Part 19: Blake's Game

1.8K 44 9
                                    

~

Bell pulang berbunyi. Aku sama sekali tak memperhatikan pelajaran. Aku memikirkan kata-kata Bella dan Lauren yang terus terngiang di telingaku. Apakah Blake akan menyakitiku? NO! Aku yakin itu. Aku keluar kelas, berjalan sempoyongan menuju luar sekolah. Aku melewati GOR dan itu hanya mengingatkanku pada Blake. Langit terlihat mendung bahkan hampir hujan, seolah ia tahu apa yang aku rasakan sekarang; mendung.

Saat aku melewati Gedung Olahraga, aku melihat sesosok yang aku kenal. BLAKE! Aku yakin itu Blake, tapi Alex bilang dia tidak berangkat? Apa Alex berbohong?

Aku penasaran dan berjalan mengendap endap. Blake tengah bercanda dengan teman satu teamnya, ada tiga cewek di sana, Chloe, dan 2 kakak kelas, July and Anne. Aku berada di ujung pintu dan suara mereka masih bisa aku dengar. Mereka tengah membicarakan sesuatu.

”Hahahaha! Kau hebat, Blake! Satu minggu lagi dan kau akan menjadi pemenangnya!” kata Austin.

Aku masih tak mengerti apa yang ia bicarakan, aku berjalan mendekat dan bersembunyi di balik tembok panggung penonton.

”Yeah! Hahaha,” balas Blake. ”Aku hanya butuh seminggu lagi untuk bertahan dengan cewek kampungan itu, dan kalian akan membayarku kan?! Hahaha!” tambahnya.

”Of course. Kita akan mentraktir makan sepuasmu dehh! Haha!” janji Alex.

”Cuma itu?” tanya Blake.

”Kau mau apa lagi? Hahaha.”

“Kau berhutang memodifikasi mobilku.”

”Apapun Blake, tapi kau harus memacari Carly Sha- ugh siapalah itu, sampai minggu depan.”

”Beres” jawab Blake mantap.

DEG. Aku kaget dengan pernyataan Austin. Carly? Maksudnya aku?

”Blake, you don’t love Carly, do you?” Chloe duduk mendekati Blake sambil menggenggam tangannya lembut.

”Of course, no, baby. I just love you..” Blake mencium kening Chloe dan semua orang disana berkata “Awww..”

”Hahaha bagaimana bisa dia mencintai si bodoh dan jelek, Carl itu? Haha dari namanya saja sudah terlihat jelas bahwa dia- euh- kampungan!” kata July.

”Yeah, you’re right July, the most beautiful girl is just Chloe..” Blake mencium bibir Chloe lembut dan lagi-lagi semua orang disana berkata “Awww..”

”Hahaha! By the way, Apa kau nggak ngrasa kasian dengan Carl itu Blake?” tanya Austin.

Blake menghentikan ciumannya pada Chloe yang sebenarnya terlihat tak akan bisa terhentikan, “Buat apa di kasihani? Dia bukan pengemis kan?! Hahaha!” kata Blake dengan tawanya yang menggema di setiap sudut GOR.

DEG! Aku kaget mendengar semuanya, semua yang mereka katakan! Tega-teganya Blake mengganggapku sebagai barang taruhan! Air mataku turun tanpa diminta, aku segera berlari meninggalkan GOR. Aku berlari, aku tak tau harus kemana. Hatiku terasa hancur dan jatuh berkeping-keping di jalanan saat aku berlari. Semua orang yang masih di sekolah menatapku heran, beberapa dari mereka berkata pelan ada apa dengan gadis itu?

Greyson benar. Hailee benar. Bella dan Lauren benar. Semua orang benar dan akulah yang salah! Mengapa aku tidak mempercayai mereka?! Sementara seseorang yang selalu aku bela dan aku percayai ternyata justru memutar balikkan semua yang aku tahu darinya! Aku tak percaya Blake begitu jahatnya! Aku menangis! Aku masih menangis sejadi jadinya. Aku berlari entah kemana, aku mengikuti ototku yang menggerakkan kakiku kemana saja. Yang jelas aku ingin sendiri.

She Will Be LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang