Bab 15 ( Basket )

58 12 0
                                    

Aku merindukanmu. Sekarang, besok, lusa dan selamanya. Itu selalu:)

2 hari setelah kejadian Ezo menyatakan perasaannya kepada Embun, kini mereka berdua duduk di bangku yang berada di taman belakang gedung sekolah.

Tempat ini memang jarang dikunjungi oleh siswa-siswi. Karena tempatnya yang terpencil dan agak tidak terawat.

Sejak 5 menit mereka berdua diam. Tidak ada pembicaraan diantara mereka. Saat ini suasananya hening dan juga canggung.

Ezo memutarkan kedua bola matanya tandanya ia memikirkan topik apa yang bagus untuk memecehkan keheningan diantara mereka.

" Embun " panggil Ezo dengan suara pelan. Embun berbalik melihat wajah Ezo yang sedari tadi Ezo menatapnya.

" Kenapa kak? " tanya Embun.

" Aneh " ujar Ezo. Embun sama sekali tidak mengerti apa yang diucapkan Ezo. Hal ini membuat Ezo tertawa.

" Ha? " ucap Embun dengan ekspresi keheranan

" Aneh saja. Kenapa saat ini canggung. Yah cuman aneh saja. ahah " ujar Ezo yang dihadiahi anggukan oleh Embun.

" Lo percaya gak, kalo tadi malam adalah malam terberat bagi gue? " tanya Ezo yang masih menatap Embun.

Embun menggeleng.

" Emangnya kenapa malam terberat kak? " tanya Embun dengan santai.

" Karena malam itu adalah malam dimana gue sangat merindukan seseorang " jawab Ezo. Ia mencoba meyakinkan Embun bahwa dirinya benar-benar menyukainya.

" Emangnya siapa orang yang kakak rindukan? " tanya Embun. Sebenarnya Embun tidak ingin bertanya soal ini, akan tetapi tingkat kekepoan Embun saat ini berada di level high.

" Lo " jawab Ezo.

" Lo yang gue rindukan Embun. Lo tau gue merindukanmu. Sekarang, besok, lusa dan selamanya. Itu selalu " ujar Ezo yang membuat Embun menatap kosong dirinya.

" Sudahlah. Lo pasti gak percaya sama yang gue katakan. Tapi gue akan buktikan kalo gue benar-benar menyukaimu karena cinta bukan karena kagum " ucap Ezo lagi. Kali ini perkataan Ezo mampu membuat jantung Embun memompa lebih cepat.

" Gue duluan yah. Gue mau ke perpus. " pamit Ezo ke Embun. Sebelum meninggalkan Embun, Ezo mengacak asal rambut Embun dan dihadiahi tatapan melotot dari Embun.

***

Rhezy memantulkan bola basket miliknya. Ia sedang bermain 2 in 2 bersama temannya.

Aldrhezy Syukron nama lengkapnya. Ia kelas 11 Fisika 2. Wajahnya yang mirip dengan artis Korea. Kulitnya putih, badannya tinggi dan sangat di kagumi oleh kaum hawa.

" Ahh kapan sih gue menang lawan lo zy? " ucap Zeon menyerah setelah Rhezy berhasil memasukkan bola kedalam ring.

" Kapan kapan aja " ucap Rhezy santai.

" Lo memang ahli dalam basket. Tapi nggak ahli dalam pacaran " ucap Vedin sambil menyodor minuman milik Zeon.

Rhezy berhenti mendrible bola basketnya. Ia memang agak sensitif dengan topik satu ini.

" Rhezy sampai kapan sih lo nunggu dia?bahkan dia nggak peka sama sekali? " tanya Kevin menepuk pundak milik Rhezy.

" Sampai gue pergi dari dunia ini " ujar Rhezy yang dihadiahi tatapan melotot oleh ketiga sahabatnya.

" Jadi lo mau jomblo seumur hidup? " tanya Zeon.

" Wah parah lo, bisa-bisanya lo setia banget sama dia " ucap Vedin menggeleng kepalanya.

EMBUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang