Part 15: Mad at Greyson

1.9K 41 5
                                    

Sampailah kami di puncak bukti, setelah berjalan beberapa langkah. Greyson duduk di tempat biasa; dibawah pohon yang rindang. Aku masih berdiri kaku di bawah gesekan lembut daun-daun yang tergantung diatas pohon, sampai Greyson menyadarkannku dan menyuruhku duduk. Aku duduk di dekatnya; namun tak sedekat seperti biasanya. Suasana awkward masih melekat.

“So well…” Greyson membuka mulutnya, mencoba memecah keheningan yang seolah begitu keras.

“Ummmhh…” aku berguman, berpikir. Topik apa yang harus aku bicarakan…

“Hmm.. haha what happened Carl? You were like, screaming at me. And now you’re so quiet..” Greyson duduk menyilangkan kakinya dan tersenyum.

“Ahmm.. HAHAHA I’m not quite, what are you talking about? Hahahaha..” jawabku dengan ketawa garing yang terlihat dibuat-buat.

“haha okay then..” Greyson duduk mendekat dan menyenggolku pelan sambil tersenyum.

Aku membalas senyumannya. Rerumputan tampak bergoyang lembut, dedaunan yang kering terjatuh dari tangkainya karena senggolan angin, sore mulai datang dan sepertinya purple sky akan menampakkan dirinya.

“So, well what are you going to tell me?”

“Umhh..”

Okay, Jadi inilah waktu untuk bilang kalau aku udah jadian sama Blake. Tapi… Apa aku harus mengatakannya? Apa aku harus mengatakannya sementara aku sendiri masih memiliki perasaan yang aneh ketika Greyson mendekat? Apa ini akan benar? Apa aku harus mengatakannya? Such a dilemma..

”So, umhh..”

Greyson menatapku seakan siap untuk mendengarkan. Aku tak yakin untuk mengatakannya.

”So Blake and I... are dating.”

“WHATTTTT???!!!”

Greyson mengagetkanku dengan teriakan-kagetnya. “Wh-what????” Greyson tampak masih tak percaya. Dia memberiku tatapan seperti, WHAT? KAU AKAN MEMAKAN SEPATU KUDA MILIK BLUE??!

“What? What’s wrong?” tanyaku. Dan Greyson tampak berfikir.

“Really? Blake?”

“Yes!”

“But why Blake?”

“Huh? What do you mean?”

“Umh I mean.. Blake?”

”Yes, Greyson.”

”WHAT?! But BLAKE?! 9th GRADED? I mean..”
Greyson mencoba meyakinkanku dan aku terus bekata IYA. Entah kenapa tapi dia seperti... meremehkanku? Dia seperti Apa Blake? Blake mau denganmu? Begitu kira-kira. Aku tak tau ini Cuma perasaanku atau tidak. Tapi jelas itu menyakitkan. Aku tau aku bisa berpacaran dengan siapa saja, jika aku menyukainya dan siapa saja itu menyukaiku juga. Bahkan dengan Blake sekalipun. Nothing is impossible, right? Why does Greyson look like he’s underestimating me? I mean.. I CAN, GREYSON. I CAN.

“Kau yakin? Blake? Maksudku, umh..”

“Why? Kenapa kau begitu meremehkanku?!” tanyaku, setengah berteriak.

She Will Be LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang