2》Guru Private?

43.9K 2.3K 112
                                    

Letta berdehem kecil membuat seisi meja makan itu serentak menoleh ke arahnya

Keo menaikan sebelah alisnya binggung
"Kenapa Mom?" Tanya Keo

"Dad! Tadi bu Anis telphone" gumam Letta, Keo sontak menoleh ke dua anak kembarnya yang sedang memasang wajah polos

"Kali ini siapa yang bikin masalah?" Pertanyaan Keo langsung dibalas angkatan tangan dari kedua anaknya

"Masa Dhizo yang buat onar? Dia aja belum lulus SD" Gumam Keo heran sambil menatap anak bungsunya yang masih asik dengan makananya

"Hari ini Queen gak bikin onar kok Dad! Seriius, Queen anteng banget tadi disekolah, kakak kali!!" Sahut Bertha cepat

"Eh engga Dad, king juga gak buat o-"

"Dia gak buat onar, tapi nilai pelajarannya ambruk!" Potong letta cepat sebelum anaknya itu menyelesaikan ucapannya

Keo menaikan sebelah alisnya, sembari memandang anak sulungnya yang sedang mendecih pelan
"Oh ya?"

"Iya Dad, masa Bu Anis telphone Mom sambil marah marah, masa dia bilang gini, Letta anak kamu itu ya! Sama persis kaya kamu dan Keo!!! Mending kalau cuma Nakal! Udah nakal nilainya ancur pula!" Ujar Letta menggebu gebu, menirukan ucapan Bu Anis

Dhizo, Bertha dan Keo menahan tawanya, Sedangkan Cello mendengus kesal
"Itu orang kapan sih pensiunnya! Udah tua, tukang ngadu lagi" sungut Cello yang langsung mendapat tawa dari kedua adiknya dan Keo

"Ya bagus malah, bisa bantuin mom, biar Mom bisa tau perkembangan kalian di sekolah" timpal Letta cepat, Cello hanya memutar bola matanya malas lalu kembali meneguk minumannya

Keo mengalihkan pandang pada istrinya,
"Trus menurut Mom baiknya digimanain?" Tanya Keo pelan sambil menyuap nasi terakhirnya

"Gimana kalau kita cariin guru privat buat Kinnie? Dia juga butuh bimbingan kan Dad, nakal sih gapapa asal jangan bodoh aja" jawab Letta sembari melirik anaknya yang sedang mendecih pelan itu

"Bener tuh Dad! Biar kakak juga gak kluyuran aja!" Sahut Dhizo semangat yang langsung mendapat lirikan tajam dari kakaknya

Keo tampak menimbang nimbang, tapi akhirnya mengangguk juga
"Dad sih setuju setuju aja, Mom atur aja semuanya" gumam Keo terkekeh kecil saat melirik Cello yang sudah menggangga lebar, Letta sendiri sudah tersenyum penuh arti

"Dad gabisa gitu dong! Dad kan temen aku!, masa aku gak dibelain sih Dad! Dad tau kan kalau les privat itu berarti gabisa main kemana mana!-"

"Halah banyak omong sih kak! Kek cewek aja, terima aja kali" timpal Bertha memotong ucapan panjang Cello

"Iya tap-"

"Kinnie!!" Seru Letta sambil memelototkan matanya, Cello hanya mendesah malas lalu kembali memakan makan malamnya

Keluarganya itu memang pintar berkilah

***

Bita berlarian kecil melewati koridor kelas XI, keadaan koridor yang sepi membuat tepakan sepatunya menggema di sepanjang koridor tersebut

Jam sudah menunjukan pukul 08.15 itu artinya dia sudah terlambat 15 menit, jangan salah sangka, Bita merupakan murid yang teladan, hanya saja saat diperjalanan tadi ia tidak juga mendapat bis,

Alhasil ia harus memanjat pagar yang kebetulan tidak dijaga, dan berlarian menuju kelasnya dilantai 3, sambil sesekali mengendap agar tidak tertangkap basah oleh guru BK yang selalu berkeliling pada saat jam jam seperti ini

Real Love (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang