Lena keluar dari ruang detensi sambil mengerutkan dahinya.
"Hari ini kenapa gue ketemu orang aneh mulu." gumamnya.
"Woy." Hanbin menepuk pundak Lena, "Mikirin apa lu?"
Lena mengangkat wajahnya, "Ha? Apa?"
"Pusing ya lu abis detensi?"
"Pulang sama siapa lu?"
Tanya Hanbin bertubi-tubi dan masih mengekori Lena. Oh ya jangan lupakan Taehyung dan Jungkook yang juga ikut.
"Apaansih lu. Berisik!" Ucap Lena kesal.
"Yee cebol! Ditanyain juga." Sungut Hanbin.
"Pacar lu juga cebol!" Balas Lena tak mau kalah.
"Tapi gak galak. Wleeehh." kata Hanbin menjulurkan lidahnya dan membuat Lena semakin kesal.
Lena hendak memukul kepala Hanbin namun tangannya ditahan.
"Ga baik cewe mukul cowo. Gue yang wakilin ya?" Ternyata itu si senyum kotak, Kim Taehyung!
Lena menatap Taehyung aneh tetapi malah dihadihi senyum kotak.
Jungkook merangkul Taehyung, "Jangan ganggu dia." Lalu tersenyum pada Lena, "Cuma gue yang boleh."
Secara bersamaan Hanbin dan Taehyung memutar bola mata malas melihat Jungkook.
"Lu pulang bareng siapa len?" Tanya Hanbin lagi.
"Uber."
Jawab Lena asal, padahal ia belum memesan sama sekali.
"Buang duit lu! Bareng Jungkook aja. Gue gabisa nganter, mau ke toko buku bareng Taehyung" jelas Hanbin.
Lena menatap Hanbin dengan tatapan 'gue ga minta dianter'.
Seolah Hanbin dapat membaca tatapan Lena,
"Iya gue tau lu gak minta anter. Tapi sebagai pacar dari sahabat lu gue merasa perlu nganter lu pulang. Kalau lu kenapa-napa ntar Hayi marahnya ke gue, terus siapa yang ribet? Ya gue." Hanbin menghela nafas, "Makanya jangan jomblo biar ada yang nganter-jemput lu."
Lena membuka mulutnya hendak membalas Hanbin namun ia urungkan.
"Yauda jadi ini gue sama Lena?" tanya Jungkook yang masih merangkul Taehyung.
Hanbin mengangguk. "Langsung pulangin kerumahnya. Ya tapi kalau Lena mau lu ajak jala-jalan yauda. Yegak Len?" tanya Hanbin sambil mengerling nakal.
Lena menendang kaki Hanbin, "Mati ae sono!" dan segera berlalu.
Jungkook buru-buru melepaskan rangkulannya pada Taehyung, "Gue pergi dulu." dan berlari menyusul Lena.
***
Lena duduk canggung dimotor Jungkook karena ini pertama kalinya ia naik motor Jungkook. Heol bahkan mereka baru berkenalan beberapa jam yang lalu. Hebat!
"Lu mau makan dulu atau langsung pulang?" Tanya Jungkook sedikit berteriak karna ia menggunakan helm dan keadaan jalan yang sedang ramai.
"Ha apa?" tanya Lena karena ia tidak bisa mendengar Jungkook.
Jungkook bertanya lagi namun tetap saja Lena tidak dengar. Pada akhirnya Lena mendekatkan wajahnya ke samping wajah Jungkook .
"Lu ngomong apa?" tanya Lena namun Jungkook hanya diam saja. "Woy Jungkook."ucapnya sedikit lebih keras dan menjauhkan wajahnya.
1 detik.
2 detik.
3 detik.
4 detik.
5 detik.
"Len," panggil Jungkook.
Lena kembali mendekatkan wajahnya, "apa?"
Jungkook diam.
Pada akhirnya Lena merasa kesal ingin sekali rasanya ia memukul kepala Jungkook yang mengenakan helm.
"Eum.." Ucap Jungkook, "Rumah lu dimana?" pada akhirnya Jungkook mengubah pertanyaannya.
"Rumah?" Lena balik bertanya, "astaga gue lupa bilang ya," katanya sambil memukul pelan keningnya. "Perumahan puri no.21."
Setelah itu tidak ada percakapan diantara mereka, keadaan yang sudah canggung bertambah semakin canggung. Setelah 20menit mereka sampai dirumah Lena, Lena segera turun dari motor Jungkook.
"eung.." Lena menggaruk tengkuknya. Canggung. "Makasih ya, maaf ngerepotin." katanya lagi.
Jungkook hanya mengangguk.
Lena menggaruk tengkuknya lagi, "Gue masuk dulu."
Tanpa menunggu respon dari Jungkook Lena langsung berbalik memasuki halaman rumahnya.
"Len..."
panggil Jungkook pelan tapi Lena masih mendengarnya. Jungkook menghela nafasnya sebentar, "Ntar malem gue telfon ya."
Ada yang kangen June gak?
Spam comment coba, kasih gue masukan untuk cerita ini.
See ya!