Part 8 "Pertemuan"

1.9K 74 7
                                    

"mamah?.."

Yusuf masih terkejut dengan siapa yang ada di hadapannya saat ini, Ia tak pernah tau bahwa Mamanya ada di sini, Orang yang sudah melahirkan Yusuf ini adalah seseorang yang seperti ibu-ibu kebanyakan, dia sangat cerewet, suka mengomel, tapi penyayang

Berbeda dengan Ayah Yusuf, Papanya adalah orang tua yang suka terlalu mengatur anak-anaknya. Sebut saja overprotektif. Bagaimana tidak, Papa nya selalu menginginkan anak-anaknya menjadi anak yang sempurna, anak yang terbaik di kelas, di kalangan masyarakat, dan di bidang lainnya juga, dan juga tak segan untuk melarang anak-anaknya dengan dalih 'demi kebaikan semua anak-anaknya'. Tapi hal itu juga sering membuat Yusuf, kakak, dan adiknya merasa kurang nyaman dan terkadang ingin meninggalkan rumah.

Yusuf adalah anak dari pasangan Arya Wijaksono, dan Lilis Purbaningsih. Ayahnya berasal dari Jawa Timur dan ibunya berasal dari Desa Cisuka ini. Ayahnya adalah seorang pengusaha kaya raya di bidang kuliner dan sudah banyak restoran yang Ia dirikan, di dalam, maupun di luar negeri. Yusuf juga memiliki 1 kakak perempuan dan 1 adik laki-laki.

........................

Begitu banyak pertanyaan di dalam benak Yusuf untuk di tanyakan kepada orang yang sudah melahirkannya ini, di mulai dari 'Mengapa Mama bisa ada di sini? Bukannya semalam beliau bilang kalau Ia ini sedang di Jakarta? Kapan Mama berangkat dari Jakarta? Apa Mama sudah bohong kepadaku? Lalu.. Ada hubungan apa Mama dengan keluarga gadis yang aku tabrak tadi?' tapi kondisi sekarang tidaklah memungkinkan.

"Iya nak, Mama di sini mengantar teman Mama yang anaknya kecelakaan, lalu apa yang kamu lakukan di sini nak? Apa kamu sakit?"Mama Yusuf tak kalah terkejutnya melihat anaknya di rumah sakit, Ia meneliti tubuh anaknya dan membolak-balikkan tubuh anaknya itu.

"Ng.. nggak ko mah, Yusuf ga sakit, Yusuf di sini ka.. karenaa..." Yusuf kesulitan untuk menjelaskan kepada Mamanya, karena jika dia mengatakan yang sebenarnya, dia akan di omeli dan dia akan di beri hukuman. Bukan, bukan karena Yusuf pengecut karena tidak mengakui perbuatannya, tapi dia tidak ingin menambah beban fikiran perempuan yang sangat di cintai nya ini.

"A Yusuf tadi mengantar saya untuk mengantar adik saya ke sini tante, tadi adik saya jatuh, dan Alhamdulillah tadi di dekat Rasya ada A Yusuf dan A Yusuf yang mengantar kami ke sini" Ucap Rasya yang mengetahui keadaan Yusuf saat ini

Yusuf memandang Rasya dengan pandangan tak percaya, bagaimana mungkin bisa Rasya menolong orang yang sudah menyebabkan adiknya terbaring di rumah sakit ini.
"Terma kasih Sya" setelah kebingungan yang ada di benak Yusuf, kemudian mata nya mengisyaratkan ucapan terima kasih kepada pemuda itu.

"Ooh gitu, ya sudah semoga adikmu cepat sembuh ya nak Rasya"

"Iya tante, terima kasih"

"Mamah dari kapan ke sini? Bukannya semalam mamah bilang masih di jakarta ya?" Tanya Yusuf setelah mereka pamit untuk keluar membeli makanan

"Hehehhehe.. sebennernya pas kamu telepon mama semalam itu, Mama lagi beres-beres prepare buat ke sini, abisnya mamah kangen sama kamu nak, kamu jarang banget ngehubungi Mama" dengan wajah sedih mamanya bercerita

"Ooohh.. ga bilang-bilang ni ceritanya surprise?"

"Iya lah, Mama mau ngasih surprise sama kamu, dan kamu kan sebentar lagi mau pelulusan kan? Sekalian Mama mau melihat kelulusan kamu juga. Dan siapa tau untuk persiapan kamu kuliah, kamu perlu tanda tangan orang tua atau semacamnya nak, Mama siap untuk itu"

"Oohh, Mama berangkat sama siapa kesini? Terus mamah nyampe jam berapa?"

"Tadi Mama di anter pak Yadi, Mama baru sampai jam 8 pagi tadi, tapi kamu sudah berangkat ke sekolah nak" ucap Mama Lilis, dan pak Yadi adalah supir keluarga mereka

Hijrah dan Cinta yang harus di relakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang