-19- "Drop(two)"

1K 96 5
                                    

"DEAAA!" pekik Ari kencang dan segera menghampiri tubuh Dea di pojok kelas yang sedang terbaring di lantai kelas.

"Astaga dea, lo kenapa?" teriak Ari tepat di telinga Dea. Posisi Ari saat ini adalah memangku tubuh Dea.

Ari segera menggendong Dea ala bridalstyle dan berlari ke dalam mobil sport hitam nya.

Di saat Ari membuka pintu mobilnya, terdengarlah suara kecil Dea, melirih.

"Ri---" ucap Dea dengan posisi nya yang lemas dan kedua bola mata nya belum terbuka lebar.

"Dea?" jawab Ari panik.

"Lo mau bawa gua ke-mana?" ucap Dea berhati-hati dan menatap Ari yang saat ini menggendongnya.

"Pulanglah ayo! Nyokap lo nyariin dirumah" jawab Ari langsung mengambil posisi untuk di baringkan ke bangku mobil, disamping bangku pengemudi.

"Ettt ihh" pukul Dea sambil berusaha duduk di bangku mobil dan segera berusaha keluar dari mobil Ari.

"Eh lo jangan nguatin diri dong, lo tuh masih lemes tau ga" elak Ari.

"Gak ri! Ngapain gua disini, gua mau jemput adek gua Angel di SMP internasional" kata Dea langsung keluar mobil.

Dan....

*hap!

Tubuh Dea tak seimbang saat melangkahkan satu kaki nya ke depan, ia tertangkap oleh Ari. Kini tubuh Dea berada lagi di pelukan Ari. Untuk kedua kali nya.

"De, ayolah lo pulang bareng gua sekali ini aja" pinta Ari menatap tulus mata Dea.

"Eng-gak!" elak Dea langsung menegakkan tubuhnya dari pelukan ari.

"Kenapa?"

"3 hal yang lo harus tau tentang gua Ri! Pertama gua ke sekolah hari ini bawa mobil, kedua gua mau jemput adek gua ke SMP inter, ketiga yang lo harus camkan! Nyokap gua ga pernah urusin gua karna dia pergi ke luar negeri asik-asik sama papa tanpa ngurusin gua!" jelas Dea panjang lebar dan segera mengalihkan pandangannya.

"Nyo-kap lo ga pernah urusin lo?" tanya Ari sepertinya sangat berhati-hati.

"Gua tau lo ngebohongin gua kalo gua di cari sama nyokap, itu mustahil Ri. Sekarang, gua mau ke parkiran" jawab Dea lalu melangkahkan kaki nya.

Ari pun hanya terdiam lesu. Ia langsung mencegah tangan Dea, dan berkata "gini aja, telfon Angel buat bawa mobil lo dan lo ikut ke mobil gua"

"Hah?"

Ari tersenyum lebar. Ia segera merogoh handphone di saku celana nya.

Angel's calling.
"Ngel, lo ke SMA inter sekarang!"
'......'
"Kunci mobil kakak lo gua titipin ke satpam udah"
'.............'
"Udah gausah berisik. Gapapa kan?"
'.....'
"Yaudah cepetan bye"
'...'

Tutt.

"Gak ri!" elak Dea tibatiba menitihkan airmata.

"Kenapa sih lo, cengeng banget" ledek Ari menghapus pelan airmata yang terjatuh di pipi Dea.

Cengeng? Iya gua emang cengeng Ri, gua payah soal cinta dan emosi jiwa ke elo. Gua ga rela lo deket sama siapapun, apalagi Aisyah ataupun Andira. Gua makan ati Ri, please lo peka. -batin Dea-

"Kenapa sih? Jujur sama gua!" ucap Ari memegang kedua pipi Dea.

"Gua pusing Ri" alibi Dea kemudian mengambil alih pandangan dari Ari.

"Yaudah lo masuk mobil gua, mana kunci mobil lo? Biar gua titip ke pos satpam dulu" ujar Ari meminta kunci mobil milik Dea.

Dea pun segera memberikan kunci mobilnya. Dan ia segera masuk ke mobil sport hitam milik Ari.

Hold My Hand (ARIIRHAM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang