Bab 4 (Kenal)

111 19 2
                                    

Akhirnya hari yang ditunggu- tunggu. Hari ke-4 PLS menampilkan SHOWTIME bagi setiap Eskul yang ada di sekolahan.

Di dalam Showtime, setiap eskul akan mengeluarkan bakat, kemampuan dan kreatifitasnya untuk menarik minat para siswa/i baru untuk bergabung bersama mereka.

Setelah berpanas-panasan, akhirnya penampilan urut 3 akan segera tampil.

"Penampilan ke 3 dari PMR Anthariksa"

Sungguh aku kagum melihat pertunjukkan dari mereka. Drama Kemanusiaan yang mereka tampilkan membuat beberapa peserta PLS merinding dan terharu melihat aksi mereka. Sungguh sangat keren.

Akhirnya tiba pembagian formulir yang dilakukan oleh beberapa perwakilan eskul. Ditanganku sudah terdapat 2 formulir. 1 formulir Marching Band dan 1 lagi formulir Taekwondo.

Sedangkan Venus mengumpulkan semua formulir termasuk formulir futsal. Aku hanya menggelengkan kepalaku melihat aksi konyol yang Venus lakukan lagi.

"Hi"ucap cowok yang menghampiriku. Aku tersontak kaget. Begitu pula dengan Venus.

Aku membalas senyumnya.

"Ini formulir khusus buat loe. Gue harap loe masuk di eskul ini."ucapnya sambil senyum yang membuat jantungku tidak berhenti memompa.

"Hmm iyya. Btw kenapa harus gue yang nerima formulir khususnya kak?" Aku tau dia pasti kakak kelas. Aku berusaha bersikap tenang untuk keadaan ini. Tapi hati ini selalu ingin melompat- lompat melihatnya. Pikiran dan hati tidak pernah menyatu. Biarkan keadaan yang menentukan, pemenang antara pikiran dan hati untuk saat ini.

"Karena gue kenal loe."ucapnya yang menyentuh pundakku sambil mengedipkan matanya.

Oh god. Sungguh sangat manis.

Cowok itu langsung pergi dan bergabung bersama rombongan mereka. Aku menatap formulir yang ia berikan.

" JOIN WITH US "
PMR ANTHARIKSA JAKARTA

Satukan Tekad untuk Mengabdi pada Kemanusiaan.

Aku menyimpan formulir itu ke dalam tas. Satu yang aku pikirkan sekarang, kakak kelas itu mengenalku sedangkan aku tidak. Apakah perkataannya bohong. Ataukah hanya sekedar cara untuk mengajak aku bergabung bersama eskulnya.

Aku tidak ingin jatuh cinta lagi. Karena jatuh cinta itu sakit. Mengapa? Karena kau terlalu berharap sedangkan dia biasa-biasa saja.

Aku berjalan kembali menuju tempat pemberian materi PLS. Aku berusaha melupakan kejadian itu. Kejadian yang membuatku untuk Phobia dengan jatuh cinta lagi.


EMBUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang