Eleven

32 4 1
                                    

Author's Pov

   "Kita harus keluar dari tempat ini, Sal." Lucas menggengam tangan Sally dengan lembut sambil menatap kedua matanya. "Kau harus percaya padaku."

"Tapi kenapa?"

"Sssh, kecilkan suaramu. Apa kau lihat dua pria berpakaian hitam didepan?"

Sally mengangguk. "Aku melihatnya."

"Jangan menoleh. Mereka berusaha mencarimu dan mencariku, aku akan membawamu pergi dari sini. Oke?"

Sally meneteskan air matanya sedikit demi sedikit. Tubuhnya bergetar dan rasanya tangisnya sudah siap untuk meledak. "Aku takut."

"Tetap bersamaku, Sally." Lucas mulai membawa Sally keluar perlahan-lahan dan berusaha untuk tetap tenang.

Kedua pria itu tidak menyadari bahwa itu adalah Lucas karena Lucas memakai kupluk dari jaketnya. Berhasil keluar dari supermarket dengan mudah, kini Lucas membawa Sally masuk kedalam mobil milik Calum, yang ia pinjam.

Memakai sabuk pengaman, mereka langsung melesat meninggalkan tempat sebelum kedua pria utusan Ethan mulai menyadari bahwa mereka baru saja melarikan diri.

Kedua pria itu masih linglung dengan wajah Sally. Maka dari itu Sally masih bisa selamat dan kedua pria itu malah mencurigai perempuan lain yang ada didalam supermarket itu.

Didalam mobil tubuh Sally masih saja bergetar ketakutan. Air matanya masih membasahi mata dan pipinya serta bibirnya masih bergumam dan gemetar sehingga ia tidak bisa menutup mulutnya.

Lucas yang tengah memfokuskan diri pada ruas jalan pun khawatir akan keadaan Sally. Perlahan-lahan Lucas menjalankan tangan kanannya meraih tangan kiri Sally. "Tenanglah, kau akan baik-baik saja. Sekarang, aku antar kau pulang."

"Aku sudah—" Sally menarik nafas panjang berusaha mengendalikan nada suaranya yang parau. "Aku sudah pindah dari rumah lamaku. Apartement disisi jalan, digedung itu." ucapnya masih dengan nada parau dan gemetar ketakutan.

"Baiklah."

Lucas mempercepat laju mobilnya dan berhenti tepat didepan gedung yang tidak mewah namun tidak terlalu kumuh itu. Membantu Sally turun dari mobil, Lucas juga mengantarkan Sally hingga naik kelantai atas tepat hingga depan pintu apartementnya.

"Lucas." ucap Sally saat Lucas hendak meninggalkannya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Lucas.

"Biarkan aku ikut denganmu, aku tidak mau sendirian. Kenapa pria itu ingin mencariku, Lucas?" Sally meneteskan air matanya lagi.

Lucas bergerak cepat meraih tubuh Sally kedalam pelukannya. "Maafkan aku Sally."

"Maaf untuk apa?" sahut Sally dalam tangisnya.

Lucas melepas pelukannya. "Sekarang lebih baik kita masuk kedalam. Aku akan tinggal menemanimu disini jika kau tidak keberatan."

Dengan lemah Sally hanya bisa mengangguk setuju. Saat ini Sally benar-benar ketakuan dan khawatir akan keadaan dirinya sendiri dan pada keadaan Lucas.

Sally benar-benar tidak mengerti mengapa pria itu mencarinya dan juga Lucas.

"Sekarang berbaringlah, aku akan mengambilkanmu minum." Lucas pun pergi mengambil air dari disepenser dan membawakannya untuk Sally yang sudah berbaring lemah bersandar diatas tempat tidur." Minumlah."

KNOCKED | ON HOLD📌Where stories live. Discover now