" Hayley? " panggil Liam dari belakang pintu kamar mandi.
" Iya? "
" Boleh aku minta tolong ? "
" Apa? "
" Tolong ambilkan boxer ku "
" Dimana? "
" Lemari dekat kasur "
" Yang mana? "
" Yang mana saja "
Ku cari dan ku ambil boxer milik Liam.
" Ini " ku sodorkan pada Liam." Terima kasih "
" Iya "
" Oh iya, hayley "
" Apa? "
" Aku lupa membawa handuk. Tolong ambilkan "
" Dimana? "
" Tanya saja pada assisten rumah tangga ku. Maaf merepotkan ya "
" Iya "
Aku pun mencari assisten rumah tangga Liam di setiap sudut rumah. Tetapi ia tetap tak nampak. Pada akhir nya ia menemui ku seperti orang kebingungan dan memanggil ku.
" Maaf? " kata nya.
" Eh? Iya. Saya mau itu. "
" Mau apa ya? "
" Handuk tuan Liam, dimana ? "
" Nona siapa nya tuan Liam ? "
" Hm, saya teman nya. Iya teman "
" Teman? "
" Iya, "
Ia menatap ku dari ujung kepala hingga ujung kaki.
" Kalau saya boleh tahu, siapa nama nona ? "
" Hayley, "
" Oh baiklah, handuk nya ada di dekat kolam ikan. Handuk tuan liam yang berwarna putih "
" Terima kasih, maaf merepotkan "
" Iya sama - sama. Ngomong - ngomong, perkenalkan nama saya, Niall. "
" Salam kenal, Niall "
" Salam kenal juga, nona hayley "
Hm, Niall, nama assisten rumah tangga Liam itu unik. Dan juga cukup Ia ramah kepada ku. Kalau menurut ku, usia dia sama seperti Harry. Aku masih heran dengan rumah mewah milik Liam. Bagaimana tidak? Rumah se-mewah itu hanya memiliki assisten rumah tangga satu orang.
----000----
Malam, saat waktu nya makan malam, Niall sudah menyiapkan semua hidangan untuk ku dan Liam. Oh, sebenarnya apa fungsi aku tinggal di rumah mewah milik Liam? Aku hanya di suruh untuk mengambil barang - barang yang Liam butuhkan. Dan Liam juga meminta ku untuk mengikuti nya ke mana pun ia pergi.
" Hayley, " panggil Liam.
" Ya? "
" Lelaki yang kemarin mengantar mu kemari siapa? "
" Hmm "
" Apakah benar dia Louis? "
" Memang nya kenapa? "
" Tidak. Aku hanya memastikan. "
Aku diam.
" Yang menjual mu di internet bernama Louis. Jadi aku hanya memastikan "
" Oh, "
" Kalau benar dia adalah Louis, lalu kau siapa nya? "
" Istri "
" Sungguh? "
" Iya "
" Lalu mengapa ia menjual istri nya sendiri? "
Lagi - lagi aku diam.
" Kau cantik, hayley " bisik Liam.
" Terima kasih "
Niall datang membawa piring yang berisi hidangan makan malam.
" Silakan, " kata Niall.
" Terima kasih, " kata ku.
" Saya tinggal dulu, selamat makan "
" Eh Niall, tunggu. " gumam Liam.
" Iya tuan? "
" Tolong bersihkan kamar ku karena nanti malam aku dan Hayley akan tidur bersama "
" Baik, tuan "
Aku tersedak saat aku mendengar Liam mengatakkan bahwa aku dan ia akan tidur bersama.
" Kenapa? " tanya Liam.
" E-enggak "
" Pasti kau berfikir yang aneh aneh "
" Tidak "
" Kau siap kan untuk malam ini? "
" Siap untuk apa? "
" Lihat saja nanti "
----000----
Pukul 22:20 PM, di kamar Liam.
Liam meminta ku untuk duduk di kasur sembari menunggu nya mandi.
Setelah Liam selesai mandi, ia hanya memakai handuk yang ia lilitkan untuk bawahan nya saja. Aku cukup terkejut saat melihat itu.
Liam mulai mendekati ku yang sudah duduk di kasur.
" Kau seksy " bisik Liam di telinga kiri ku.
Aku hanya diam." Usia berapa kau mengalami ciuman pertama ? "
" enam belas tahun "
" Kau mampu kan berciuman? " Tanya Liam.
Aku diam.
Lalu tak lama Liam menuju kamar mandi dan ketika ia keluar ia sudah memakai piyama.
Oh god! ku kira ia akan melakukan hal yang tidak di inginkanAku tetap diam dengan jantung yang terus menerus berdetak kencang sehingga terdengar sampai kedua telinga.
----000----
