"Murni?"
Suasana kelas yang sedang hening mendengar suara Skala. Serempak seisi kelas langsung melihat ke arah-nya.
Skala tidak sadar akan hal itu sampat Garuda memberikan kode dan beruntungnya Skala pun sadar.
Sekelas seakan langsung bertukar tatapan dengan Skala dan Skala semakin risih di buatnya.
"Apaan sih liat-liat?"bela Garuda.
Tatapan itu seketika sudah tidak ada dan Skala pun sangat berterima kasih pada Garuda.
"Eh itu si Amal masih ngeliatin lu terus tuh Kal,"komentar Garuda sambil menggoyangkam kursi Skala.
"Bodo amat Gar."
Pelajaran Fisika pun selesai di kelas itu.
"Kantin kuy,"ajak Skala.
"Eh kalian berdua duluan aja. Anak futsal tadi di panggil kepsek,"suruh Bintang.
"Oke."
Garuda dan Skala berjalan beriringan menuju kantin. Sebelum ke kantin mereka berdua melewati dan mengecek apakah temannya yang lain masih di kelas atau tidak. Dan ternyata nihil mereka sudah duluan ke kantin.
"Bintang mana?" tanya Iva pada Garuda.
"Anak futsal di panggil kepsek kata Bintang. Kita disuruh duluan katanya."
Laskar dari arah belakang sambil membawa 3 mangkok baso menghampiri meja.
"Buat kita mana?" tanya Garuda.
Laskar memperlihatkan mimik wajah yang konyol. "Beli sendiri keles bang."
Di bawah meja kantin, Jihan membuka aplikasi Line dan mengirim pesan untuk Bintang.
Jihan: Ke kantin sekarang. Gue tau lu bohong dan menghindar dari Iva. Katanya mau berjuang? Gitu doang dah nyerah. Cupu.
Sent.
"Ngapain Han?"tanya Skala.
Jihan langsung mengangkat kepalanya,"Ha? Engga hehe."
. . .
Bintang sedang duduk terdiam di pinggir kolam ikan. Sedikit merenung. Merenung untuk yang kesekian kalinya.
Line..
Di ambil lah hp-nya yang berada di kantong celana abu-abunya. Dari Jihan. Bintang berfikir mengapa Jihan justru membantu dirinya untuk mendekati Iva. Membantu seorang Bintang--mantan sekaligus teman dan Iva yang notabenenya sahabat bagi Jihan.
Apa ada alasan Jihan melakukan ini semua?
"Bro."tepukan seorang kaka kelas sekaligus kenalan Bintang di ekskul futsal yang bernama Rizki. Bukan Rizki Febian nama aslinya.
Bintang menoleh ke Rizki. "Eh lu Ki. Ada apa?"
Mungkin hanya menggelengkan kepala dan tersenyum sudah busa mewakili jawaban dari pertanyaan Bintang.
"Tumben di sini. Ga bareng temen-temen lu di kantin?" tanya Rizki, kepo.
"Ngga. Lagi bosen aja main sama mereka terus. Emang ini cara gue kalo mulai bosen sama mereka. Biar ntar kangen."
Reaksi mendorong pelan bahu Bintang lumayan keras membuat seseorang yang di dorong tersebut berubah posisi duduknya. "Sa ae lu Bin."
YOU ARE READING
NUTS[1]- Bintang
Teen Fiction"Mau kemana Va?"tanya Bintang sembari berusaha mengejar Iva. Iva dengan rasa bodoamat dan cuek-nya menjawab,"Ga kemana-mana. Udahlah lu sama Jihan aja sana. Ngapain ngurus gue. Tar juga gue balik." Bintang tetap menunggu Iva setelah ia melontarkan k...