Disuatu sore
Di salah satu meja yang terletak di sudut Cafe, dua orang pria tengah menyesap kopi dari cangkirnya masing-masing. Mereka yang tak lain adalah Boby Chaesar Tanumihardja dan Dyo Maulidan Djuhandar. Keduanya tengah serius membicarakan tentang perjodohan anak mereka.
"Bagaimana rencana perjodohan anak kita? apa akan terlaksana?" Tanya Boby kepada Dyo sembari menyesap kopinya.
"Tentu saja, aku yakin mereka akan cocok nantinya." Jawab Dyo dengan yakin.
"Baiklah setelah mereka lulus SMA nanti akan kita laksanakan pernikahan mereka." Ucap Boby sembari tersenyum.
"Semoga semuanya berjalan dengan lancar." Ucap Dyo.
***
Sepulang dari pertemuannya dengan Dyo yang membicarakan tentang perjodohan anak mereka. Kini Boby kembali membicarakan tentang perjodohan anaknya dengan sang istri yaitu Shania Juniantha.
"Pa, apa Papa yakin akan menikahkan Gaby dengan Nabilah anak dari Melody dan Dyo itu?" Tanya Shania kepada suaminya.
"Ya, Papa yakin sekali Gaby akan bahagia bersama Nabilah, lagi pula Papa lihat mereka cukup akrab dan mereka juga berada di sekolah yang sama, jadi tidak akan sulit nantinya untuk mereka membangun sebuah rumah tangga."
Boby menghela nafas kasar saat tanpa sadar bayangan masa lalu anak pertamanya melintas dipikirannya.
"Papa tidak mau kejadian yang sama menimpa Gaby dan...-"
Flashback on
"Ve yakin Pa, Keynal calon suami yang baik untuk Ve nanti." Ucap Veranda dengan yakin kepada Papa nya yang tak lain adalah Boby.
"Baiklah kalo memang itu sudah menjadi keputusanmu, Ve, Papa mengizinkanmu menikah dengannya."
Akhirnya Ve pun menikah dengan Keynal, pria pilihannya.
Ditengah-tengah hubungan rumah tangga mereka, terjadi suatu kecelakaan yang menimpa Keynal saat sedang melakukan pekerjaannya. Dan mengakitbakan kaki kanan Keynal mengalami patah tulang parah. Kakinya mengalami cacat dalam jangan waktu panjang. Karena kecelakaan tersebut membuat Keynal kehilangan pekerjaannya. Bagaimana bisa Keynal bekerja dengan kaki yang seperti itu. Bahkan untuk berjalan pun ia harus dibantu dengan kruk. Karena itu semua, mengharuskan Veranda bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Ve berkerja disuatu perusahaan design. Karena kerja keras dan hasil kerjanya cukup bagus, membuatnya kini mendapatkan jabatan yang cukup tinggi diperusaahan tersebut.
Disisi lain Keynal merasa malu karena kecacatan yang ia alami membuatnya tak mampu membiayai Istrinya. Bahkan kini Veranda yang mengambil peran dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Jam telah menunjukkan pukul 01:00 dini hari. Saat Veranda masuk kedalam dan menghidupkan lampu ruang tamu, ia melihat Keynal yang tengah menunggu dirinya dengan raut cemas.
"Udah jam berapa ini? Kenapa baru pulang?" Tanya Keynal dengan nada cemas.
"Aku sibuk, kerjaan numpuk." Jawab Ve dan kemudian langsung pergi menuju anak tangga meninggalkan Keynal.
Dengan susah payah keynal berjalan dengan bantuan kruk mengejar Veranda. Keynal perlahan menaiki satu persatu anak tangga mengejar Veranda yang tak jauh darinya.
"Veranda," panggilan Keynal tak dihiraukan oleh Veranda.
Hingga mereka sampai di lantai atas tak jauh dari tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Dini [Completed]
FanfictionTatap masa depan, berpegangan dan mulailah dengan waktu