Part 6

97 9 2
                                    

"Itu... Adik lo. Berarti Galuh..." belum sempat Arga melanjutkan kata-katanya, Ray langsung mengangguk.

Galuh langsung menghentikan aktifitas renangnya saat disadarinya keberadaan abang dan beberapa teman-teman abangnya yang melihat kearahnya.

"Ada.. Apa?" tanya nya terbata-bata

"Enggak apa apa kok Ta. Kirain ada duren nyebur ke kolam bunyinya kayak begitu. Ternyata elo" sahut Keyla.

Arga pov

Apa benar dia adalah adik Ray? Ah rasanya semua ini seperti mimpi. Tapi jika memang benar, aku pasti malu sekali sudah cerita pada Ray tentang rasa ketertarikanku pada adiknya sendiri. Dan ia pun tidak pernah memberi tahuku bahwa Galuh itu adalah adiknya. Tapi ada yang aneh juga sih, kenapa dia seolah memberiku dukungan untuk mendapatkan hati adiknya? Bukankah selama ini dia cerita padaku kalau dia selalu tidak suka dengan pria yang mencoba mendekati adiknya karna usianya yang masih bisa dibilang bau kencur dan belum bisa menjaga diri sendiri? Dia bahkan mengancam pria yang mencoba mendekati adiknya. Namun aku? Ah mungkin dia hanya merasa kasihan padaku karna tidak pernah merasakan jatuh cinta selama 23 tahun aku hidup. Ah, biarlah apapun yang Ray fikirkan. Bukankah itu lebih mudah untukku mendekati Galuh?

Sekarang tinggal bagaimana aku mencuri hati gadis jutek itu.Walaupun ia terlihat manja pada abangnya, namun tetap saja, dia tidak pernah melirik kearahku. Dan aku akan membuatnya lebih manja padaku ketimbang pada abangnya, akan membuatnya bergantung padaku. Apapun itu caranya.

Setelah seharian aku dan yang lain bersenang senang dirumah Ray, ya walaupun ada rasa canggung juga dihatiku, kami memutuskan pulang karna haripun sudah mulai menampakkan gelapnya.

Lelah, sangat lelah. Namun aku merasakan sedikit gejolak dihatiku. Ada rasa senang saat aku bisa melihatnya secara langsung. Caranya bermanja pada Ray, bicaranya yang santai pada Keyla, dan ia langsung bisa menyesuaikan diri dengan Frans. Ah, rupanya gadis itu mudah bergaul. Tapi dia bagai tidak menganggapku ada. Ray hanya mengelus dan menepuk nepuk bahuku seolah menyuruhku bersabar. Ya, aku bersabar hingga aku benar benar bisa meluluhkan hatinya. Sifatnya yang jutek itu membuatku penasaran. Disaat bahkan hampir seluruh mahasiswi dikampusku mencoba menaklukan hatiku, kenapa dia malah seakan tidak melirikku? Itu tantangan tersendiri untukku.

Galuh pov

Setelah selesai membersihkan tubuhku, aku membaringkan tubuhku di ranjangku setelah seharian ini aku bergabung bersama kakakku dan teman temannya, aku rasa mereka tidak seburuk yang kufikirkan. Dan tentu aku mau bergabung karna ada Keyla disana. Aku juga heran mengapa kakakku itu bisa berteman dengannya, padahal dulu mereka hanya sebatas mengenal nama dan wajah lantaran aku sering membawanya kerumah.

Ternyata karna Keyla memang memiliki otak yang sangat cerdas. Saat ia mencoba tes disalah satu SMP favorit disini, ia bahkan dapat menjawab pertanyaan untuk materi kelas delapan. Saat itu panitia penjuriannya adalah Frans, karna Frans, kakakku, dan Ray termasuk siswa berprestasi dan mempunyai IQ diatas rata rata makanya tugas penyeleksian ini diserahkan sekolah pada mereka. Berkat saran Frans ke pihak sekolah, akhirnya Key dapat langsung lanjut ke kelas delapan, bahkan dikelas yang isinya anak anak pintar yaitu sekelas dengan Frans dan kakakku, juga Arga. Sejak saat itu pula, Frans lebih dekat dengan Key.

Kami berbincang layaknya aku dan mereka seusia. Mereka tidak mengucilkanku karna usiaku. Dan yang baru aku tau bahwa Keyla dan kak Frans menjalin hubungan. Dengan sifat Key yang humble dan kak Frans yang jahil aku rasa mereka cocok. Dan weekend besok mereka juga mengajakku. Tentu kakak mengizinkannya, karna kakak pun ikut. Dan besok giliran dirumah Arga.

Berbicara soal Arga, aku rasa dunia begitu sempit ya? Setelah aku bertemu dengannya beberapa waktu lalu di cafe, dan melihatnya waktu pertandingan basket di kampus baruku yang kukira hanya sebatas teman kak Ray bermain basket, ternyata mereka sahabatan. Saat aku pertama kali mengenalnya, kukira ia sama dengan pria hidung belang lainnya yang mendekatiku hanya karna fisik dan materiku, namun kata kakakku ia tulus. Aku juga heran, kenapa kakak seakan mencoba menyatukan kami. Orangnya ternyata tidak begitu membosankan, aku rasa ia tidak banyak bicara, sekali nya bicara bisa mengocok perut akibat dagelannya. Dan satu fakta tentangnya yang cukup membuatku tidak percaya, ia belum pernah jatuh cinta? Aneh, bahkan dengan wajahnya yang sialnya harus kuakui tampan, ia harusnya sudah bisa mendapatkan seorang wanita seperti Pevita Pearce atau yang sepantaran cantiknya dengan itu. Ah bodo lah! Buat apa juga aku memikirkan nya. Toh, dia bukan siapa siapaku.

Belenggu Cinta Galuh (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang