Part 6 "Pemuda Misterius"

1.9K 82 2
                                    

Author Pov :

Koridor sekolah SMAN Cisuka pagi ini masih terlihat sepi, namun seorang pemuda yang tampan dan pemikat hati perempuan seantero SMAN 1 Cisuka ini tengah berjalan dengan tenang dengan membawa buku di tangannya, ia memang sengaja ke sekolah lebih pagi, untuk menghindari para wanita yang tidak bisa menundukan pandangannya ketika dia datang.

Saat melewati kelas XI, ia melihat seorang pemuda yang tak kalah tampan dengannya sedang berjalan sambil membaca buku dengan khusyu, tak memperdulikan keadaan sekitar, dia pun berjalan mendekati pemuda itu.

"Kalo jalan tuh liat-liat jalan, kesandung baru tau loohh" ucapnya

"Eehh bro, kirain siapa. Iya ni, soalnya hari ini kan UAS, jadi biar bisa lebih mantep buat ngerjainnya"

"Iya, itu bagus, tapi jangan di jalan juga kali Sya, nanti kalo jatoh atau kejedot tiang baru nyaho looh?"

Ya, pemuda kelas XI yang ia temui adalah Rasya, yang memang keduanya memiliki hobi yang sama, yaitu membaca buku, mereka cukup akrab karena sering bertemu di perpustakaan, mereka kadang berebut buku bacaan pada awalnya, namun di akhiri dengan membaca satu buku berdua. Romantis kaann? #eehh..

"ga bakalan lah A Yusuf, kan Rasya juga udah hafal jalannya. hehehhe"

"Kamu itu loh, ngeyelnyaaa, ga ketulungan.."

"hehehhhehe.." Rasya menyeringai

Pemuda yang ber name tag Danadyaksa Hernando Yusuf adalah pemuda yang di temui Rasya di lobi dekat kelas rasya, mereka berdua memiliki hobi membaca buku, mereka berdua berbeda satu tahun, Yusuf adalah kaka kelas Rasya.

Yusuf memiliki postur tubuh yang mendekati sempurna, wajah tampan dengan kulit putih langsat, warna bibir ranum, dan mata berwarna hitam pekat, tubuh atletis menandakan rutin berolahraga, mengingat dia adalah atlit olahraga tenis yang sering meraih piala dalam taraf Nasional maupun internasional.

"yasudah, ke kelas dulu ya Sya. Assalamu'alaikum" pamit Yusuf sambil tersenyum pada Rasya

"Iya A. Wa'alaikumsalam"

.....................

Di SMPN 1 Cisuka

Bel pulang berbunyi sangat nyaring menandakan jam pulang. Dewi dan ketiga sahabatnya memang sedang bermain ke sekolah hanya untuk mengenang masa indah di SMP yang sebentar lagi akan mereka tinggalkan. Memang sekolah di waktu mereka sudah dinyatakan lulus adalah tidak di wajibkan, tetapi masih ada anak kelas IX yang sekedar bermain atau bersilaturahmi kepada para guru.

"Barudak*, kita maen ke SMA Cisuka yuk! siapa tau kan ada Aa-Aa ganteng.. " ucap Zahra sambil terkekeh

"Ah hoream*, paling kalian juga ujung-ujungnya ngcengin A Rasya lagi kan?" Jawab Dewi malas

"idiiikkhh.. keGRan banget lo Wi, emang yang genteng cuman Aa lo doank?"jawab Ana tak terima

"Halllaaahhh.. tapi emang bener kaaannn..?"

"nggak laahhh... itu kan cuman salah satunya doank. sekalian nyari yang lain juga. hahahha.." Zahra terbahak

"HUUUUU...."

"Udah ah yuk, sekalian emang gue juga mau liat-liat kelasnya. Kan nanti kalo  udah sekolah di sana, jadi ga asing lagi"

"hallaaahhh.. ngles aja si Dewi, bilang aja mau nyari Aa misterius yang lo taksir itu ya kaannn..??" tegur Aisyah

"Kaga laahhh.. Gue mah ga gitu orangnya.."

"ngless aja kaya bajay. udah ah yuukk..!!" Ajak Aisyah mengakhiri

................

Di SMA Cisuka

mereka berjalan di koridor SMA sambil saling melempar banyolan dan sesekali tertawa dengan riang

Sekolah hari ini agak sepi, maklum jam pulang sekolah dan memang minggu ini sedang UAS, jadi ya wajar saja kalau sepi.

Dewi Pov:

"Eh, sepi niii.. salah waktu ni kita, harusnya tuh dari tadi tauuu.."

"Ya kan tadi kita silaturahmi sama guru-guru dulu" ucap ku

"Jadi kita lanjutin atau gimana ni?" Tanya Ana

"Ah ga seru, masa udah cape-cape ke sini tapi pulang gitu aja" gerutu Zahra

"Eh, gue pingin pipis, toiletnya dimana ya? Tau ga? Waduuhh kebelett" keluh Aisyah

"Kalo ga salah tadi kita lewatin toilet deh di deket kelas X tadi di sana tuuhh" ucap Ana sambil menunjukan arah toilet.

Aisyah langsung berhamburan menuju tempat yang di tunjukan Ana. Hingga menyisakan aku dan juga Zahra

"Ra, Lo mau tunggu di sini, ikut gue, apa nyusul Aisyah? Soalnya gue mau nyari A Rasya dulu, siapa tau dia masih ada. Gue ke kelas XI dulu ya"

"Gue nyusul Aisyah aja deh, rasanya gue juga pengen pipis. Hehehe. Lo gapapa sendirian?"

"Oohh, yaudah. Gapapa, kaya dimana aja. Nanti kalo udah, gue ke sini lagi ya"

"Bareng A Rasya ya! Hehehe"

"Hemmm.. nyiun bau modus ni gue"

"Hehehhe.. kaga lah Wi" Zahra menyeringai

Kamipun berpisah satu sama lain

Aku berjalan ke koridor yang menuju kelas XI, menuju tempat kelas A Rasya. Aku berjalan dengan agak terburu-buru dan kurang memperhatikan sekitar. Takut A Rasya sudah pulang dan aku tidak bisa pulang nebeng A Rasya.

Ku dengar ada suara langkah yang terburu-buru dari arah belakangku, tapi ku acuhkan, tak penting menurutku.

Tiba-tiba suara langkah lari itu semakin mendekatiku. Aku hendak menoleh ke arah suara berasal.

Kemudian tiba-tiba " BRUUKKKKK" aku merasakan ada orang yang mebabrakku tanpa sempat aku melihat siapa pelakunya.

Aku tersungkur dan kemudian gelap..

….……
Tbc

*Barudak: anak-anak (sapaan untuk teman-teman)
*Hoream: malas

Maaf pendek dan lama. Maklum sibuk (so' sibuk) dan baru abis liburan. Hehehhe..

InsyaAllah nanti siang update lagi ya.

Wassalamu'alaikum..
Penulis yang baru belajar..

Hijrah dan Cinta yang harus di relakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang