Part 10: I support Greyson

2.2K 44 3
                                    

“Can I please get a good-luck hug?” .__.

 

A-apa? Apa maksudnya? butuh berdetik-detik untuk memahami kata-katanya. Grey memandangku dengan ekspresi seperti, Ada apa? Apa yang aku katakan barusan? Ekspresinya sungguh priceless dan mengundang tawa, aku hanya tertawa kecil melihatnya yang kini menunduk dan merona.

“Ahahaha! tentu!” jawabku enteng seolah tak ada yang aneh. Padahal sedari tadi detakan jantungku berdentum di telingaku.

Aku memeluk Greyson, “Good Luck for your contest tomorrow!”

“Thanks Carl” he hugs me back.

“I know you can make it!”

“Yeah..”

Pelukan Greyson menghangatkanku dari malam yang dingin ini. Ini memang musim gugur, tapi tetap saja aku masih belum bisa beradaptasi dengan suhu di Oklahoma. Dingin..

Aku melepaskan pelukanku. Sesuatu sepertinya menyangkut.

The bullet necklace. Aku nggak tau gimana jadinya kalung ku dan kalung Grey bisa menyangkut. Buru-buru Greyson menarik kalungnya, dan anehnya, kalung itu langsung terpisah._.

”What happened?” tanyaku.

”Umh I dont know..” Greyson menjawab.

Aku bingung dengan apa yang barusan terjadi. Sangat aneh. Aku tidak terlalu jelas melihatnya, karena hanya bulan dan bintanglah yang menerangi malam ini. Tapi aku terlalu mengantuk untuk memikirkannya. Lagipula itu sama sekali nggak penting.

”Umm.. ya udah ya Grey. Aku masuk dulu, see ya tomorrow!” kataku pamit.

“Okay.. See ya Carl!” Greyson tersenyum, menungguku hingga masuk ke dalam rumah dan kemudian dia berlari pulang.

Saat perjalanannya pulang, aku memasuki rumah dengan senyum idiot yang melekat dimukaku, aku berfikir… apa dia mengalaminya juga? Tersenyum aneh seperti orang yang barusaja mendapat pujian dari pacarnya.

Ugh..

~~~~~~

Akhirnya pagi yang dinanti-nantipun datang. Aku bangun pagi dengan semangat! Hari ini adalah hari perlombaan Greyson! Aku keluar dari kamarku dan menuju ke balkon. Terlihat Greyson tersenyum di balkon rumahnya, “Good Luck!” teriaku. Greyson hanya mengangguk.

Mandi dan sarapan selesai. Biasanya Greyson akan menjemputku untuk berangkat bareng, tapi hari ini kok enggak? Aku akhirnya pergi ke rumah Greyson.

“Ohh Greyson? He just went to school, Mr. Fredericksen picked him up.” Alexa menjawab pertanyaanku, ’Where’s Greyson?’

Akhirnya aku berangkat bareng Alexa.

~~~

Sesampainya di kelas, anak-anak rame banget membicarakan Greyson. Greyson adalah satu-satunya wakil sekolah yang akan mengikuti lomba menyanyi solo. How amazing he is! Selain menyanyi solo, ada juga lomba bands, main music perkusi dan akapela. Sekolah hanya akan sampai pada jam ke-5. Siswa pulang lebih awal karena adanya perlombaan ini. Hampir seluruh siswa di sekolah ini berencana akan menyaksikan lomba itu daripada pulang ke rumah.

She Will Be LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang