36. Luka

73 5 3
                                    

"Aku fikir kamu akan ada disaat aku rapuh dan butuh kamu. Ternyata kamu sibuk cari kebahagiaan kamu dan malah biarin aku liat kamu bahagia dengan kerapuhan aku."

Hari libur tentu saja sangat menyenangkan bagi semua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari libur tentu saja sangat menyenangkan bagi semua orang. Namun seperti itu tidak untuk Alysa.

Duduk termenung diatas tempat tidurnya dengan mata mengarah ke televisi yang sangat besar. Di kamar yang mewah ini ia masih saja merasa kurang.

Rumah milik Papanya memanglah mewah dan semua keperluan ia terpenuhi, tapi sekarang ia sangat rindu dengan Rumah sederhana Mamanya. Rumah itu memang tak mewah tapi suasana rumah itu lebih baik dari rumah mewah milik Papanya.

Lamunannya pecah seketika disaat ia dengar ponsel miliknya berdering. Dengan malas ia mengambil ponsel yang berada di sebelahnya, namun hatinya seketika senang.

"Miss You." Suara yang sangat ia rindukan. Suara yang begitu lembut. Dua kata itu mampu membuat ia ingin menangis sekarang juga.

Mengusap air mata yang ada di pipinya, ia mencoba untuk tidak terdengar menangis oleh Mamanya "Miss you too. Alysa kangen banget sama Mama."

Terdengar dari ponselnya, suara Mamanya yang menangis.

"Mama jangan nangis ya. Alysa aja nggak nangis. Mama nggak boleh nangis juga." Ucap Alysa menguatkan Mamanya.

"Ohiya gimana kabar Kak Adit sama Ayah?" Alysa mencoba mengalihkan pembicaraan. Ia tak ingin Mamanya sedih.

"Baik semua. Kamu gimana kabarnya?"

"Aku baik disini."

Nyatanya ia tak baik-baik saja.

Tak terasa 1 jam berbagi cerita dan melepas rindu walau hanya lewat ponsel sudah cukup membuat Alysa bahagia hari ini.

Dengan sedikit ceria, Alysa mencoba keluar kamarnya dan bergabung dengan Vanesha di kamar Vanesha.

Vanesha yang sedang duduk diatas kasur  dengan santainya mengoleskan kutek berwarna baby pink di kukunya langsung menatap Alysa bingung. Namun Alysa tak menghiraukan Vanesha yang bingung, ia duduk di samping Vanesha.

"Seneng banget nih kayanya hari ini." Vanesha menggoda Alysa baru saja duduk.

Alysa hanya tersenyum menanggapi ucapan Adik tirinya tersebut.

Vanesha meniup-niupkan kukunya yang baru saja di oleskan kutek lalu "Wah mau di apel sama pacar nih kayanya?" Tebak Vanesha.

P E L A N G ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang