SEBELAS - Akhirnya ya Tuhan...

160 4 0
                                    

"Kamu ngapain sih pacaran sama Devan? Dia cuma mau manfaatin kamu, Mbak." Kata Nenek Rumi tiba-tiba masuk kamar.

"Manfaatin apa sih? Enggak. Dia baik, Nek." Kata Rumi.

"Nenek lebih suka Rusdi daripada Devan." Kata Neneknya. "Jauhin Devan, Mbak. Siapa tau Rusdi ngajak balikan." Lanjut Neneknya lagi.

Rumi menggeleng. "Nenek mau aku tunjukin pacarnya Rusdi yang sekarang?"

"Dia gak serius paling." Kata Nenek masih mengelak.

Rumi kembali menggeleng tak percaya. "Aku gak mau sama cowok yang hatinya udah bisa terbagi, Nek. Gak menutup kemungkinan dia akan begitu lagi." Kata Rumi hingga membuat neneknya terdiam.

"Namanya juga cowok, Mbak."

"Tapi tetep aja..."

"Apa sih emang yang kamu liat dari Devan?" tanya Neneknya lagi.

Rumi mengedikan bahu berdiri.

"Kamu mau kemana?"

"Main."

"Sama Devan?"

"Ya sama siapa lagi?"

"Jauhin lah, Mbak. Perempuan gak pantes boncengan sama cowok gitu."

Lah? Nenek nyuruh aku balikan sama Rusdi, trus emang nantinya aku gak akan boncengan sama dia yang notabene nya cowok? Aneh. Kata Rumi dalam hati.

Rumi pun berlalu.

***

Pikiran Rumi melayang ke masa itu. Masa di mana setelah empat bulan putus dari Rusdi yang sudah berpacaran selama lima tahun, Rumi langsung pacaran dengan Devan. Tak hanya Rumi yang berpaling, Rusdi pun demikian bahkan sejak satu minggu mereka putus.

Awalnya Rumi tak benar-benar ingin putus dari Rusdi. Dulu mereka memang sering putus-nyambung. Tapi toh itu wajar kan, namanya juga pacaran ABG labil. Lalu tiba-tiba Rumi memutuskan Rusdi karena lebih memilih kehilangan Rusdi daripada Devan.

Namun lagi-lagi Rumi tak menyangka. Justru itulah akhir kisahnya dengan Rusdi. Padahal Rumi sempat mengajak Rusdi balikan dan berjanji akan menjauhi pria manapun yang Rusdi cemburui. Tapi Rusdi menolaknya.

Maka dari itulah beberapa bulan kemudian Rumi memutuskan untuk move on dan berpacaran dengan Devan.

Hal yang selanjutnya membuat Rumi tak menyangka adalah... rasa 'klik' dengan Devan yang tak pernah Rumi rasakan dengan pria manapun. Dari dulu, Rumi dan Devan memang sering berdebat karena menurut Rumi pemikiran Devan masih bocah banget, belum punya attitude dan manner yang baik. Padahal aslinya, ada sisi baik di diri Devan kalau ia ingin mengupayakan menutupi kekurangan dengan kelebihannya.

Dan disinilah Rumi dan Devan berada. Di hadapan kedua orang tua mereka.

"Saya gak akan semudah itu ngelepas Rumi untuk dibawa pria lain. Dia permata bagi saya." kata Ayah Rumi tegas hingga membuat Devan menunduk.

"Bahkan dari dia lulus kuliah pun udah banyak yang ngelamar dari latar belakang profesi yang berbeda. Tapi Rumi selalu nolak. Lagi enak kerja, katanya. Tapi sekarang saya tau jawaban yang sebenernya... ternyata bukan mereka pilihan hati Rumi." Kata Ayah Rumi lagi.

"Saya menghargai niat baik kamu untuk melamar anak saya. Dan Rumi mungkin memang mencintai kamu. Tapi saya harus pikirkan terlebih dahulu. Saya harus bisa yakin kalau kamu memang mampu membahagiakan Rumi lahir-batin. Saya harus tau dulu perjuangan kamu karena Rumi terlalu berharga untuk saya lepaskan." lanjut Ayah Rumi lagi.

Kembali [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang