anak kelas 3, satu per satu beban hidupnya hilang. Tinggal menatap ujian akhir sekolah dan tentu puncaknya, ujian nasional.

Selama ujian semester, Embun benar-benar berkutat dan menghadapi buku-bukunya, ia bahkan belajar sampai tengah malam untuk mendapatkan hasil sempurna.

Selama itu pula, ia tidak terlalu memikirkan Rhezy. Ia hanya fokus terhadap ujian itu saja.

Dan ini adalah hari terakhir.

Embun kembali membaca jawaban di kertas ujian yang telah disiapkan. Memeriksa kembali jawaban yang agak ragu menurutnya. Membaca dan memikirkan kembali option-option itu.

Memang jika ujian seperti ini, setiap angkatan akan beda jadwal. Kelas 3 masuk pagi seperti biasa, kelas 2 masuk jam 10 pagi dan kelas 1 masuk siang hari.

Maka dari itu, selama 1 minggu ini Embun tidak pernah melihat Rhezy maupun Ezo lagi.

Bunyi bel terdengar nyaring. Embun menyudahi ujiannya. Walaupun ada teman-temannya yang masih bernegoisasi dengan guru pengawas untuk meminta tambahan waktu.

" Ibu dikit lagi nih bu, kasih 5 menit aja " mohon Alhea menghampiri guru pengawas sambil membawa kertas ujian dan pensilnya.

" Iya bu, tinggal cap cip cus aja nih, suwer bu, 5 menit aja " kali ini yang berbicara adalah Fira. Fira ini memang coplas-coplos orangnya.

" Embun jawaban lo yang ini dong! " Dede bersuara dari samping. Embun menuruti dan membaca soal Dede.

" B jawabannya " ucap Embun yakin. Ia masih mengingat jawaban miliknya.

Dede pun mengikuti jawaban yang diberikan cewek itu dan meminta jawaban kembali sampai seterusnya hingga selesai.

" Ahh akhirnya selesai juga! " teriak Fira ketika mereka keluar dari ruangan ujian.

" Duh sumpah yah, Bahasa Inggris bikin kepala gue pusing melulu " keluh Noe menyandarkan kepalanya di tembok kelas.

Fira dan Dede mengangguk setuju.

" Ah bodo amat dengan hasilnya. Toh gue ngga akan tinggal di inggris " ucap asal Fira yang dihadiahi cubitan maut oleh Dede.

" Yah kalau bodoh, jangan terlalu kelihatan please " kata Dede sambil tertawa karena melihat raut ekspresi Fira yang begitu menggemaskan. Embun pun ikut tertawa melihat mereka saling adu mulut.

" Eh bukannya itu kak Rhezy? " tanya Noe dan diikuti tatapan ketiganya menuju ke arah yang dilihat Noe.

Yah memang benar dia Rhezy.

" Dia sama siapa? Akrab banget " singgung Fira dan Dede langsung menyenggol lengan fira dengan kasar.

" Sakit bodo " umpat Fira.

Embun menatap mereka berdua. Lagi-lagi dia adalah orang yang pernah Embun lihat waktu Rhezy membonceng cewek itu.

Ada rasa aneh yang muncul di hatinya sekarang. Ia tau, ia masih mencintai Rhezy, ia tau, ia masih mengharapkan Rhezy kembali.

EMBUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang