Fourteen

27 3 0
                                    

[Emma stone as Alena Jade Hudson]

Aku terbangun karena suara dering ponsel yang sangat gaduh diatas meja kecil disamping tempat tidur Sally. Aku baru ingat kemarin aku mengobrol dengannya hingga tertidur disini. Sally masih tertidur pulas dibalik selimutnya, dengan perlahan aku turun dari tempat tidur dan mengangkat telepon yang ternyata dari Liam.

"Ada apa?"

"Semalam Calum pergi mencari Ethan dan sampai sekarang ia belum kembali."

Jantungku nyaris terlepas dari tempat asalnya. Ini gila, apa yang Calum pikirkan?

"Kau sudah berusaha menghubunginya?"

"Aku sudah menghubunginya tapi tidak aktif."

"Aku akan kembali kefrat sebentar lagi." Aku menutup telponnya sesaat kemudian. Milirik kearah jam, ternyata baru menunjukan pukul lima pagi.

Menoleh kearah Sally, ternyata dia masih didalam posisi yang sama dan tidak ada pergerakan. Aku mengambil jaket dan memakai sepatuku kembali dan bersiap meninggalkan apartement beserta Sally didalamnya.

Sangat mengkhawatirkan apabila aku pergi dan pintu tidak terkunci. Hal ini membuatku memutuskan untuk men-duplikat kunci apartement ini supaya lebih aman.

Kenapa? aku peduli dengannya.

Sesampainya didalam mobil, aku pun segera mengirimk pesan kepada Sally agar dia tidak bingung saat terbangun. Menyalakan mesin, menarik persneling dan aku pun melaju menuju Frat.

Otakku berputar memikirkan Calum yang terlampau bodoh itu. Aku sudah berulang kali mengingatkannya bahkan semua teman-temanku untuk tidak mencari keparat itu.

Apa yang Calum pikirkan?

Ethan sudah tidak memiliki rasa kasih dan rasa kemanusiaan. Dia tidak akan memberi ampun kepada siapapun yang mencoba menentangnya apalagi jika orang itu ada sangkut pautnya denganku.

Ayolah Kawan, semoga kepalamu belum dibelah menjadi dua.

Sesampainya difrat, keadaan nampak sepi seperti biasanya. Teringat masa-masa lalu dimana setiap harinya frat diramaikan oleh teman-temanku yang tergabung dalam Deltawave, tapi itu masa lalu, masa-masa yang sudah amat sangat berlalu.

"Lucas." Liam berlari keluar dari kamar tidurnya bersama Sophia. "Kita harus mencari Calum."

"Tidak semudah itu. Calum berada di sarang keparat itu, dia tidak akan bisa keluar dari sana."

"Lucas."

Aku menoleh kearah Liam. "Kami tau masalah itu." Aku diam membeku. Aku tidak mengerti apa yang barusan Liam ucapkan. "Kami tau mengenai Grey."

Bagus. Sekarang mereka berdua akan menganggapku sebagai pembunuh atau pecundang tanpa tanggung jawab yang menyembunyikan masalahnya.

Aku berdeham. "Kau— baguslah jika kalian sudah tau. Kalian tidak perlu lagi berteman dengan—"

"Kau bukanlah pembunuh atau seorang yang bersalah dalam masalah ini. Kau hanya terjebak disituasi yang salah."

KNOCKED | ON HOLD📌Where stories live. Discover now