3. [Dia lagi! Dia lagi!]

48 42 14
                                    

Sekolah masih sepi hanya segelintir murid yang baru masuk.  Aku, Dika, dan Diki memutuskan bermain basket.

"Kurang 1 orang lagi nih biar  2 lawan 2!" ujarku.

"My Beby Kei gak bisa main basket sayangnya," desah Dika.

"Ajak aja si lio! " usul Diki

"Dih ogah gue kalo ada dia!  Males!" geram ku.

"Nah tu ada Arga! gimana kalo sama dia aja?" usul Diki sambil menunjuk ke arah Arga yang baru saja berangkat.

"Ya udah sana!"

Dika menghampiri Arga, seperti biasa mereka melakukan tos ala bad boy gitu , Tak butuh lama mereka berjalan kearah kami.

"Yok mulai! "

"Tunggu, kita bagi pasangan dulu! "

"Gue sama Lian,  lo sama Diki gimana? "

"Sip!"

Terbentuk sudah 2 tim, tim 1 tim LiGa (Liana Arga) dan yang tim 2 Kika (Diki Dika). Bola mulai dilempar keatas oleh Keyla yang langsung ditangkap Arga.  Ia langsung mendribble ke arah ring namun dihadang oleh Diki, ia mengoper bola dengan cara over head pass kearahku saat posisi ku cukup dekat dengan ring ! Aku langsung menangkapnya dan langsung melakukan Slam dunk yaitu memasukkan bola secara langsung ke ring dan menghempaskan tangan ke ring basket. Dan--

"Hup! "

Bola itu masuk kedalam ring!

"Wohooo 2 point untuk Liga!  Jadi skornya 2:0," seru keila dari bibir lapangan.

Aku langsung berhigh five dengan Arga.  Arga merangkul pundakku. 

"Gimana kalo kita taruhan? yang kalah harus menuruti permintaan dari yang menang? " usul Arga.

"Baru masuk 1 kali aja udah bangga, siapa takut."

Pertandingan dimulai lagi semakin sengit. Bahkan tak terasa mereka menjadi tontonan para siswa siswi lain. Namun mereka tetap tak memperdulikannya.  Bagi mereka ini hidup dan matinya.

"Hup!!" Dika melakukan Jump Shoot  dengan melompat dan melakukan tembakan yang liar dan sulit untuk digagalkan oleh timku.

Suara tepuk tangan meriah dari pendukung Dika dan Diki.

"Tim kika dapat 2 poin jadi hasilnya 2:2!" seru Keila bersemangat.

Arga menggeram kesal.  Ia membisikan sesuatu ke telingaku.

"Bentar lagi bel masuk bunyi,  itu tandanya kita cuma punya waktu 3 menit untuk menangin pertandingan atau gak setidaknya seri,  lo tau bukan otak cerdas Kedua temen lo itu?."

Aku mengangguk mengerti! Aku tau persis bagaimana otak pintar dan sadis milik kembar sialan itu.

Bola kembali melembung kali ini aku menangkapnya. Aku mendribble kearah Ring namun di halangi oleh Diki.

"Minggir sih lo! " geramku.

Diki hanya menjulurkan lidahnya. Aku kehabisan fikir.  Aku mengoper bola ke Arga dengan memantulkannya dari bawah.  Dan langsung ditangkapnya.  Ia mendribble sebentar bola itu lalu langsung  memasukkan bola ke ring dengan dua langkah dan meloncat  atau biasa disebut lay up. Dannn....

Bola ditepis oleh Diki, sehingga tim kami gagal mendapatkan poin! Namun kami kembali fokus pada bola yang masih ditanggan Dika

Tettt tettttt!!

Suara bel masuk menghentikan permainan.  Terdengar tepuk tangan meriah dari pendukung Liga dan Kika.
Hasil seri!!!

Aku melakukan high five dengan Arga. Berutang hasil akhir seri. Aku, Dika, Diki, dan Arga memutuskan untuk masuk ke kelas.

The Roses BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang