" Ada apa? " tanya Niall.
" Kita harus cepat pergi dari sini, " jawab ku
" Memang nya ada apa? "
" Nanti ku jelaskan . Sekarang kita harus cepat pergi "
Aku dan Niall pun berlari kecil.
" Hayley ! " Seseorang yang seperti Louis itu memanggil nama ku.
Niall menoleh dan berhenti berlari.
" Niall ! Jangan menoleh ! " kata ku.
" Tapi, tadi ia memanggil nama mu "
" Dia penjahat, " ujar ku seraya mengajak Niall untuk berlari kembali.
Dan benar saja, orang itu adalah Louis . Dan Louis pun datang menghampiri ku dan Niall.
" Hayley? Kenapa kau bisa ada di sini? Dan dia, dia siapa ? " Tanya Louis.
" Dia siapa? " bisik Niall pada ku.
" Louis "
" Apa benar kau Louis? " tanya Niall.
" Iya, kau siapa ? Pahlawan ? " jawab Louis
" Tidak. Aku teman hayley "
Aku berdiam dengan sembunyi di belakang tubuh Niall.
" Aku suami dari Hayley. Kau siapa huh ? "
" Kan sudah ku bilang, aku teman Hayley "
Louis menatap ku dengan sinis.
" Hayley, cepat ikut aku ! " Louis menarik tangan ku yang sedari tadi bersembunyi di belakang tubuh Niall.
" Tidak ! "
" Eh eh, kalau gak mau jangan di paksa. Hayley kan perempuan " jelas Niall.
" Kau ini siapa? Ikut campur saja " gerutu Louis.
" Aku, Niall "
" Bicara dengan mu sama saja seperti bicara dengan dinding "
" Oh, "
Louis memukul wajah Niall sehingga hidung Niall mengeluarkan cairan merah.
Niall memukul balik Louis tetapi ia mendapat balasan kembali dari Louis.
Louis terus menerus memukul wajah Niall dengan tangan nya yang mengepal. Dan aku, aku mencoba melerai Louis yang sudah hampir menghabisi Niall.
" Louis! Hentikan ! "
Niall tak bisa melakukan perlawanan lebih karena ia benar benar sudah tak sadarkan diri dengan darah yang terus menerus keluar melalui hidung dan mulut nya.
" Louis berhenti atau kita cerai saja " kata ku.
Mendengar aku berbicara seperti itu, Louis langsung memberhentikan perbuatan nya. Dan Niall yang sudah tak sadarkan diri .
" Apa kau bilang? " tanya Louis
" Kita cerai saja. Kau terlalu brengsek "
Louis meludahi ku yang sedang menahan kepala Niall dengan paha.
" Fuck ! " itu lah yang terlontar dari mulut Louis seraya pergi meninggalkan ku dan Niall.
Aku hanya menangis melihat Niall yang sudah terpujur lemah dan darah nya yang terus mengalir semakin deras.