Ini hanya sebuah cerita tentang seorang pecinta olahraga dan pecinta angka. Seorang atlet dan anak eksak. Anak sosial dan anak alam. Yang satu lemah dalam angka, yang satu lemah dalam olahraga. Yang satu benci rumus, yang satu benci bulutangkis. Ini cerita tentang Mikha dan Nika. Si atlet bulu tangkis dan si mesin hitung. Si tuan olahraga dan si nona angka.
Hari masih pagi tapi suasana di Bandung sudah sangat ramai. Orang-orang sudah bergegas untuk pergi ke kantor maupun melakukan aktivitas lainnya. Semua orang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing begitu pula Nika dan Mikha. Kedua remaja SMA yang hidup bertetangga sejak mereka masih di dalam kandungan. Meskipun begitu, tidak selamanya tetangga itu akrab dan selalu bersikap baik. Mikha dan Nika bukanlah teman melainkan musuh tanpa alasan. Setidaknya itu yang dikatakan para sahabat mereka. Kedua remaja itu sebelumnya sangat akrab dan dalam waktu semalam, perang dingin di antara mereka dimulai begitu saja.
Lelaki itu berlari-lari kecil di sepanjang jalan seraya mendengarkan lagu dari earphone-nya. Kaos tipis tanpa lengannya mulai basah oleh keringat bersamaan seiring lamanya ia berlari. Dia ingin berlari sejauh mungkin. Jika ia bisa, ia ingin pindah dari kota ini. Mikha lelah. Dia lelah berlari terus dari Nika. Sejauh dia melangkah, dia hanya bertemu Nika, Nika dan Nika. Mikha ingin keluar dari zona itu. Zona di mana gadis bernama Tesalonika Siani Prima berada.
Mata Mikha tertuju pada seorang gadis yang sedang juga sedang berlari pagi bersama temannya. Gadis yang tidak ingin dia lihat selama dua tahun terakhir ini. Setiap melihat Nika, rasanya ada hal yang membuat Mikha kesal. Mood Mikha mendadak turun ketika orang membahas tentang Nika di hadapannya. Jadi lebih baik, Mikha mengabaikan Nika begitu saja ketika berpapasan dan itu yang selalu Mikha lakukan kepada Nika. Begitupula kali ini.
Mikha berlalu begitu saja. Tanpa menyapa atau bahkan tersenyum dan menganggap Nika ada. Nika hanya melirik sekilas. Menatap raut wajah Mikha yang sama sekali tak menganggapnya itu. Nika kesal. Sikap Mikha kepadanya membuat Nika muak dan mulai membenci Mikha. Nika hanya memutar bola matanya dan mendengus. Selalu saja seperti ini. Namun lama kelamaan, Nika mulai lelah. Lelah mengejar Mikha yang terus menghindar.
Ini masih hari Minggu dan Nika sudah harus bertemu dengan Mikha. Besok adalah awal semester genap di kelas XII. Setelah liburan selama hampir tiga minggu dan tidak melihat Mikha selama itu, Nika tidak tahu apa yang akan terjadi. Apa Mikha akan berubah atau justru bertambah parah.
9:15 am
20°C - January 1st, 2k17
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Mikha
Novela Juvenil[COMPLETED] [BELUM DIREVISI] Mikha dan Nika. Tetangga sejak entah dari kapan. Awalnya semua baik-baik saja. Hingga suatu hari Mikha tiba-tiba saja berubah. Mikha menjadi dingin kepada Nika dan mulai membenci gadis itu. Sementara disisi lain, Nika mu...