21. Sakit

517 28 0
                                    

"Diajak terbang baru sampe langit ke 2 aja udah dijatohin."

Arkan masih sama seperti kemarin,dan diantara Alysa dan Arkan sama sekali belum membaik seperti biasa. Di hari Jumat ini Alysa terduduk dibangku kelasnya sambil bengong dengan tangan yang memainkan lembaran novel miliknya.

Tiba-tiba terdengar bunyi kegaduhan didepan kelasnya.

Alysa pun menengok kearah sumber suara dan disana terdapat Arkan dengan baju seragam dikeluarkan tanpa dasi dan pengikat pinggang serta rambut pirangnya yang mulai gondrong. Didepan pintu itu ternyata banyak para perempuan yang bisa dibilangnya fans Arkan sedang heboh mengikuti Arkan lalu Arkan mulai masuk dan menghampiri Alysa.

Alysa menatap Arkan bingung "Kenapa kesini? Ada perlu apa?"

"Ikut aku sekarang!" Suruh Arkan sambil menggandeng tangan Alysa lembut lalu menariknya dan mulai meninggalkan kelas Alysa.

Sepanjang jalan,fansnya Arkan hanya berteriak nama Arkan yang sangat terlihat tampan dengan seperti itu sementara Alysa hanya diam saja.

Alysa dan Arkan sudah sampai ditempat yang Arkan mau,yaitu kelas Arkan. Ada Rizki dan Dinda sedang mengobrol sementara dibelakangnya ada Rafi dan Dira sedang asik bercanda.

Temennya lagi ada masalah eh dia malah asik disini ama Kak Rafi. Untung lo temen tersayang gue,Dir!

Arkan menatap Alysa dengan sedikit membungkuk "Duduk!"

Alysa mulai menuruti Arkan lalu mereka duduk dibangku samping Dira dan Rafi. Dimeja itu sudah ada 1 mangkuk bubur ayam beserta air putih segelas. Entah apa maksud Arkan dengan mengajak Alysa kekelasnya.

"Suapin dong." Ucap Arkan sambil menunjuk bubur ayam dengan dagunya. Alysa hanya menatap Arkan kesal lalu membuang nafasnya dengan berat.

Jadi ngajak kesini cuma buat nyuapin bubur doang?! Cepet-cepet bel masuk istirahat deh.

"Buruan suapin. Keburu bel." Lanjut Arkan bawel. Rafi dan Dira malah tertawa melihat Arkan dan Alysa.

"Makan sendiri! Tangan masih lengkap aja juga." Sahut Alysa judes. Arkan terkekeh melihat sikap Alysa lalu mulai mengelus rambut Alysa namun Alysa menepisnya kasar. Arkan menatap Alysa bingung.

"Ayo dong suapin! Nanti kalo gak makan aku sakit lho." Ucap Arkan manja.

"Sakit? Ngerokok aja kamu gak sakit,masa gak makan pagi doang sakit." Sahut Alysa ketus lalu diiringi tawa fake. Arkan benar-benar sudah mersa terpojoki oleh Alysa.

"Alysa gak usah bahas itu lagi." Ucap Arkan dengan datar.

Alysa bangkit dari duduknya lalu air mata membasahi pipinya setetes "Aku gak habis fikir ya sama kamu. Aku punya perasaan,Kan. Seenaknya mood  kamu berubah-berubah gini. Kalo gini terus aku capek."

Arkan hanya menggelengkan kepalanya. Untung saja dikelas ini cuma ada Rafi,Dira,Dinda,dan Rizki yang melihat adegan ini.

"Kamu tau kan kalo aku emang dari awal bad  begini? Ya kamu harus terima aku apa adanya." Ucap Arkan kepada Alysa. Dira mulai berdiri lalu mendekati Arkan dan Alysa,niatnya ingin membela Alysa malah ditahaan Rafi.

Rafi berbisik kepada Dira "Jangan ikut campur! Mereka bisa selesain urusan mereka."

"Aku bisa terima kamu itu bad  tapi aku gak bisa kalo jalanin hubungan yang gak jelas.  Aku terima kamu ngerokok,aku terima kamu yang gak ada waktu lagi buat aku,aku terima kamu yang sering bolos. Aku terima itu semua,tapi aku gak bisa kalo hubungan gak jelas kaya gini.Aku punya persaan. Kemarin kamu hilang gitu aja tanpa kabar terus sekarang kamu manis kaya gini,kamu pikir aku apaan? " Ucap Alysa masih dengan air mata yang membasahi pipinya.

P E L A N G ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang