" Hayley, aku ingin kau malam ini... "
*Bang bang*
Terdengar suara tembakan dari belakang punggung Liam. Sontak liam pun terkena tembakan dan seketika jatuh di lantai dengan darah yang perlahan keluar semakin banyak hingga membuat lantai penuh dengan darah nya.
Aku pun sangat terkejut ketika melihat liam yang sudah terpujur lemah di lantai seperti orang sudah tidak bernyawa. Aku melihat Niall yang sedang berdiri di depan pintu kamar liam dengan pistol di tangan nya.
" Niall? Mengapa kau lakukan ini pada liam? "
" Cepat ikut aku " jelas Niall dengan menunjukan keempat jari nya mengisyaratkan aku untuk menghampiri nya.
Aku bimbang. Apa aku harus ikut dengan niall yang jelas - jelas sudah menembak liam hingga tak bernyawa atau aku harus tetap diam di posisi ku sekarang yang sedang mencoba membangunkan liam.
Tetapi niall menghampiri dan menggenggan tangan ku. Lalu ia mengajak ku untuk cepat keluar dari rumah Liam.
" Kita harus cepat keluar dari sini, " kata Niall dengan menggenggam tangan kanan ku dan berlari kecil.
" Mengapa kau menembak liam? Apa salah dia pada mu? " tanya ku.
" Nanti ku jelaskan. Sekarang, kita harus cari tempat persembunyian sebelum polisi tahu. "
Niall membawa ku ke rumah kosong yang sudah tak ada penghuni nya. Di sana hanya ada satu buah lemari yang tak ku ketahui isi nya apa.
" Maaf sebelum nya, nona " ucap Niall.
" Maaf? "
" Iya, aku telah membuat tuan Liam tak bernyawa. Dan membuat mu terkejut "
" Sebenarnya ini semua ada maksud apa? Aku masih heran dengan mu yang menembak mati liam dan membawa ku ke rumah kosong ini. "
Niall berjalan menuju lemari itu dan mengeluarkan sebuah tas.
" Apa itu? " tanya ku.
" Kau mau tahu kan semua nya? " jawab Niall.
" I-iya "
Niall membuka tas itu dan mengeluarkan sebuah foto - foto.
" Lihat ini, aku menyimpan semua foto - foto Liam saat mempermainkan wanita dan membunuh nya. "
Ku lihat satu persatu foto - foto itu. Dari mulai gadis yang sedang di ikat tangan nya di sebuah kayu dan liam memperlakukan dengan hal yang tidak sepantasnya di lakukan. Dan, aku melihat, foto wanita - wanita yang di simpan dalam sebuah kamar dengan berlumuran darah.
" Kau paham, nona? " tanya Niall.
Perlahan air mata ku mulai menetes.
" Aku hanya tidak ingin kau di sakiti oleh Liam. Menurut ku, kau pantas untuk di selamatkan. " Gumam niall.
" Aku tidak tahu harus berkutik apa lagi. Terima kasih, niall. "
" Iya, aku pun harus berterima kasih pada mu. "
" Kenapa? "
" Kalau tidak ada kau, mungkin aku sekarang tidak bisa keluar dari neraka itu. Sebenarnya sudah lama aku ingin melarikan diri dari rumah neraka itu, tetapi selalu gagal. Dan liam selalu mengancam ku jika aku melapor polisi "
" Apa liam memang pembunuh? " tanya ku.
" Ya, dia adalah pembunuh. Sudah banyak sekali wanita yang ia permainkan dan ia bunuh hidup - hidup. Aku saja, pernah hampir di sodomi oleh nya "
