Terlambat Upacara

154 3 0
                                    

Hari senin, jalanan membenci lenggang
Penumpang padat
Terhambat, di kelas aku terlambat

Sungguh tak enak harus dipilih
Menanti dan berada di tengah-tengah
Semisal terlambat atau sampai lebih lambat

Dan kau datang dengan senyum dan kata-kata itu "aku tak sanggup" lirih dan aku benci
Menjadi penumpang abadi di hati
Juga yang terus menangis

Aku suka sebelum kita jadi tetangga yang tak saling sapa;
Tak segan meminjam garam dan berciuman

Diriku macet, jalanan hilang
Lukamu berbaris
Menaungi penderitaan
Menglakson dan membentur kap belakang ingatanku
Kau meminta harus harus harus hapus harus harus hapus hapus; menjadi tak jelas terus

Di sekolah dulu, Senin adalah musim upacara
Kau tahu, aku benci memeringati;
Akan ada banyak lelah dan berdiri
Syukur di kampus tidak ada lagi
Diganti musim rindu yang abadi





Menjadi BalitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang