Aku memang sangat menginginkan bibir Louis. Tapi mengapa Louis seperti tidak menginginkan hal yang sama? Padahal, aku dan diri nya sudah menjadi pasangan suami dan istri.
Dan kini aku hanya bisa menunggu waktu yang tepat. Menunggu Louis untuk memulai pertama. Sebenarnya aku bisa saja memulai itu semua pertama, tetapi aku seperti wanita murahan jika seperti itu.
Tapi sampai kapan aku menunggu?
----000----
Kini, usia pernikahan ku dan Louis genap satu bulan. Dan satu bulan yang ku lalui bersama nya, sangatlah buruk. Semakin berjalan nya waktu, Louis semakin acuh terhadap ku. Dan yang paling membuat ku heran, sampai sekarang aku dan Louis belum berhubungan intim.
Louis sering kali membawa teman lelaki nya ke dalam rumah. Kalau tidak salah, nama nya Zayn. Aku tidak terlalu mengenal zayn karena ia datang ke rumah hanya untuk berbisnis dengan Louis. Entah apa yang mereka bisniskan. Mereka terlihat sangat sibuk tiap aku melihat nya.
" Ley, buatkan makanan untuk aku dan teman ku. "
" Mau makan apa? "
" Apa saja terserah kau. Aku lapar "
" Di lemari pendingin tidak ada stock makanan lagi. "
Louis berdiri dan berjalan menuju ku.
" Kau mau aku mati kelaparan huh? "
" Tapi memang stock makanan sudah
habis, "" Ah, dasar kau ini. Istri tidak berguna "
" Apa maksud mu bicara seperti itu? "
" Apa kau tidak dengar?
Aku diam dengan air mata yang sudah siap untuk jatuh.
" Kau istri tidak berguna! Dan aku
menyesal menikahi mu. "Tangan ku spontan melayang tepat di pipi kanan Louis. Dan Louis pun membalas ku dengan tamparan di pipi kanan.
Setelah itu, Louis dan Zayn pergi meninggalkan rumah dan aku tetap diam dengan menahan air mata yang sudah penuh di pelupuk mata.
Hati ku turut berbicara :
" Mengapa dulu aku sangat berambisi untuk menikahi nya? Apa ia melanggar janji bahwa ketika aku dan ia sudah menikah, ia tidak akan melukai apalagi membuat ku menangis. Mengapa ia jadi berubah tak seperti Louis yang ku kenal? "Tapi aku hanya bisa pendam itu semua dalam hati dengan di temani tetesan air yang perlahan jatuh dari mata.
----000----
Malam, saat aku sedang menangis di kamar, Louis datang menghampiri ku.
" Ley, "
" Maaf ya tadi sudah kasar. "
" Aku bodoh sekali sudah bersikap seperti tadi kepada mu. "
Louis menyentuh punggung tangan ku.
" Hayley? "
" Iya, aku maafkan. "
" Aku mencintai mu. " Ucap Louis lalu mencium pipi ku
" Boleh aku bertanya sesuatu? " Ucap Louis lagi.
" Apa? "
" Selama kita menikah dan belum berhubungan intim, apa kau masih perawan?"
" M-masih "
" Kau tidak berbohong kan? "
" T-tidak, Lou. "
" Lalu mengapa kau gugup? "
" Tidak. Tidak apa - apa "
" Nanti, kau akan bertemu dengan lelaki yang memberi mu uang" Ujar Louis
" Dia? Dia siapa? " Tanya ku.
" Nanti juga kau akan tau. "
----000----
Louis membawa ku ke tempat yang amat sangat jauh dari jarak menuju rumah. Ia menggenggam tangan ku pertanda aku harus ikut kemana pun ia pergi. Louis menemui seorang lelaki yang sedang duduk menatap layar handphone nya. Ia pun datang menghampiri lelaki tersebut dan menyuruh ku untuk diam di posisi semula.
" Tunggu sini. Jangan pergi sebelum aku kesini lagi. "
Aku hanya bisa memperhatikan percakapan Louis dan lelaki tersebut tanpa bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. Sering kali ku edarkan pandangan ku pada Louis dan lelaki itu. Nampak di pandangan ku, lelaki tersebut memberikan sebuah tas yang lalu ia berikan pada Louis
Louis pun menerima nya dan mulai berjabat tangan dengan lelaki tersebut.
Akhirnya, lelaki itu kembali duduk dan Louis berjalan ke arah ku.
" Ayo pulang. "
" Itu siapa? " Tanya ku.
" Klien. " Jawab nya.
" Klien apa? "
" Nanti juga kau kenal dengan nya. "
" Lalu tadi kau menerima tas isi nya apa?"
" Uang. "
" Uang? "
" Iya, uang. Kau tidak tau uang? "
" Aku tau. Maksudku, uang untuk apa? "
" Membayar mu. "
" Membayar apa maksudmu? "
" Kau ini banyak tanya. "
" Aku hanya ingin tau. "
" Kan sudah ku bilang, nanti juga kau akan tau semua nya. Paham? "
Selama aku dan Louis menjalin hubungan, baru kali ini Louis menjawab pertanyaan ku seperti itu. Dan berkata bahwa aku banyak tanya. Aku jadi ingat ia pernah berkata bahwa ia senang ketika aku banyak tanya kepada nya.
Dan pikiran ku pun mulai bertanya - tanya apa maksud Louis melakukan transaksi dengan lelaki tadi. Apa benar lelaki itu membayar ku? Tapi membayar untuk apa.
Apa aku akan di jadikan budak oleh nya?Baiklah. Sekarang, biarkan aku dan pikiran ku bekerja sama untuk memecahkan teka - teki ini.
----000----
