Part 3: Light Up The Dark

3.4K 62 2
                                    

Karena penasaran, aku mencoba untuk mengikuti arah suara. Tiba-tiba aku terhenti akibat fikiran takhayul di kepalaku; bagaimana jika ternyata nggak ada yang bermain piano? Bagaimana jika ada hantu yang memainkannya??? Maksudku, rumah ini terlihat tua dan...

Aku menggelenggkan kepalaku, mencoba menyingkirkan pikiran-pikiran bodoh itu. Aku semakin dekat dengan dapur yang merupakan sumber suara itu, dan seseorang memang tengah memainkan piano itu. Aku menghela napas lega, ternyata nggak ada hantu atau apapun di sini.

Greyson-lah yang sedang memainkan piano itu.

Aku nggak menyangka Greyson sangat pandai memainkan pianonya. Saat ini dia  sedang memainkan piano hitam besar yang berada di ruang belakang dekat dapur. That sounds amazing, I think he’s a pro. Permainan pianonya keren. dan terlihat jelas bahwa dia sudah mahir dalam bermain piano.

Aku berjalan hati-hati dan berusaha tidak menciptakan suara. Aku duduk di kursi hijau yang berada di dekat telepon. Aku menikmati nada-nada yang tercipta dari sebuah piano yang dimainkan olah seorang cowok bermata coklat ini. Sesekali dia bernyanyi mengikuti alunan musik.

”I’m love sick and I just can be healed, it happened so quick now I head over heals..”

That’s so perfect. Indah sekali. Aku memejamkan mataku dan menikmatinya, and I feel so much better.. It’s like... his song, voice and music heal anything.. He had that beautiful voice. Extremely amazing! Oke, aku nggak tahu kalau cowok menyebalkan ini punya bakat yang keren.

“For you cause youre the love of my heart… You're the match and we spark the fire…”

Tiba-tiba suara itu terhenti. His voice and the piano instrument.

Aku membuka mataku and found that Greyson is looking at me! Gosh!

Dia terlihat kaget sepertiku. But then, he smiles at me.

“I-I.. I just..” Aku berusaha mengeluarkan kata-kata apapun yang ada di kepalaku, jantungku berdetak kencang apalagi setelah Greyson bangkit dan berjalan mendekat.

Dia tersenyum dan duduk disebelahku.

“You look like enjoying my music.” katanya.

“um yes, I love.... it..” kataku, masih dengan detakan cepat jantungku.

Kau tidak seharusnya di sini Carl.

Yah, tentu saja.

“So, you like piano too?” tanyanya.

“Umm.. yeah.”

“What do you think about my song?” tanyanya.

“Uh.. Well, that’s...great, I think.. And your voice is.. wow like, I didn’t know if you can sing that well, you know..” jawabku, yang terdengar sedikit bodoh dan asal-asalan. Okay, aku masih keget dengannya yang memergokiku mendengarkannya tanpa ijin.

“Haha thanks, it called ‘Light Up The Dark’.” katanya sambil tersenyum, membuatku merasa lega dia tidak berpikiran kalau aku aneh dan kurang ajar.

“That's cool. Did you write it?”

“Yea, I love writting, Light Up The Dark is my favorite” jawabnya, aku bisa melihat sepercik kebanggaan di matanya. Sepertinya dia suka dengan topik pembicaraan kita kali ini.

She Will Be LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang