Bab 24 ( Special Date )

35 2 0
                                    

Halo readers ku sayang...maafkan author yg hiatus ini. Ku lagi persiapan ujian dan banyak masalah haha....

Aku harap kalian suka dengan ceritaku. Aku harap kalian mewek atau gimana reaksi kalian pas baca cerita ini?

Ada yang nungguin gak cerita ini?commen yah..jangan lupa likenya...

Happy Reading 😊

🌫

Satu bulan sudah kulewati dengan Rhezy yang selalu disisiku. Tepat hari ini, aku dan dia telah berpacaran selama 1 bulan.

Tidak kusangka juga, aku mulai berharap dengannya seiring berjalannya waktu. Aku mulai takut kehilangan dia. Aku mulai jatuh cinta padanya.

Rhezy orangnya sangat baik ke aku. Setiap malam pasti menelpon di jam 8. Aku sudah tau itu, karena memang Rhezy orangnya gampang ditebak.

Setiap malam mengucapkan kata-kata gombal yang mengiringi tidurku itu. Intinya saat ini, aku bahagia bersamanya.

Tapi hari ini berbeda, dia sama sekali tidak memberi kabar ke aku. Tentu aku tidak ingin menelpon dia terlebih dahulu. Aku ini juga gengsian loh.

Aku menunggu telpon atau chat dari dia. Setiap detik kutatap iphone ku dengan gusar. Aku sedikit kecewa sama Rhezy, ini tanggal spesial bagi kami, mengapa ia belum juga menghubungiku. Apakah aku harus menghubunginya?

Dan aku hanya menatap bosan iphone ku itu dan menutup mataku untuk tidur.

🌫

" Ya ampun Embun! Lo tuh yah. Kebo banget jadi cewek " teriak Victoria dengan suaranya yang khas menggelegar di kamarku.

" Bangun lo! Cowok lo datang " ucapnya lagi sebelum benar-benar meninggalkanku yang dalam keadaan terkejut.

Aku turun dari kamarku menuju ruang tamu yang kudapati Rhezy duduk disitu dengan penampilan..ah..ia sudah rapi dengan jas hitamnya membuat kaum hawa yang melihatnya pasti terpikat.

" Ih Kok belum siap sih? " tanyanya yang menatap ku kesal.

" Emang kenapa? " tanyaku sewot. Kecewa juga sama dia.

" Kamu tuh yah, tidak angkat telpon aku, tidak baca pesanku " ujarnya.

" Emang ada? " tanyaku yang dapat kulihat Rhezy menghembuskan nafasnya kasar.

" Cepatan deh siap-siapnya " ia menyuruhku. Aku pun pasrah tidak mau bercekcok lagi dengan dia.

Aku membuka pintu kamarku dan mengecek keadaan hp ku itu. Dan benar ada beberapa panggilan dari Rhezy dan puluhan chat dari dia. Aku tersenyum masam melihat itu, mengapa aku tidur senyenyak ini?

Aku pun sudah siap dengan penampilan ku yang tidak terlalu ramai. Hanya dress selutut berwarna pink yang kubeli kemarin di Jogja ketika berkunjung kerumah nenek. Serta riasanku yang sederhana hanya memakai bedak lalu blush on serta liptint di bibirku.

Aku turun dari kamar dan mengajak Rhezy untuk segera pergi. Kami pun terdiam di dalam mobil sampai Rhezy bersuara ketika mobilnya berhenti karena lampu merah.

EMBUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang