HalfAlive 12 : Tunangan?

2.3K 141 7
                                    

Rio menyipitkan matanya, "Shit!" Umpatnya yang membuat Ify berbalik tapi dengan cepat Rio memeluk Ify.

Ify seketika mematung merasakan Rio yang memeluknya bahkan pelukannya semakin mengetat. Tapi Ify segera sadar ketika mendengar Rio meringis dan juga suara seseorang yang tertawa.

Mata Ify membulat sempurna ketika melihat darah mengalir di dahi Rio.

"HAHAHAHA!!"

Ify berusaha melepas pelukan Rio namun hasilnya nihil, "YO!" Teriak Ify.

Rio menggeleng sambil sedikit meringis, "Gue udah bilang kalau gue yang bakal ngelindungin lo" lirihnya.

Ify mengumpati Rio lalu dengan cepat merogoh saku roknya untuk mengambil benda pipih itu. Dengan bermodalkan suara tawa orang itu Ify melempar ponselnya.

Pak..Bruk!

"AW!!HAHAHAHA"

Seketika tubuh Rio meluruh kebawah Ify berusaha menahan Rio, "PAK IMAN!" Teriak Ify

"Gue.. gak bakal pingsan cuma gara-gara batu" Lirihnya sambil membuka seragam putihnya sehingga Rio hanya menggunakan kaus hitam polos. Rio melap darah yang sedikit mengalir di kepalanya.

"Tuan Mario astagfirullah" terdengar suara Pak Iman satpam sekolah yang sudah datang.

"Kok bisa orang gila ini di sini" ujarnya lalu menarik Pria gila itu.

"Ini ponsel siapa?" Tanya Pak Iman ketika melihat sebuah ponsel yang sudah berceceran.

"Bawa aja dulu orang gilanya pak!" Teriak Ify lalu berjalan memunguti ponselnya.

"Ponsel gue...."lirihnya.

"HAHAHA!"

Ify menggenggam erat ponselnya yang sudah retak dibagian layarnya, "Diem lu brengsek!"

Pletak!

Ify kembali melempar ponselnya tepat mengenai hidung orang gila itu.

"Wah--Fy tanggung jawab lu hidungnya berdarah"

Ify sedikit kaget ketika Rio berbicara tepat di belakangnya, "Lu bego? Pikirin dulu tuh kepala lo bocor"

Rio hanya cengengesan lalu menarik tangan Ify ke mobilnya.

"Gue yang nyetir" ujar Ify datar.

"Gue bisa kok"

"Gue gak mau mati sebagai Ify, jadi gue yang nyetir" ujarnya datar lalu masuk ke dalam mobil.

"Maksud lo?"

Ify hanya menghela nafas lalu memakaikan seat belt Rio.

"Kalau gue mati atau terluka dengan identitas gue sendiri gue gak bakal dapat komisi apapun. Tapi kalau gue pake nama Zoe yang lu kasi ke gue yaah luamayan gue dapat uang" ujarnya santai lalu mulai mengendarai mobil hitam milik Rio.

"Semua cewek matre yah" ujar Rio di ikuti kekehannya.

"Gak matre gak hidup"

"Trus ponsel lu gimana?"

"Mau di apaain lagi terpaksa gunain uang tabungan hari tua gue" jawab Ify dengan sedikit menghela nafas.

"Nanti gue ganti"

"Gak usah, gue gak suka di kasihani"

Rio mengerutkan dahi ketika Ify tidak berbelok ke kanan melainkan ke kiri, "Rumah kan di sana kok lu belok kiri?" Heran Rio.

"Aku sebagai pacar yang baik harus bawa pacar aku yang terluka ke dokter dong" jawabnya dengan senyum manis.

Rio ikut tersenyum lalu menarik pipi kiri gadis itu, "Ah pacar aku sweet banget" 

Half AliveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang