Waktu demi waktu, aku sudah mulai menghilangkan rasa cinta ku pada Harry. Dan aku juga sudah merencanakan bagaimana hubungan aku dan Louis. Louis sudah berencana akan menikahi ku setelah lulus kuliah.
Aku hanya bisa meluangkan perasaan ku melalui cerita ini dan berharap kau memahami nya.
Jika kau bertanya mengapa aku memilih Louis sebagai pendamping hidup ku kelak, itu karena aku memiliki alasan tertentu untuk menikahi nya. Dan menurut ku, aku dan Louis sudah saling mencintai satu sama lain.
" Ley, kapan ibu dan ayah mu pulang? "
Tanya Louis." Gak tau. Memang kenapa? "
" Aku berencana melamar anak nya. "
" Lamar? "
" Iya, lamar. Lamar anak perempuan nya"
" Oh kirain mau Lamar anak lelaki nya. "
" Tadi nya mau. Tapi gak jadi ah. "
" Kenapa? "
" Dia nya gak mau. "
" Kalau sekarang dia nya mau? "
" Tapi aku udah gak mau sama dia. "
" Kenapa gak mau? "
" Kayak nya sama Hayley Alondra Styles aja deh. "
" Hahahaha!!! "
----000----
Hari ini, adalah tanggal 01 februari. Hari dimana aku dan Louis akan melangsungkan janji suci. Dan hari dimana Harry bertambah usia. Aku senang bisa menikah dengan Louis dan aku juga senang karena kakak ku, Harry, bertambah usia.
Ayah dan Ibu tidak bisa datang karena masih ada urusan yang sangat serius. Tetapi mereka sudah percaya pada Louis untuk menikahi dan menjaga ku.
Di pesta pernikahan, aku memakai gaun berwarna Putih dan Louis memakai jas berwarna biru gelap. Harry datang memakai jas dan tak lupa kacamata hitam nya. Ia mengucapkan selamat kepada ku dan Louis.
" Selamat ya, " Ucap Harry sembari berjabat tangan dengan Louis dan tersenyum.
" Terima kasih. "
" Hayley, selamat ya " Kata Harry kepada ku.
" Terima kasih, Harry. "
" Pasti nya nanti keponakan ku menggemaskan "
" Hahahaha "
" Oh iya, maaf gak bisa lama - lama. Ada urusan dulu. Pamit ya, Louis, Hayley. Selamat menempuh hidup baru " gumam Harry lalu berjalan meninggalkan ku dan Louis.
" Harry! Tunggu. " kata ku dengan menghampiri Harry.
" Ya? "
" Selamat ulang tahun ya, "
" Makasih, Ley. Aku kira kamu sudah lupa ulang tahun ku hahahaha "
" Enggakk, aku gak akan lupa. Kamu kan kakak aku "
" Aku pergi dulu ya, Ley? "
" Pakai apa ? "
" Mobil. "
" Hati - hati ya ."
" Iya, daah "
Sebelum Harry benar benar pergi, ia sempat memeluk ku.
Terlihat di mata ku wajah Harry seperti sedang di terpa masalah. Ia juga tidak sempat makan di pesta pernikahan. Ia hanya datang lalu mengucapkan selamat pada aku dan Louis. Ada apa dengan Harry? Mengapa ia jadi seperti itu? Maaf jika aku tetap mencemaskan nya karena bagaimana pun aku tetap adik kandung nya.
Kini aku harus sadar bahwa aku adalah istri sah Louis. Aku tidak boleh melihat ke belakang dengan masa lalu yang terus mengerus mengejar.
----000----
Malam, saat di kamar hanya ada aku dan Louis, aku dan Louis pun sudah selesai membersihkan diri, Louis memanggil ku untuk menghampiri nya di kasur.
" Ley, kesini. " Louis menepuk - nepuk paha nya.
Aku hampiri Louis dan berdiri di depan nya.
" Apa ? "
" Duduk di sini. " Lagi lagi Louis menepuk paha nya.
Aku pun duduk tepat di paha nya.
" Ada apa? "
Louis mendekatkan bibir nya dengan bibir ku, dan aku hanya memejamkan mata mengisyaratkan bahwa aku siap ketika Louis mengecup bibir ku.
" Tidur yuk "
" Ha? Eh iya yuk tidur. "
Oh tuhan, ku kira Louis akan mengecup bibir ku. Mengapa aku terlalu berharap untuk melakukan itu semua?
----000----
