Malam minggu adalah hari dimana tiap-tiap pasangan pergi keluar untuk menghabiskan waktu bersama pasangannya. Hal itu juga yang dilakukan oleh Nabilah dan Gaby, kedua pasangan itu memutuskan untuk menghabiskan malam minggu mereka dengan pergi nonton.
"Mau nonton apa nih, Gab?" tanya Nabilah kepada Gaby kekasihnya.
"Ini aja nih si Cantik dan si Buruk rupa pasti sweet deh, Bil." Gaby menjawab dengan semangat.
Nabilah mendengus. "Ah ... masa nonton gituan mana seru sih, Gab," ucap Nabilah karena merasa film tersebut membosankan untuknya.
Satu alis Gaby naik keatas. "Perasaan tadi kamu tuh nanya lho mau nonton apa, sekarang udah dijawab kenapa protes?" tanya Gaby dengan ketus karena merasa kesal.
Nabilah menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Iya sih, tapi masa nontonnya gituan sik, Gab, ah elah."
"Ya udah serah kamu deh nonton apa, lain kali gak usah nanya-nanya mau nonton apa makanya." Ambek Gaby. Ia mengerucutkan bibirnya lalu melipat kedua tangan di depan dada.
"Maaf, Mbak bisa lebih cepet? Soalnya yang antri udah panjang ke belakang mbak." Tegur seorang wanita penjaga loket tiket kepada mereka berdua.
"Oh iya maaf, Mbak," ucap Nabilah merasa tidak enak. "Ini si Cantik dan si Buruk rupanya 2 tiket, di bagian F ya, Mbak."
"Lho kok?" Gaby merasa bingung mengapa Nabilah memesan tiket untuk film tersebut. Bukankah tadi Nabilah menolaknya.
"Iya nonton ini aja, asal kamunya seneng, Gab," ucap Nabilah dengan tersenyum manis.
Mendengar jawaban Nabilah tersebut membuat Gaby tersenyum malu. Rona merah terlihat samar menghiasi wajah Gaby.
Beginilah Nabilah yang sekarang, yang lebih mementingkan kesenangan kekasihnya dibandingkan kesenangan dirinya sendiri. Menurutnya jika kekasihnya bahagia maka ia akan ikut merasa bahagia.
"Gaby tunggu sini ya bentar, aku mau kesana bentar."
Gaby mengangguk. "Iyah, Bil."
Lima menit kemudian Nabilah datang membawa 1 bucket popcorn caramel dan lemon tea jelly lalu memberikannya kepada Gaby.
"Nih kesukaan kamu semua kan?"
"Ih tau darimana?" tanya Gaby merasa heran mengapa Nabilah bisa tau apa yang ia suka.
"Gak penting. Asal pacar Bibil seneng dulu. Yuk masuk," ujar Nabilah lalu menggandeng tangan Gaby dan pergi masuk ke dalam studio film yang ingin mereka tonton.
Ditengah pemutaran film, Nabilah merasakan bosan yang teramat sangat terhadap film yang mereka tonton. Dan mengakibatkan Nabilah menguap terus-menerus. Sedangkan Gaby tengah asyik dengan popcorn dan filmnya. Kemudian tiba-tiba Nabilah berpikir keras bagaimana caranya agar ia bisa modus ke Gaby(?)
"Gimana ya caranya biar bisa nempel-nempel sama si Gaby? kalo gue pegang tangannya langsung nanti dikira modus, berakhir dicengin sama dia ... aaaaaghhhh," gerutu Nabilah di dalam hati.
Tiba-tiba seakan lampu yang ada dikepalanya menyala. Nabilah mendapatkan ide. "Aha gue tau, pura-pura tidur aja kali ya biar bisa nemplok dipundaknya Gaby terus bisa modus deh pegangan di tangannya Gaby. Yes pinter banget emang lu, Bil." Nabilah mengulum senyum.
Kemudian saat Nabilah hendak menjatuhkan kepalanya dipundak Gaby, ternyata diluar dugaan. Gaby menunduk ke depan karena Handphonenya jatuh ke bawah dan berujung pada kepala Nabilah yang terbentur pinggiran kursi.
Jedug!
"Aduh ishhh." Nabilah meringis memegangi kepalanya.
"Lho, Nabilah kenapa?" tanya Gaby kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Dini [Completed]
FanfictionTatap masa depan, berpegangan dan mulailah dengan waktu