" Tunggu saja . Aku pasti cepat pulang "
itu lah kata - kata yang Harry lontarkan sebelum ia pergi meninggalkan aku dan Niall. Aku tak bisa meramal apa yang akan Harry lakukan selanjut nya.
Tapi dari gerak gerik nya, Harry seperti nya akan menemui Louis dan memberi nya balasan. Kita tunggu saja nanti.
----000----
Aku cemas memikirkan Harry. Aku hanya bisa berdoa semoga ia baik baik saja.
Dan Niall, ia telah ku tutupkan oleh kain berwarna putih. Aku menangis ketika menutup tubuh dan wajah Niall dengan kain. Ini semua seperti mimpi.
Setelah ku tunggu tunggu, akhirnya Harry pun datang dengan penampilan yang tak berubah. Sama seperti sebelum ia pergi. Dan tak terdapat sedikit pun darah.
" Harry. Tadi kemana? " ku tanya
" Ada lah, "
" Jawab aku, tadi kamu kemana. "
" Kamu ingin aku membalas Louis kan? "
" I-iya, berarti, kau habis membalas nya? "
" Tidak "
" Oh, ayolah, jangan bercanda "
" Aku tidak bercanda, Ley "
" Lalu tadi kamu dari mana? "
" Rumah mu. "
" Rumah ku? "
" Iya, rumah mu. Rumah mu dengan Louis "
" Ngapain? "
" Mengambil semua pakaian dan keperluan mu. "
Aku diam dengan Harry mulai membuka jacket nya.
" Agar kamu tinggal bersama ku lagi disini "
Aku tetap diam.
" Tenang, Louis tidak akan tahu kalau kamu tinggal bersama ku lagi "
" Aku takut ia akan tahu "
" Aku sudah melapor pada polisi untuk segera menangkap nya "
Harry menyodorkan sebuah Tas yang berisi semua pakaian kepada ku dan duduk di sofa sembari membuang nafas.
" Besok Niall akan di makamkan " ucap Harry.
" Iya, "
" Di pemakaman keluarga kita. "
" Kok? "
" Anggap saja Niall keluarga kita "
Aku berjalan menghampiri Niall yang sudah tertutup oleh kain putih. Air mata ku lagi lagi jatuh melihat nya. Aku tak dapat menyangka betapa miris nya hidup ku ini. Menikah dengan lelaki yang jahat, Dan kehilangan orang yang telah menyelamatkan ku dari malapetaka.
