Laki-laki itu berjalan sendirian sambil bersiul-siul kecil. Tujuannya saat ini kantin. Kedua temannya itu bisa dikatakan tidak bisa menemaninya karena sibuk menerima hukuman dari guru killer.
Matanya melirik ke sana-sini hingga akhirnya fokus di satu titik dimana Keanne sedang bergurau ria dengan teman lelakinya.
Lelaki itu, Alvaro sedang menatap tajam ke arah Keanne. Badannya tetap di tempat, tidak bergerak, seakan-akan sedang menikmati pemandangan di depannya ini. Tapi nyatanya ia tidak menikmati itu.
Keanne yang awalnya hanya memfokuskan indra penglihatannya ke lelaki di depannya, tersadar bila ia sedang dipandangi.
Matanya membulat saat melihat tubuh pria yang berada tidak jauh dari tempat duduknya. Dia takut untuk saat ini, bagaimana pun Alvaro bisa saja menjadi jelmaan iblis.
Siap-siap ini tayi.
"Ehm Yaz lanjut besok ya, gue ada kepentingan ngehehe."
Garing, sampe selanjutnya Diaz cuma tersenyum yang sialnya membuat lesung pipinya terlihat jelas.
"Kepentingan apa?, ngapelin pacar lo?, buruh sono entar kena marah gue." ujar Diaz sambil tertawa kecil.
Mampus, gila anjir manis bangettt!
"Woy!, ngelamun ae. Buruh jalan!, diliatin pacar lo tuh." Diaz menunjuk ke arah Alvaro yang sedang menatapnya tajam.
"Dih ngusir. Ini juga gue mau kesana."
Anne berjalan ke arah Alvaro sambil menampilkan senyum indahnya, tapi respon Alvaro membuatnya tersenyum miris.
Marah lagi doi.
"Hai, tumbenan sendiri ke kantinnya." Anne langsung mengamit tangan Alvaro lalu mendudukkan lelaki itu di bangku kantin.
Anne pun mengambil posisi duduk di sebrang Alvaro.
"Ngapain ke kantin?, jajan?" pertanyaan Anne membuat Alvaro ingin tertawa saat itu juga.
"Mau cari cewek. Lo sendiri ngapain?"
Anne kaget mendengar jawaban yang keluar dari mulut pedas Alvaro.
"Oh mau ngapelin selingkuhan lo ya?" sindir Alvaro.
"Apaan sih lo Al. Ga kali, gue tadi cuma diskusiin ten-"
"Halah gausah ngeles. Gue tau kalo lo boong."
"Lo tuh selalu nyalahin gue."
Alvaro merasa dirinya direndahkan. Apa kata Anne?, dirinya yang selalu menyalahkan Anne?
Ya dia memang menyalahkan Anne karena perempuan itu memang salah.
"Emang lo salah."
"Kenapa gue yang salah?, gue ngerasa seakan-akan selalu gue yang salah."
"Kan gue udah bilang kalo emang lo yang salah."
Anne menghela nafasnya.
"Disini lo sebenarnya ikut salah."
"Kok bisa gue?, disini yang jelas-jelas salah itu lo."
"Lo!, lo yang salah!, harusnya lo kasih gue waktu buat nyeritaiin apa terjadi, bukan malah terus nyalahin gue sampe selalu gue yang salah."
"Gausah memutar balikkan fakta. Emang gitu kenyataannya. Gue yang bener, dan lo yang salah."
Anne menghela nafasnya lagi, selalu begini. Selalu Anne yang mengalah. Ingin rasanya Anne mengajari pacarnya itu cara untuk mengalah.
∆∆
Alina menghela nafasnya saat Anne lagi-lagi hanya memunculkan muka dan sikap datarnya.
"Bakat lo jadi pemain sinetron yang perannya semacam bawang putih."
Tidak ada jawaban.
Alina hanya menoleh ke arah Keanne sesaat lalu memejamkan matanya.
"Gue bilang apa Nne, pacar lo itu gabaik buat lo."
"Emang gabaik tapi gue sayang."
Jawaban itu lagi.
"Ya Tuhan, sampe kapan sih Nne lo mau sadar kalo cinta tuh sebuta itu sampe bikin lo jadi goblok."
"Iya emang gue goblok gara-gara cinta."
Sehabis mengatakan itu, Anne beranjak dari kursi yang di duduki ya lalu berjalan meninggalkan Alina yang sekarang sedang meneriaki namanya.
∆∆
Keanne POV
Geter lagi.
Gue tau itu pasti notif dari Alina.
Mungkin ga masalah lah buka chat dari si kunyuk, itung-itung amal senyum.
Alina: Jan gitu lah Nne...
Alina: Pms ya lo?
Alina: Nne dimana sih? :(
Alina: Hayuk cari cogan bareng biar bisa lepas dari si jelmaan iblis ;)
Alina: Sma sebelah lagi banyak cogan loh
Alina: Woy bukan koran ini
Alina: Cuma di read masa
Alina: NNE PLEASE GUE BENERAN UDAH DOAWNLOAD'IN LO FILM SAILORMOON EPS1 SAMPE SELESAI! HD LO!, BURUH KALO MAU LANGSUNG BILANG LO LAGI DIMANA SEKARANG?!?!
Keanne A: Ok. Bsk gue minta y
Alina: Woy ngana lo?!
Keanne A: knp?
Alina: Buset! , Nne gue khawatir sama lo nih!
Keanne A: Ah klo lo yg khawatir udh b aja
Alina: Alvaro sebelah gue ini, khawatir juga dia!
Alina: Ngana lo?
Keanne A: Rooftop. Gosah nyamperin gue. Btw Alvaro beneran di sebelah lo?
Alina: Hell no. Typa itu sayang, itung-itung buat mancing lo biar jawab. Gue otw sana okey
Dan demi tuhan sekarang Anne ingin berteriak kencang sekencang-kencangnya di muka Alina.
∆∆
"Jauh-jauh lo dari gue."
"Ye marahan lo mah."
Anne memandang Alina tidak suka.
"Perasaan gue ga sebercanda itu goblok."
"Lo udah baperan pake sensian segala. For your information, iya sih tadi Alvaro beneran di sebelah gue."
"Lo pikir gue bakal percaya?"
"Yaudah sih kalo gapercaya.Tapi serius waktu yang lo tanya kalo Alvaro beneran disebelah gue, itu cowok lo yang jawab kalo gue cuma bercanda. Gue gatau pasti maksud doi apa."
Ah this is called Jleb moment.
Awh pibesdey to my dear hubby😇
Ini gue tulis tanggal 17 oke, tebak deh sapa yang ultah sekarang 😏
Yang pasti cowo gue itu 😂
Hem ga banyak colok, tolong banyakin vote nya ya biar makin jep-ajep nulisnya.
Sincerely,
-gby.
KAMU SEDANG MEMBACA
C R U E L {TAMAT}
Teen Fiction{Warning!} cerita abal abal, banyak typonya, mainstream, dan masih banyak kurangnya.