Aku membayar ice creamnya dan kemudian Greyson mengajakku keluar untuk pergi ke starbucks. Kami kembali menaiki sepeda.
Angin kembali menabrak wajah dan rambutku lembut saat sepeda berjalan. Greyson mengayuhnya pelan, menyusuri jalanan Edmon yang sepi, sesekali dia bernyanyi diiringi dengan suara gesekan daun karena angin. Ah Greyson-_- yes, he always sings whenever and wherever he is..
Greyson menyanyikan lagu Rockeeter by Far East Movement. Aku juga ikutan nyanyi. Yah walaupun suara pas pasan tapi umh.. it’s still going fun :D
“Here we go, come with me, there's a world out there that we should see, take my hands, close your eyesss..” Greyson mulai bernyanyi.
“With you right here, I'm a rocketeer, Let’s-” Aku melanjutkannya.
“FLYYYYYYYYYY……!!” Lanjut Greyson.
“Up Up here we go go!” xD
“Up up here we go go, where we stop nobody knows, knows!”
Hahahaha! That was so much fun! Tak terasa sampailah kita di Starbucks! Yeay! Greyson memesan dua gelas kopi. Kalau starbucks aku suka semua, so it’s better if Greyson chooses. Kalo aku yang milih, ntar yang ada malah bingung-_-
Greyson membawa dua gelas Starbucks dan kemudian mengajakku mencari tempat duduk.
"Hey, look! She wrote your name on mine!" serunya sambil menunjuk cup Starbucksnya yang berhiaskan tulisan 'Carly'.
"Well, she wrote your name on mine, too." kataku.
"Yeah, I asked her to!" katanya sumringah.
Aku memutar bola mataku, "Yeah, I knew it." aku melemparinya tatapan poker face-ku karena kebodohannya yang tidak masuk akal. -_-
Kami menikmati Starbucks sambil berbincang-bincang. Tiba-tiba seorang pelayan toko sebelah mengantarkan pizza ke meja kami. Huh? Pizza?
”You ordered a pizza?” tanyaku padanya.
“Iyep.”
~~~
Bermenit-menit berlalu. Bahkan kita udah hampir satu jam di café itu. Greyson kemudian mengajak pulang. Dia bahkan mengajakku cepat-cepat. Dia berlari ke arah dimana sepeda di parkir, dia sangat excited. Semangat banget kayaknya.
“I wanna show you something!” katanya sumringah.
“Huh? What?”
“You will know.. Come on!”
Hmm apa ya kira-kira. Greyson terlihat cengar-cengir sumringah daritadi. Dia semangat banget, dan nggak sabaran. Aku menaiki sepedanya dan Greyson langsung mengayuhnya dengan kencang.
“Greyson! Slow down!” teriakku dari belakang.
“We will be late! We have to be quick!” jawabnya.
Apa yang akan dia tunjukkan?
~
Here we are, di sebuah pedesaan yang sepi, hijau nan sejuk. I don’t know exactly where it is. Tapi Greyson sepertinya sudah hapal betul jalan mana yang seharusnya dilewati, padahal banyak belokan, perempatan, pertigaan, tikungan dan sebagainya. Tapi dia tampak yakin saat melewati jalanan yang sepi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Will Be Loved
FanficHidup Carly Alvord dulunya biasa-biasa aja, sampai pada hari dimana dia pergi dari negaranya dan tinggal di sebuah kota kecil di negara bagian Oklahoma. Dia bertemu sahabat terbaik yang bahkan nggak pernah dia bayangkan sebelumnya, Greyson Chance...