Part 15

12.3K 729 26
                                    

Eros tampak sangat terkejut melihat kedatangan Dave yang begitu tiba-tiba. Tak hanya dia, bahkan aku dan Lucy juga terkejut melihatnya. Terlebih dengan aura yang dipancarkannya, dia seperti Dave yang berbeda. Tanpa aba-aba Dave langsung menerjang tubuh Eros, membuat pria berambut coklat itu tumbang sebelum menyadari sepenuhnya apa yang terjadi. Bisa kudengar Eros yang mengumpat beberapa kali saat Dave dengan mudah menancapkan cakar ke tubuhnya sebelum pria itu sempat menghindari serangan Dave yang begitu tiba-tiba. Dave terus menyerang Eros bertubi-tubi, tak memberikan musuhnya waktu untuk menyerang balik.

Aku hanya terpaku di tempatku, tak melakukan apapun selain menyaksikan aksi brutal yang dilakukan Dave. Bibirku terkatup rapat dan suaraku seakan hilang. Mata yang dilumuri amarah itu seakan menyedot habis keberanianku. Aku tak ingin pertumpahan darah terjadi kembali, namun kurasa itu sangat mustahil untuk dihindari saat ini, melihat bagaimana Dave yang datang bagai badai ganas yang siap menerjang dan menghancurkan apapun yang ada di hadapannya.
Saat ini Dave benar-benar terlihat sangat berbeda, seperti yang kukatakan sebelumnya. Dave yang kukenal adalah Dave yang lembut dan perhatian, yang selalu menetapku dengan penuh kasih sayang dan kehangatan. Namun, dia berbeda. Dave yang kulihat saat ini jauh berbeda dari Dave yang kukenal. Tidak ada sedikit pun kelembutan dan kehangatan yang tersisa dalam matanya. Hanya amarah, amarah yang begitu besar hingga membuat siapapun tidak sanggup untuk menatap mata hitamnya.

Suaraku tertahan, aku berteriak tanpa suara. Dave sudah dalam wujud serigalanya dan langsung menyambar tubuh Eros yang belum siap menerima serangan. Aku benar-benar takjub saat melihat serigalanya. Bukan, ini bukan pertama kalinya aku melihat wujud serigala Dave. Hanya saja kali ini ada yang berbeda dengan wujud serigalanya. Wujud serigala seorang Alpha memang lebih besar ukurannya dibandingkan dengan serigala biasa. Tapi, serigala yang ada di depanku saat ini bahkan mungkin tiga kali lipat lebih besar dari ukuran serigala yang dimiliki seorang Alpha. Dia terlihat seperti serigala raksasa yang sangat liar dan ganas.

Suasana terasa semakin mencekam dan hawa membunuh sangat kental kurasakan. Dave membanting tubuh Eros ke dinding, menimbulkan bunyi yang keras disertai suara patahan tulang yang terdengar menyakitkan. Eros mengerang, untuk kesekian kalinya teriakan kesakitan menggema di ruangan ini. Dari awal Dave tidak memberi celah sedikit pun untuk Eros bergerak. Serigala ganas itu terus menyerang Eros bertubi-tubi tanpa memberi jeda untuk musuhnya mengambil napas.

"Aaaaarrrgh ... akh ..." teriakan menyakitkan itu kembali menggema di ruang gelap ini. Kali ini lebih keras dan lebih menyakitkan dibanding sebelumnya. Teriakan yang mengakhiri pertarungan sepihak ini sekaligus teriakan terakhir yang dikeluarkan Eros. Sulit dipercaya, tapi pria malang itu kini sudah meregang nyawa dengan jantung yang dicabut paksa dari tempatnya.

Kugigit bibir bawahku, menahan isakan yang hampir keluar. Air mataku sudah kembali meleleh dan mengalir semakin deras dari sudut mataku. Rasa sesak memenuhi rongga dadaku dan rasa bersalah semakin menggerogoti hatiku. Sungguh, bukan seperti ini akhir yang aku inginkan. Bukan dengan kematian dan pertumpahan darah. Tidak ini salah! harusnya tidak seperti ini.

Pandangku semakin mengabur karena ulah air mataku, namun aku masih bisa menangkap bayangan Dave yang mulai kembali dalam wujud manusianya. Tubuhku terasa sedikit menegang dan jantungku kembali memacu lebih cepat saat melihat Dave yang berjalan ke arahku tanpa peduli dengan tubuh polosnya. Mata hitamnya menatap lurus ke arahku, melihatku seolah aku adalah mangsa berikutnya.

Tubuhku bergetar, sungguh aku merasa sangat takut saat ini. Belum pernah sekalipun aku merasa setakut ini pada Dave. Dave terlihat sangat berbeda. Tidak, bukan Dave ... itu serigalanya. Aku terkesiap saat tubuhnya sudah berada di depanku. Mata hitamnya masih terus mencengkram mataku, membuatku tak bisa memalingkan pandanganku dari matanya. Dan aku baru sadar jika warna matanya tidak sepenuhnya hitam. Dari jarak sedekat ini aku bisa lihat jika ada sedikit warna merah di matanya.

MATE  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang