HalfAlive10 : Degh!

1.9K 138 9
                                    

Rio memasuki gerbang sekolah bersama seorang gadis dengan tangan yang saling bertautan. Hal itu membuat seluruh murid memperhatikan keduanya.

Jangan lupakan ada seorang gadis lagi yang sedang menggerutu di belakang mereka. Sivia

Antha dan Thia yang sedang memegang air mineral berhenti dan menatap Rio.

"Fa--"

"Gak usah sok pengen ngumpat kalau lo cuman beliin Thia air mineral yang gelas lagi" ujar Rio dengan nada sarkas

Antha hanya nyengir lalu mengarahkan dagunya ke gadis di samping Rio.

"Udah bisa naklukin bro?"

Rio hanya mengangkat bahu lalu pergi meninggalkan Antha. Antha hanya tersenyum.

"Eh ada Sivia" sapa Thia sehingga Antha mengalihkan pandangannya.

"Eh ada yang jadi nyamuk" ejek Antha.

Sivia hanya memutar bola matanya jengah.

"Abang lo udah gandeng cewek, lu kapan? Kasian tuh tangan udah lumutan" ejek Antha.

"Lo pengen di D.O Tha?" Kini suara Alvin terdengar dari belakang Antha dan Thia.

Antha hanya nyengir lalu meraih tangan Sivia.

"Dih--" gidik Sivia

Lalu menautkan bersama tangan Alvin, "Nah, udah gak lumutan kan"

Dengan cepat Antha menarik Thia pergi sebelum ucapan Alvin menjadi kenyataan.

***

"Belajar yang baik" ujar Rio sambil mengacak puncak kepala gadis itu.

"Hebat lu kak cari kesempatan" ujar Sivia yang langsung melewati Rio dan Ify.

Rio hanya terkekeh ringan, "Kalau istirahat tungguin gue yah" ujarnya kepada Ify.

Ify hanya mengangguk lalu masuk ke dalam kelasnya.

"Lo ify kan?"

Gadis itu menggeleng, "Gue V.9--"

"Jangan bercanda, kasih tau gue siapa nama asli lo"

"Apakah ini perintah?" Tanya gadis itu.

"Iya"

Gadis itu menghela nafasnya karena memang peraturan pekerjaannya adalah menuruti segala perintah.

"Iya, saya Ify"

Rio hanya menghela nafas berat, "Kenapa lo harus kerja seperti ini?" Tanya Rio tatapannya hanya fokus pada langit-langit kamarnya.

"Karena saya menyukainya"

"Hanya itu?" Rio menatap Ify tajam. Ify hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Lo gak kasian sama orang tua lo kala--"

"Saya sudah tidak memiliki orang tua"

Rio langsung mematung, "Sorry"

"Mereka sudah tenang di sana" Ify mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar Rio "Jadi... gue tidur dimana?"

Rio beranjak dari duduknya, "kasur, gue bisa tidur di sofa itu" ujarnya lalu berjalan santai ke sofa hitam panjang yang ada di kamarnya.

"Tidak ada kamar lain?"

"Ada tapi ayah gue mau lo sekamar sama gue" jawab Rio santai.

Half AliveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang