12. Butuh Waktu

676 41 3
                                    

Semenjak kejadian digudang itu,Dinda sudah tak pernah mengganggu Alysa dan Arkan. Bahkan Dinda malah pacaran sama sahabatnya Arkan,Rizki. Karena Rizki sudah lama menyimpan perasaan kepada Dinda.

Pagi hari ini,Alysa sudah datang kesekolah tapi Alysa mengajak Dira dan Syifa kekantin karena ia malas dikelas. Mereka bertiga sangat asik mengobrol sampai-sampai kedatangan Arkan,Rizki,dan Rafi tak mereka hiraukan.

"Asik banget ngobrolnya nih." Sindir Arkan sambil meminum minuman milik Alysa dan Alysa membesarkan matanya.

"Arkan! Ini punya gue. Tuh kan tinggal sedikit." Ucap Alysa sambil mengambil minumannya dari Arkan lalu melihat isi gelasnya.

"Ya lagi asik banget sih ngobrolnya." Ucap Arkan meminum kembali minuman Alysa dan membuat Alysa cemberut.

Teman-teman mereka yang melihatnya hanya tertawa karena tingkah kedua sahabatnya ini.

"Gak usah ngambek. Tuh tinggal pesen." Ucap Arkan mengelus rambut Alysa pelan lalu menunjuk kearah Ibu kantin dengan dagunya.

"Pesenin gak mau tau." Tegas Alysa sambil memainkan kunciran rambut yang ada ditangannya.

"Kode itu,Kan. Biar diperhatiin lo gitu deh." Sahut Rafi sambil tertawa.

"Iya,Fi. Maklumin aja masih baru. Manja banget sih. Bilang aja mau dipesenin sama gue." Ucap Arkan sambil tersenyum meledek dan membuat teman-temannya tertawa terbahak-bahak.

"Berisik! Pesenin! Lama tau ga." Ucap Alysa ketus.

Arkan memesan kembali minuman Alysa dan ditambah nasi goreng 1 buat Alysa.

Nasi goreng datang dan Alysa melahapnya dengan lahap tanpa menghiraukan teman-temannya yang melihatnya makan.

"Gak makan berapa bulan,Sa?" Tanya Dira sekaligus sindiran.

"Biasa gak dikasih makan." Tambah Rafi dengan muka ngeselin. Rafi memang terkenal tengil.

"Hust! Jangan gituin orang,Fi. Lo aja gak mau digituin." Bela Rizki dan membuat Rafi diam.

"Wah Rizki yakali lo nikung Arkan." Ucap Syifa tertawa kecil.

"Yakali gue nikung Arkan. Lagian gue juga udah ada Dinda." Sahut Rizki.

"Gak ngaruh Rizki nikung atau enggak. Alysa mah maunya sama gue doang." Ucap Arkan sambil tersenyum pede lalu mendapat cubitan dilengannya dari Alysa.

"Gue maunya sama Cameron Dallas tau." Ucap Alysa datar dan ketus dan membuat Arkan ditertawai teman-temannya karena mukanya yang sok sedih.

Suasana menjadi hening karena Arkan baper.

"Arkan! Kapan lo nembak Alysa?" Tanya Syifa memecahkan keheningan dan membuat muka Arkan menjadi tegang dan diam.

"Apaan sih,Syifa. Ngaco banget omongan lo." Ucap Alysa sambil tersenyum tipis.

"Kalo gue emang beneran suka sama lo gimana,Sa?" Tanya Arkan dengan serius dan membuat teman-temannya diam melihat kearah Alysa yang diam karena bingung ingin jawab apa.

"Ya gue gak tau,Kan. Gue butuh waktu buat bisa percaya sama lo. Gue takut lo kaya pelangi yang bisanya gue nikmati sebentar. Gue takut lo datang lalu lo pergi. Gue takut itu. Jadi intinya gue butuh waktu buat percaya lagi sama lo." Jawab Alysa sambil menunduk.

P E L A N G ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang