Harry Edward Styles

2.6K 163 7
                                    

    Aku bisa di bilang senang memiliki seorang kakak seperti Harry. Ia melarang aku untuk bercengkrama dengan lelaki lain. Contoh nya, saat ia membawa ku berkunjung ke kediaman teman nya. Teman nya sudah menggoda ku mati - matian tapi Harry tetap menampis.

      Saat itu lah, mulai timbul perasaan tak wajar dari diri ku. Perasaan yang tak lazim untuk seorang kakak ber-adik. Entah perasaan apa nama nya, yang pasti rasa itu mulai timbul di hati ku.

      Benar kata pepatah, cinta itu awal nya bisa melihat. Menjadi buta karena meresap ke dalam lubuk hati yang paling juram. Dan kini, aku setuju pada pepatah tersebut.

      Biar aku saja yang tahu bahwa kini diri ku diam - diam sedang mencintai seseorang yang memiliki hubungan darah dengan ku.

      Aku tahu, darah Harry mengalir di dalam tubuh ku. Dan sebalik nya, darah ku mengalir di dalam tubuh Harry. Aku tahu itu.

      Tidak, aku harus berfikir lurus. Masih banyak cinta di sana. Masih banyak lelaki yang pantas tuk ku pacari. Masih banyak lelaki yang tidak ada hubungan darah dengan ku.

      Ayolah, Hayley, kau harus tahu, Harry itu adalah kakak kandung mu. Bukan cinta mu.

      Baiklah.

                          ----000----

    "Ley, aku punya cerita" kata Harry saat aku sedang duduk menatap bintang di halaman rumah.

    "Apa itu?"

    "Suatu hari, ada seorang anak perempuan yang bernama Brenda. ia adalah wanita yang sangat cantik, baik, ya intinya, ia dermawan."

    "Lalu?"

    "Banyak sekali laki - laki yang antri untuk menjadi kekasih nya."

    "Iya, terus?"

    "Ia di kenal sebagai wanita yang modern, dan bisa di bilang cuek ke laki - laki"

    Aku diam menyimak.

    "Suatu saat, ada seorang laki - laki yang mencoba mendekati nya. Lalu, ia mulai terpikat pada lelaki tersebut."

    Aku tetap diam.

    "Apa kamu dengar aku, Ley?"

    "Iya, aku dengar."

    "Ya, setelah itu, akhir nya mereka pun menjadi sepasang kekasih. Mereka sangat mesra di mana pun. Termasuk di hadapan kepala sekolah."

    "Siapa nama laki - laki itu?" Tanya ku.

    "Howie." Jawab Harry.

    "Hm, oke, lanjutkan."

    "Brenda dan Howie pun semakin serius menjalin hubungan dan sudah berencana untuk menikah."

    "Menikah?"

    "Iya, menikah. Tapi, sayang..."

    "Kenapa?"

    "Saat Howie melamar Brenda, ternyata Ibu Brenda adalah ibu per-susuan Howie."

    "Maksud nya?"

    "Jadi, dahulu, saat Howie dan Brenda masih bayi, mereka sama - sama di susui oleh ibu nya Brenda."

    "Memang nya kenapa kalau mereka satu ibu per-susuan?" Tanya ku penasaran.

    "Itu tidak di per-boleh kan. Itu sama saja seperti ikatan saudara kandung." Jawab Harry.

    "Lalu, sekarang Howie dan Brenda masih menjalin hubungan?"

    "Iya masih, tapi hanya sebatas sahabat. Karena mereka sadar, bahwa menikahi saudara kandung atau saudara per-susuan itu adalah perbuatan yang tak lazim."

You are my Sin. [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang