"Percaya. Gue juga kangen kok."
Kim Taehyung!
Suara itu milik Kim Taehyung!
Entah dari mana, tiba-tiba dia sudah berdiri disamping Jungkook.Jungkook memutar bola matanya malas, "Ngerusak susana aja lu!" kesalnya.
Taehyung dengan santainya duduk disebelah Lena, "Lena, Halo!"
Lena yang masih bingung dengan situasi saat itu hanya tersenyum kecil.
"Lah ngapa ngumpul disini?" tanya Hanbin yang datang bersama Hayi.
"Woy Taehyung ngapain lu masih disini? Katanya buru-buru." kata Hayi.
Taehyung diam saja, selang beberapa detik ia menepuk keningnya sendiri dan berlari menjauh.
Namun hanya beberapa meter berlari, ia berbalik badan dan kembali kesekolah.
"Motor gue masih diparkiran." katanya saat melewati Hanbin dan yang lainnya.
Hanbin mendecih pelan, "Tuh anak semakin aneh aja."
"Dia buru-buru mau kemana dah?" tanya Hayi.
"Jemput pacar." jawab Jungkook
Hanbin dan Hayi secara otomatis menatap Jungkook. Dan Lena hanya diam saja.
"Sejak kapan?" tanya Hanbin.
"Dia punya pacar? Kok bisa? Siapa?" tanya Hayi bertubi-tubi, tidak percaya.
Jungkook menghela nafasnya, "Linda. Anak sekolah sebelah."
***
2 kali. Untuk kedua kalinya Lena pulang diantar Jungkook.
"Jangan lupa nanti sore." kata Jungkook begitu Lena turun dari motornya.
Ah, mereka berjanji untuk bertemu nanti sore. Tentu bukan berdua, melainkan bersama teman-teman yang lain.
"Iya." jawab Lena.
"Hm." gumam Jungkook, "Masuklah." katanya.
Lena mengangguk. "Makasih. Hati-hati dijalan." katanya dan segera masuk.
***
"Iya yi ini gue juga uda mau jalan." kata Lena sambil menutup pintu kamarnya.
Hayi masih saja menyuruh Lena agar datang lebih cepat di ujung telpon.
"Sabar yaampun. Yang lain uda pada dateng emang? Lisa gimana?"
"Iya iya. Lu ga sabaran banget dah. " kata Lena sedikit kesal.
Lena membuka pintu rumahnya dan mendapati June yang hendak menekan bel.
"Mau pergi?" tanya June dengan wajah datarnya.
Lena sedikit kaget tapi ia tetap mengangguk.
"Mami mau ketemu." kata June.
Lena menatap June lama, "Yi, kayanya gue gabisa ikut." katanya dan mematikan sambungannya dengan Hayi dan masih menatap June.
June mengedikkan bahunya acuh, "Bunda lu mana? Perlu izin dulu gak?" tanyanya.
"Gak usah." jawab Lena.
Tidak seperti pasangan lain yang akan mengobrol atau mendengarkan musik selama perjalanan, mereka hanya diam saja. Hell yea, bahkan deru nafas mereka saja tidak terdengar!
What kind of relationship?
***
Mami menatap June sebentar dan menatap Lena, "Oh hehe iya nih, mami pengen ketemu Lena."
Oh jelas June berbohong. Terkutuklah kau June(di)! batin Lena.
Lena tersenyum kecil, "Tante kapan balik dari Jepang?" tanya Lena sopan.
"Kok tante deh. Ma-mi." eja Mami seperti mengajari balita yang masih belajar berbicara..
"Baru aja tadi pagi," mami melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya, "Mami juga bawa oleh-oleh buat Lena, buat bunda juga ada. Uhm tapi sayang, sekarang mami harus ketemu client, sebentar aja. Lena disini aja dulu, jangan pulang, mami sebentar kok." katanya dam segera berlalu.
Lena melihat June dengan raut kesalnya namun June tidak perduli. Ia berjalan ke lantai 2 menuju kamarnya.
"Es!"
"Keras kepala!"
"Batu!"
"Otak udang!"
"Bodoh!"
"Dungu!"
Lena terus mengumpat.
At the same time, the other side...
"Seriusan nih Lena gak ikut?" tanya Rose menyeruput lemon tea-nya.
"Hm." Hayi mengunyah cake coklat yang ia pesan, "Kayanya June dateng kerumahnya, soalnyaa gue kaya denger suara dia gitu."
"Semoga ga berantem lagi dah mereka." ucap Jennie.
"Lu penasaran gak sih kenapa hubungan mereka jadi kaya gitu?" tanya Lisa, "Seinget gue dulu mereka baik-baik aja kayanya." lanjutnya.
"Gue juga penasaran. Dulu menye menye banget, sekarang..... suasanya mendadak dingin kalau mereka ketemu." ucap Rose sambil memeluk tubuhnya sendiri.
"Lebay lu ayam goreng." ucap Hayi.
"Yeuu.." Rose mendecih.
Jungkook menghela nafasnya kasar. Hanbin yang mengerti perasaan Jungkook segera menghentikan obrolan pacar dan teman-temannya.
"Lu pada ngapa jadi ngegosip sih?" Hanbin kesal, "Nih lagi! Makan aja, makan." katanya seraya menyuapi hayi dengan cake.
"Joon, June ga pernah cerita ke elu? Lu kan sepupunya." tanya Lisa, belum ingin berhenti.
Namjoon juga ikut dalam acara sore ini. Sebenernya ini adalah acara perayaan kemenangan Tim Olimpiade yang merupakan ide Hayi.
Namjoon yang sedang mengobrol dengan Jimin pun menoleh, "Gak pernah Lis." katanya.
Lisa membuka mulutnya ingin bertanya lagi namun Jennie memotongnya, "Makan aja sih lis, ribet amat! Ntar kalo kepo langsung tanya ke Lena aja." katanya tegas.
Lisa langsung bungkam setelahnya.
***
June merasa haus setelah bermain ps selama lebih dari 2 jam. Ia mendapati langit sudah gelap dari jendela kamarnya.
Saat hendak mengambil minum di dapur, ia melihat Lena tertidur disofa ruang keluarga dengan posisi duduk. June mengurungkan niatnya mengambil minum dan melangkah ke arah Lena.
Ia menyelipkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Lena ke belakang telinga gadis itu dan menatapnya lama.
June duduk disamping sebelah kiri Lena dengan wajah yang menghadap ke arah si gadis. Secara perlahan ia membawa tangan Lena ke genggamannya.
.
"Kangen tau gak." ucap June diujung telpon.
"Kangen doang nih? Gak asik." balas Lena.
"Terus?" tanya June.
"Rindu dong jangan kangen." jawab Lena.
"Kenapa emang?" tanya June lagi.
"Rindu itu mendalam, kangen itu spontan."
"Gitu kata pidi baiq." ucap Lena.
.
Ia menatap wajah Lena dan tautan tangan mereka secara bergantian.
"Gue rindu tau gak."
June merindukan Lena yang selalu marah jika ia terlalu sibuk bermain ps, yang tersenyum dihadapannya, tertawa bersamanya, dan mendengar suaranya sebelum tidur disetiap malamnya.
June benar-benar merindukan Lena-nya!
Uda pada libur gak kalian? Apa cuma gue yang belum libur? Hehehe
Hit the star and leave comment!