part 4

56 19 5
                                    

Fareihan: Kenapa dek?

Setelah Iva telah mendapatkan jawaban line dari kakanya. Dia pun segera nge free call.

"Bang.." sapanya lelah.

"Ada apa, Va?"

"Menurut kaka apa pantes cewe ngejar-ngejar cowo yang nyatanya cowo itu ga mau di deketin?"

Fareihan yang di seberang sana terkaget.

"Lo lagi jatuh cinta dek? Siapa cowonya? Berani-beraninya bikin lo galau gini. Apa perlu gua samperin?" borong aja tuh pertanyaan mumpung lagi diskon.

"First, gue ga lagi jatuh cinta. Second, siapa cowonya? Gue ga ada gebetan. Last, tiket pesawat London-Indonesia mahal bang.."

"Terus siapa dong?" tanyanya bingung.

"Ada temen gue. Jawab ajaaaaa."

"Menurut gue sih ya, ya sayang aja gitu loh. Dia sibuk nyari perhatian si cowo. Sedangkan di belakang dia ada seseorang yang sibuk merhatiinnya juga. Ngerti ga sih? Kayak buang- buang waktu aja gitu sih menurut gua."

"Hmmm.. okeyy. Kapan balik?" tanya Iva antusias.

"Dua atau tiga bulan lagi. Udah dulu ya dek. Tugas gue banyak banget disini. Good night."

Sebelum Iva memutus perbincangannya, ia sempat berbicara,"Btw, disini dah pagi bang hehe."

Lalu sambungan telpon pun terputus.

. . .

Berbeda dengan Iva, Bintang masih berada di alam mimpinya. Bintang tidak sadar bahwa ia tidur sudah berada pada ujung kasur. Tinggal sentil dikit, ia bisa saja langsung terjatuh. Ya lagian, manusia apa sih yang sadar ketika tidur.

"BINTANGGGG!!" teriakan ibunya dari lantai bawah untuk membangunkan anaknya.

Brukk

Well done.

"Aduhhhh..."

Dengan langkah gontai Bintang keluar kamar tentu dengan kepala yang di elus tangannya.

"Apa ma?"

"Ngga, manggil doang." jawabnya tanpa dosa.

Bintang menganga lebar-lebar. Seketika rasa sakitnya telah hilang. Sebegitu cepatnya?

"Tutup tuh mulut. Bau banget. Mandi sana ada tamu di depan."

"Penting ga tamunya? Harus banget mandi?"

"Wajib kudu harus, malu dong. Mandi cepetannnnn.." amuknya.

Walaupun mamanya Bintang se kocak apapun tapi kalo udah marah, beuh. Mantap jiwa kalo istilah anak jaman sekarang mah.

Dan Bintang pun telah rapih, wangi, bercahaya. Kalo ganteng mah udah dari dulu, katanya sih gitu.

 Kalo ganteng mah udah dari dulu, katanya sih gitu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bintang berjalan ke ruang tamunya. Lalu, membeku. Melihat seseorang yang sangat berpengaruh dalam hidup Jihan. Ya, itu Iva. Siapa lagi?

Dengan perasaan dongkol Bintang duduk di depannya. Yang Bintang pikir hanyalah, ngapain gue mandi, ngapain harus rapih, dan juga ngapain harus bangun pagi.

"Bin."

"Ha?"

"Mau anterin gue ke Starbucks?"

Karena udah kelewat rapih jadi Bintang mengiya-kan saja.

"Yuk."

. . .

Pic: Alex Lange as Fareihan

NUTS[1]- BintangWhere stories live. Discover now