Dave menarikku dalam pelukannya dan menenggelamkan wajahnya dalam lekukan leherku. Sekarang kami sudah berada di kamar kami karena pesta itu sudah selesai. Aku masih memakai gaun warna putih yang kupakai tadi dan Dave hanya memakai kemeja putihnya. Kami berdiri berhadapan, dengan posisi kami yang kurasa sedikit kurang nyaman. Dave menghirupi aromaku dengan rakus dan aku hanya bisa diam dan menggigit bibir bawahku. Menahan suara aneh yang bisa saja keluar dari mulutku. Hembusan napasnya bisa kurasakan dengan jelas di leherku, menimbulkan efek geli dan berbagai percikan di sana.
Aku memekik terkejut saat Dave mulai memainkan lidahnya di leherku. Membuatku langsung mendorongnya. Ingatan buruk terlintas di kepalaku. Jantungku berdetak ketakutan. Dave terlihat begitu terkejut dengan reaksiku. Dan aku langsung merutuki tindakan bodohku itu. Dave mungkin tersinggung dengan perbuatanku. Kudengar Lucy terus berteriak memprotes tindakanku barusan.
"Ma ... maaf aku hanya ...."
"Tidak, tidak apa-apa." Dave memotong kata-kataku. Dia tersenyum ke arahku dan kembali mendekatiku. Diusapnya kepalaku perlahan membuatku merasa sedikit tenang. Rasa bersalah sedikit menggelayutiku. Aku tau Dave selalu berusaha bersabar untuk menungguku benar-benar siap menerimanya. Tapi sampai saat ini pun aku masih belum bisa terbiasa dengan semua ini.
"Aku hanya teringat dengan pria brengsek itu," gumamku pelan sedikit menggeram. Perasaan saat Jack melecehkanku itu masih bisa kuingat dengan jelas.
"Siapa?" tanya Dave menggeram tidak suka. Aku mendongak dan menatap mata dark greynya yang terlihat penasaran dan emosi yang mulai terbakar di sana.
"Aku belum menceritakan semuanya padamu kemarin. Aku akan melanjutkan ceritaku tapi berjanjilah satu hal padaku," ucapku menatap matanya dalam. Dan kulihat mengangguk meski pun masih tampak ada keraguan dari ekspresinya.
"Berjanjilah kau akan menahan emosimu saat aku menceritakan semuanya," ucapku dengan penuh keyakinan dan Dave kembali mengangguk. Aku tahu, cepat atau lambat aku harus menceritakan semuanya. Baik atau buruk. Bahkan hal yang tak pernah ingin kuingat sekali pun. Aku memulai ceritaku dari awal aku melarikan diri dan bertemu dengan Kelly beserta Jessy. Dave menyimak ceritaku dengan cermat. Sesekali kudengar dia menggeram pelan saat aku menceritakan apa saja yang sudah Kelly perbuat padaku, hukuman yang sering kuterima darinya, dan tentang siksaan yang terus tanpa ampun dia berikan.
Air mataku perlahan sudah mulai mengalir di wajahku, sungguh rasa sakit itu masih tercetak jelas dalam ingatanku. Siksaan dan masa-masa itu sudah berlalu, tapi rasa sakit dan ketakutan masih mendera diriku.
"Hari itu adalah hari terakhir aku berada dirumah itu. Saat Kelly membawa sepupunya, Jack ke rumah. Laki-laki itu terus menatapku dengan mata cabul miliknya .... Dan entah bagaimana caranya, dia memuat Kelly dan Jessy keluar dari rumah dan meninggalkanku bersama iblis itu .... Kau tahu apa yang dia lakukan?!" Napasku tercekat, suaraku melengking dan dadaku terasa sesak. Rasanya sulit untuk menceritakan apa yang sudah laki-laki itu perbuat. Bisa kurasakan tubuh Dave sedikit menegang. Tapi dia hanya diam, menungguku untuk melanjutkannya.
"Di ... dia tiba-tiba memelukku dan mengecupi leherku .... A ... aku sudah berusaha meronta dan melepaskan diriku. Tapi, dia justru menghempaskan tubuhku ke sofa dan menindihku ... lalu ... lalu ...." Air mataku mengalir dengan deras dan isakanku terdengar dengan jelas. Lidahku terasa begitu kaku untuk meneruskan kata-kataku. Suara geraman marah terdengar dari Dave. Dia menjauhkan tubuhku agar bisa menatapku.
"Dia melakukannya?" Tanya Dave dengan geram terlihat kilatan marah pada mata dark greynya. Aku mengeleng dengan cepat dan kulihat sedikit rasa lega tersirat dari ekspresi wajahnya.
"Aku berhasil mendorong tubuhnya dan melarikan diri setelah berteriak sekencang-kencangnya, tepat di telinganya. Aku merasa sangat marah pada diriku karena membiarkan tangan kotor pria bejat itu ... menodai tubuhku .... Tapi ... Dewi masih melindungiku ... karena aku masih bisa menjaga harta berhargaku," ucapku berusaha menahan isakkanku. Aku memeluk tubuh Dave dengan tubuh yang bergetar. Kakiku terasa lemas sehingga Dave langsung menarikku ke atas ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATE [END]
WerewolfPART TIDAK LENGKAP! Malam pembantaian yang sudah merenggut seluruh nyawa anggota keluarga dan seluruh anggota packnya tak akan pernah hilang dari ingatan gadis itu. Levia Fransia, gadis 15 tahun yang ditinggalkan seorang diri dengan kenangan terburu...