(duapuluh empat)

44 1 0
                                    

"Assalamualaikum. Pagi semua"ucap Salfa memasuki kelasnya,yg sudah terlihat banyak orang.
"Waalaikumsalam. Pagi juga"jawab mereka semua serempak.
"Ciee yg mulai LDRan"ucap Husen(teman kelas Salfa)menggoda Salfa
"Apaan sih sen"balas Salfa kemudian ia berjalan ke bangku yg sering ia duduki saat berada disekolah yg bertujuan untuk menuntut ilmu.
"Fa,lo ikut ngantarin Iqbaal juga yah?"tanya Husen yg duduk dibelakang Salfa,duduk ditempat Iqbaal dulu.
"Iya dong,masa gue nggak ikut"jawab Salfa.
"Ya kali,sapa tau aja lo masih molor,lo kan mata busu " ucap Husen yg mendapat tonjokan dari Salfa dilengannya.
"Yeaay sakit kali Fa"cibir Husen.
"Biarin. Wlee"balas Salfa menjulurkan lidahnya.
"Ngapain lo duduk disitu?"tanya Salfa yg baru peka melihat Husen duduk di bangku Iqbaal dulu.
"Yeaay biarin. Emangnya napa?"tanya Husen menaikkan sebelah alisnya.
"Lo nggak boleh duduk situ,itu hanya untuk Iqbaal"ucap Salfa.
"Kan Iqbaalnya udah nggak ada,jadi terserah gue dong mau duduk dimana"ujar Husen.
"Tau ah"jawab Salfa,kemudian Salfa kembali menghadap kedepan karena ia tidak ingin lama lama berdebat dengan orang seperti Husen.

Salfa merasa bosan karena dua jam pelajaran mereka tidak masuk,berhubung guru sedang rapat.
"Fa kantin yuk"ajak Namiraa.
"Ayo,gue bete dikelas mulu"ucap Salfa. Kemudian Namiraa dan Salfa pun berjalan kekantin.

"Namiraa,Salfa " teriak seseorang. Yg merasa namanya dipanggilpun mencari sumber suara.
"Sini,duduk bareng kita " teriak orang tersebut,yg ternyata adalah Fauzan yg lebih sering disapa oleh teman temannya adalah ojan.
"Tuh doi lo manggil nam"ucap Salfa.
"Kita kesana aja ayo,nggak ada tempat lagi"ucap Namiraa berjalan ketempat duduk yg terdapat dipojok kantin. Karena sekarang jam istirahat jadi kantin sangat ramai.
"Hai Fa,Mir"ucap Husen yg duduk disamping ojan.
"Hai " balas Salfa dan Namiraa.
"Kalian mau pesan apa? Biar gue pesan " tanya Husen.
"Gue syomai ama es teh aja sen"jawab Namiraa.
"Lo Fa?"tanya Husen kepada Salfa.
"Gue juga syomai,tapi sama susu aja deh"jawab Salfa.
"Oke gue pesan dulu yah makanan buat kita berempat " ucap Husen berlalu pergi.
Semenjak Husen memesan makanan keadaan pun menjadi hening karena mereka semua sibuk dengan iphonenya masing masing.
"Fa,Iqbaal balik ke Indo kapan?"tanya Ojan memecahkan keheningan.
"Dia sih katanya balik bulan Desember ini,tapi balik ke USA lagi"jawab Salfa.
"Emangnya desember ini dia datang mau ngapain?"tanya Namiraa menyimpan iphonenya diatas meja.
"Katanya sih mau ngerayain final aniv soniq " jawab Salfa dan mendapat angukan dari Ojan dan Namiraa.

"Makanannya datang"ucap Husen membawa nampan yg berisi syomai dan juga minuman yg mereka pesan.
"Cepat amat sen, bukannya antrian panjang?"tanya Ojan.
"Iya lah, kan gue nyuruh adik kelas buat minggir,karena gue bilang princess nya ojan ama Iqbaal udah laper " jawab Husen,Salfa dan Namiraa pun tertawa mendengar penuturan Husen.
"Husen..Husen."ucap Ojan.
"Udah udah,sekarang makan entar syomai nya keburu dingin lagi"ucap Namiraa menyudahi tawanya.

"Kekelas Ayo"ajak Salfa saat jam pelajaran kembali dimulai.
"Ayo"jawab Namiraa. menggandeng lengan Salfa.
"Ya ya ya kok kita berdua ditinggal sih?"tanya Ojan pura pura kesal.
"Ohh iya gue lupa,ternyata disini ada Ojan dan Husen toh"ucap Namiraa menepuk jidat nya pura pura lupa.
"Ahh udah,ayo masuk,entar nggak dikasih masuk lagi sama pak Bambang"ucap Salfa menyudahi pembicaraan pasangan tersebut yg tak lain adalah Ojan dan Namiraa.

                         ¤¤¤¤¤

Pelajaran pak Bambang sudah usai setelah 5 menit yg lalu.
"Fa lo nggak pulang?"tanya Namiraa yg sudah selesai mengemas bukunya kedalam tas.
"Bentar lagi gue pulang,lo duluan aja"jawab Salfa.
"Oke kalau gitu gue sama Ojan duluan yah"ucap Namiraa.
"Iya"jawab Salfa.

Salfa menunggu supirnya sambil memainkan iphonenya.
"Non"ucap supir Salfa mengagetkan Salfa.
"Ehh..iya pak"ucap Salfa terkejut.
"Ayoo pak pulang " lanjut Salfa lagi.

"Pak kita ke Cafe yg sering Salfa pergi itu dulu yah pak,Salfa mau beli sesuatu"ucap Salfa pada supirnya.
"Iya non"jawab supir itu.

"Bapak pulang aja duluan,entar Salfa pulang naik taksi aja,kalau mama nanya bilang aja Salfa singgah bentar dicafe ini"ucap Salfa pada supirnya kemudian ia turun dari mobil.
"Siap non"jawab supir itu.

~dicafe~
Dicafe tersebut Salfa duduk ditempat yg paling pojok yg langsung berhadapan dengan jalan,karena memang hanya itu tempat yg kosong,karena memang Cafe ini termaksud Cafe favorite sebagian orang.
"Mba " panggil Salfa sambil melambaikan tangannya bermaksud untuk memanggil pelayan yg ada di Cafe itu.
"Iya mba,mau pesan apa?"tanya pelayan itu menghampiri Salfa.
"Pesan coklat panas satu yah mba"ucap Salfa pada pelayan itu.
"Itu saja mba?"tanya pelayan itu lagi dan hanya dibalas angukan oleh Salfa.
"Ditunggu yah mba"ucap pelayan itu kemudian berlalu dari hadapan Salfa.
Sambil menunggu pesanannya datang Salfa memilih memainkan iphonenya.

"Khemm,boleh duduk disini?"tanya seseorang yg ada dihadapan Salfa. Karena merasa ada yg berbicara padanya Salfa mendongakkan wajahnya untuk melihat orang itu.
"Verrel? Iya boleh boleh"jawab Salfa yg melihat ternyata yg berbicara dengannya tadi adalah artis yg bernama Verrel bramasta.
"Iya gue Verrel. Lo?"tanya Verrel saat sudah duduk dihadapan Salfa.
"Gue Salfa"ucap Salfa menyimpan iphonenya diatas meja.
"Lo sek-"ucapan Verrel terhenti saat pelayan yg membawa pesanan Salfa datang.
"Ini mba pesanannya,selamat menikmati"ucap pelayan itu kemudian pergi untuk mengerjakan aktivitas nya kembali.
"Ohh yah lo mau ngomong apa tadi?"tanya Salfa sambil meminum coklat panas miliknya.
"Lo sekolah dimana?"tanya Verrel yg melihat Salfa masih mengenakan seragam sekolah.
"Ohh gue sekolah di GIS. Lo?"tanya Salfa balik.
"Gue baru aja lulus SMA"jawab Verrel dan Salfa hanya ber"oh"ria.
Beberapa menit keadaan antara Salfa dan Verrel menjadi canggung,hingga akhirnya Verrel membuka suara untuk menghilangkan kecanggungan antara ia dan Salfa.
"Lo kemari ama siapa?"tanya Verrel sambil meminum minumannya yg baru saja diantarkan oleh pelayan.
"Tadi diantar ama supir"jawab, tapi supir gue udah pulang duluan"jawab Salfa.
"Trus lo pulang ama siapa?"tanya Verrel lagi.
"Naik taksi"jawab Salfa apa adanya.
"Gimana kalau gue antar aja pulangnya? Itung itung biar lebih akrab gitu"jawab Verrel. Salfa sempat memikir beberapa detik kemudian menjawab.
"Iya boleh asal nggak ngerepotin " jawab Salfa.
"Nggak kok"ucap Verrel.
Baru saja Verrel ingin berkata lagi,iphone Salfa sudah berdering pertanda ada yg menelfon nya. Salfa melihat siapa yg menelfon nya,ternyata yg menelfon adalah mama Tifan,cepat cepat Salfa mengangkat telfon itu.
"Tunggu bentar yah Rel,gue angkat telfon dulu"ucap Salfa kemudian menjauh dari Verrel.

"Hallo Assalamualaikum ma"
"Waalaikumsalam. Kamu ada dimana sayang kok belum pulang?"
"Iya ma ini lagi dicafe,bentar lagi Salfa pulang kok"
"Yaudah kalau gitu,hati hati yah dijalan sayang"
"Iya ma. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam".

Kemudian sambungan telefon pun terputus.
"Rel bisa nggak kita pulang sekarang? Mama gue udah nyariin " tanya Salfa kembali duduk ditempat duduknya setelah selesai mengangkat telfon dari mamanya.
"Ohh oke boleh kok"jawab Verrel kemudian mengambil kunci mobilnya disaku celana.

"Rumah lo jalan apa?"tanya Verrel saat mereka sudah melaju dijalan raya.
"Rumah gue dijalan......"jawab Salfa.

                       ¤¤¤¤¤

"Itu rumah gue Rel yg warna putih"ucap Salfa menunjuk rumahnya yg tak jauh lagi.
Setelah Verrel memakirkan mobil Salfa hendak keluar dari mobil Verrel tetapi ditahan oleh Verrel dan Salfa hanya menatap Verrel dengan menaikkan alisnya sebelah.
"Boleh Minta ID line lo?"tanya Verrel.
"Boleh,Id gue Salfazantman"ucap Salfa.
"Nggak mau mampir dulu?"tanya Salfa lagi.
"Nggak deh,udah sore,salam aja sama mama papa lo"jawab Verrel. Kemudian Salfa keluar dari mobil Verrel.
"Hati hati yah Rel,makasih atas tumpangan"ucap Salfa.
"Iya,Assalamualaikum"ucap Verrel.
"Waalaikumsalam"jawab Salfa. Kemudian mobil Verrel melaju kembali dijalan raya yg cukup ramai. Salfa memasuki rumahnya sambil bersenandung kecil.

Ketika IDR menjadi LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang