You are my Sin. [H.S]

Like a slut

    " Louis, "

    " Hm? "

    " Kau tadi bertransaksi tentang apa sih sebenarnya? "

    " Kan sudah ku bilang, untuk membayar mu. "

    " Membayar ku? Maksud mu bagaimana? "

    " Aku dan teman ku yang bernama Zayn itu sudah menjual mu di internet. "

.
.
.

      Betapa sakit hati nya aku ketika mengetahui bahwa suami ku sendiri akan menjual ku. Mengapa Louis berubah menjadi lelaki yang kejam? Apa salah ku pada nya?

      Mengapa ia sangat keji terhadap ku. Padahal aku sudah berusaha untuk menjadi seorang istri yang patuh.

      Kini aku hanya bisa menangis, menangis, dan menangis.

                          ----000----

      Sebenar nya aku ingin sekali menghubungi ayah, ibu, dan Harry. Tetapi Louis sudah menyita semua barang elektronik ku termasuk handphone.

    " Ley di mana kau menyimpan handphone mu? "

    " Aku lupa menyimpan. "

    " Jangan bohong "

    " T-tidak. "

Louis berdiri di belakang ku yang sedang berdiri di depan kaca.

    " Kau berani berbohong pada ku? "

    Aku diam.

    " Kau tahu kan kalau aku benci kepada seorang pembohong? "

    Aku tetap membungkam.

    " Cepat katakan dimana handphone mu! " Ucap Louis dengan menarik rambut ku.

    " Aaa Louis. Rambut ku sakit! "

    " Mau yang lebih sakit huh? "

    " Iya iya aku akan beri tahu di mana aku menyimpan handphone. Tapi tolong lepaskan"

    Louis melepas tangan nya dari rambut ku.

    " Ada di lemari, " Jelas ku.

    " Awas kau berani berbohong lagi "

Louis mendorong ku sehingga membuat ku terjatuh di lantai.

      Aku butuh Harry saat ini. Tapi dari mana aku bisa menghubungi nya, handphone ku saja sudah di ambil alih oleh Louis.

      Rencana ku, aku akan ke rumah Harry malam nanti ketika Louis sedang tidur.

— 23:30 PM —

      Louis sudah tertidur lelap di kamar. Aku pun diam - diam keluar dari kamar dan bergegas pergi menuju rumah Harry.

      Pintu ku buka dengan sangat pelan. Dan juga mobil ku nyalakan dengan amat perlahan agar tidak menimbulkan Louis terbangun.

      Sepanjang perjalanan yang gelap dan hanya di lengkapi lampu jalan untuk menerangi nya, ku coba untuk mengemudi dengan hati - hati dan tidak tergesa - gesa.

      Saat aku sudah sampai di rumah Harry, aku bergegas memencet bel rumah dan berharap Harry akan membukakan nya.

......

    " Hayley? Ada apa malam - malam begini" Kata Harry sembari mengusap kedua mata nya dan rambut yang berantakan.

    " Boleh aku masuk? "