Jangan lupa VOMMENTS oke!!!
.
.
.Ekspresi wajah Suho terlihat seperti orang yang baru saja menemukan barang berharga.
"Wae? Mengapa kau berwajah seperti itu?"
"I...I...Irene-ah?"
"Ne?"
Saking bahagianya Suho memeluk tubuh Irene sambil menangis, "Irene-ah..."
"Mengapa kau jahat sekali Irene-ah"
"Jahat?"
"Aku tidak ingin kau pergi Irene-ah"
"Ne aku tidak akan pergi jauh darimu" Irene membaeri puk-puk pada Suho
"Jeongmal?" Suho melepaskan pelukannya
"Ne, aku benar-benar tidak akan pergi kemanapun"
Bahagia mendengar kabar itu Suho salah tingkah sambil berjinkrak jingkrak sendiri sampai membuat Irene ilfeel melihatnya.
"Suho-ah bisa kau hentikan itu?😅"
"Ah? Mianhae...hihihi..." Suho menggaruk kepalanya sendiri karena malu.
"Kreek" Siwon keluar dari ruangan, "hai menantu kau sudah sampai ternyata" melirik Irene yang tengah berdiri bersama Suho.
"Ahjussi chukkaeyeo, selamat atas kelahiran putra anda"
"Ah tak perlu berlebihan begitu, terimakasih telah menjadi orang yang pertama yang mengunjungi istriku. Kau memang menantu yang paling sempurna." mencubit gemas pipi Irene
"Appa...kau sepertinya terlalu berlebihan aish" Suho bergidik melihat kelakuan appanya untuk ke sekian kalinya, "Jadi appa yang mengundang Irene kemari, tapi bagaimana dengan pesawatnya? Bagaimana dengan California?"
"Aku membatalkan penerbangannya sebelum appamu menelponku"
~~~
Irene's POV
Flashback OnTepat setelah jam istirahat appaku menjemputku di sekolah, meskipun aku sudah pamit pada Suho dan temanku yang lainnya hatiku tetap berat untuk pergi.
Aku naik ke dalam mobil namun pikiranku masih teringat pada semua temanku di Seoul, apa aku harus meninggalkan Seoul? Mungkin aku memang tak ditakdirkan untuk menetap di Seoul.
Aku pun sampai ke rumah dan mengganti pakaianku sambil merapikan dan memasukkan bajuku kedalam koper.
Dan saat aku memasukkan barang yang penting yang tersimpan di mejaku aku melihat figura yang berisi fotoku bersama Suho dan teman-temanku yang lain, air matapun menetes di pipiku aku tidak bisa meninggalkan mereka.
Aku menangis sendirian di kamar, "Irene-ah kau sudah siap belum nak?" tanya eommaku diluar kamar.
Aku tak mempedulikannya, aku masih menangis sendirian di balik pintu sambil memeluk figura itu.
"Hiks...hiks...hiks""Irene-ah neo gwenchanhayeo?" eomma mengetuk pintu kamarku.
"Hiks...hiks aku akan keluar sebentar lagi eomma"
"Irene-ah apa kau menangis?"
"Ani"
"Geojitmal aku tahu kau menangis, wae geurae Irene-ah?" Eomma membuka pintu kamar dan ketika ia masuk aku langsung memeluknya sambil menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suho and His Puberty (Need a Mom Figure 2) [Yoonwon & Surene FF]
Fiksi Penggemar(Baca kisah sebelumnya di "Need a Mom Figure") Choi Suho kini telah tumbuh remaja, mengalami pubertas dan bertemu cinta pertamanya. Inilah kisah Suho dan kehidupan keluarga absurdnya.